'25

1.2K 155 16
                                    

Targa menggeleng melihat Enzy sama Yuda yang berjalan mengelilingi orang yang tadi menyerang mereka. Sudah kaya melakukan persembahan aja, mana sambil nyanyi nyanyi lagi.

"Ci, ci, sini ikutan. Mumpung pada di ikat nih." Ajak Enji memanggil Jeci.

Jeci yang lagi duduk di samping Targa, langsung beranjak ke sana, tapi di halang sama Targa. "Jangan." Tegur Targa.

Wajah Jeci langsung cemberut. "Ihh aku mau ikut juga mengelilingi api unggun!" Jeci langsung menjauhkan tangan Targa, lalu berlari menghampiri Enzy dan Yuda.

Targa menghela nafasnya, ia melirik Jidan yang masih mengobati dirinya sendiri, setelah itu melihat Arsen dan Yadi yang sibuk membantu untuk mengobati teman temannya.

"Sen, obatin diri lo dulu." Suruh Targa. Pasalnya Arsen sedari tadi sibuk membantu teman temannya, sedangkan dirinya sendiri belum di obatin.

"Tau tuh bang. Padahal dirinya sendiri juga parah lukanya." Ucap Yadi.

"Udah nggak papa bang, biar gue aja." Sambung Yadi.

"Nggak papa nggak papa, tapi liat darah aja takut." Sindir Arsen. Arsen menoleh ke arah Targa. "Ntar aja Ga, ini kasian mereka kesakitan. Bahaya kalau nggak di obatin duluan." Jawabnya.

Targa berjalan menghampiri Arsen, kemudian ia berjongkok. "Dah sana, biar gue aja yang obatin." Usir Targa.

"Yang pingsan udah bangun tuh, kasih mereka minum Di, ntar gue ke sana kalo yang disini udah di obatin." Suruh Targa pada Yadi.

"Oke bang." Yadi langsung beranjak kedapur untuk mengambil minum.

Arsen pun duduk di samping Jidan. "Parah Dan luka lo?" Tanyanya.

"Liat lah, baju gue darah semua. Kena benda tajam tadi pas di dorong." Jawabnya.

Arsen mengambil kapas untuk membersihkan lukanya. "Sorry ya Dan."

Jidan menoleh kesamping. "Ngapain minta maaf, bukan salah lo Sen." Tegurnya.

"Tetap aja nggak enak gue, Dan. Kalo Targa nggak ngamuk juga mungkin kita semua udah mati." Cicitnya.

Jidan memegang pundak Arsen, "Bukan salah lo, bawa santai aja, anggap aja lagi main perang perangan." Candanya.

Arsen terkekeh. "Terus tu mereka mau di apain?" Tanya Arsen melihat ke depan. Arsen ketawa melihat Enzy, Yuda, dan Jeci malah ngajak musuhnya nyanyi.

"Palingan di urus Targa, nggak taulah mau di apain sama dia." Jawab Jidan.

🏍🏍🏍

"Sekarang mau nyanyi apa lagi?" Tanya Jeci.

"Balonku balonku." Seru Enzy.

"Ayoo nyanyi balonku balonku." Pekik Jeci. Kemudian ketiganya berlari mengelilingi orang yang terikat sambil menyanyikan lagu balonku.

"Sudah sudah." Tegur Targa pada ketiganya. Targa yang sudah mengobati teman temannya langsung berjalan ke tempat musuhnya terikat.

Targa berjongkok, mensejajarkan tubuhnya pada mereka. "Udah tau siapa yang salah?" Tanya Targa pada si pemimpin.

Si pemimpin itu hanya menunduk ketika ditatap oleh Targa.

"Seharusnya kalo jadi pemimpin tu harus bersikap dewasa. Cari dulu apa masalahnya, baru selesaikan, jangan asal serang tanpa bukti. Misalkan teman gue ada yang celaka parah gimana? Malah saling bunuh bunuhan kita ntar."

JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang