Chapter 65- Rumah

911 112 69
                                    

Eunha masuk kedalam kamar nya, gadis itu sudah berganti dengan piyama, siap untuk tidur. Eunha menutup pintu kamarnya, menemukan Yoongi yang sudah ketiduran diatas kasurnya. Laki laki itu pasti lelah setelah menempuh perjalanan 12 jam perjalanan sempat di usir. Belum lagi berjam jam berdiri menunggu Eunha didepan pintu apartemen. Tak hanya itu, Yoongi harus menghadapi perdebatan dengan Eunha. Wajar kalau laki laki itu kelelahan.

Eunha duduk dikasur, memperhatikan wajah Yoongi yang sedang tertidur. Perlahan tangan Eunha menyentuh pipi laki laki itu, mengelus nya pelan. Ia benar benar merindukan laki laki ini. Alis Yoongi mengernyit, sepertinya akan terbangun karena usapan di pipinya itu.

Benar saja, laki laki itu kini membuka matanya perlahan, "Eh, maaf. Aku ganggu ya?" Eunha merasa tak enak.

"Tidak" jawab Yoongi dengan suara serak bangun tidur nya.

"Yoongi" panggil Eunha lagi, kembali mengelus pipi laki lali itu.

"Hmm" sahut Yoongi dengan mata yang kembali terpejam.

"Mau kusiapkan kamar tamu?" Tawar Eunha.

Perlahan Yoongi kembali membuka matanya, menatap Eunha heran atas tawaran itu. Kenapa juga ia harus tidur terpisah dengan gadis nya. Mengerti akan tatapan itu, Eunha kembali buka suara, "Soalnya disini kasurnya sempit, takutnya Yoongi tak nyaman, makanya aku tawarkan kamar tamu" jelas Eunha. Kasur ini memang tak terlalu sempit, namun tentu tak sebanding dengan kasur king size dirumah mereka.

"Tak perlu" tolak Yoongi.

"Yakin? Tapi disin-"

"Tak perlu, disini saja" tolak Yoongi cepat. Eunha tersenyum diam diam.

Yoongi meraih boneka keledai, salah satu karakter dari film animasi yang cukup terkenal, berniat memindahkan nya agar meperluas ruang di kasur itu. Hal itu tak luput dari pandangan mata Eunha.

"Oh itu boneka keledai yang biasanya menenmani aku tidur. Hadiah dari Nick, lucu kan?" Ucap Eunha membuat Yoongi mengernyit. Ekspresinya berubah.

Dengan kasar Yoongi melempar boneka itu ke lantai membuat Eunha mendelik. "Pantas saja jelek" komentar Yoongi.

"Yoongi jangan begitu, kasihan boneka nya" tegur Eunha hendak mengambil kembali boneka tersebut, namun gagal karena Yoongi lebih cepat menarik tangan Eunha untuk ikut berbaring dengan nya diatas kasur, menarik gadis itu kedalam pelukan nya.

"Tidur. Sudah malam" ucap Yoongi sambil menutup matanya.

Eunha mendongak menatap Yoongi yang sudah memutuskan untuk tidur. Kalau dipikir pikir sudah lama srkali ia tak tidur dengan Yoongi, entah kapan terakhir kali mereka tidur seperti ini.

"Kapan ya terakhir kali kita tidur seperti ini?" Gumam Eunha.

"Kenapa tanya?" Sahut Yoongi dengan suaranya yang berat. Laki laki itu nyaris masuk ke alam mimpi.

"Hanya saja, rasanya sudah lama sekali" jawab Eunha.

"Kalau kita ternyata malah berakhir berpisah karena masalah kemarin, kira kira sekarang aku dan Yoongi bagaimana ya?" Tanya Eunha lagi. Yoongi terdiam.

"Aku sepertinya akan menetap di Jerman, aku akan kembali ke Korea kalau sudah berdamai dengan semua nya. Sudah bisa melupakan Yoongi sepenuh nya" Eunha menjawab sendiri.

"Kalau Yoongi?" Tanya Eunha.

Yoongi terdiam sejenak. "Entahlah, Aku tak pernah membayangkan" jawab Yoongi. Lebih tepatnya laki laki itu tak pernah terbayangkan kalau Eunha pergi darinya, itu jelas sebuah mimpi buruk.

Eunha ikut menutup matanya, mmilih untuk tidur daripada terus membayangkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi. Rasanya nyaman setelah sekian lama tak pernah mencium wangi parfum laki laki itu dengan sedekat ini. Tak sulit bagi Eunha untuk mencapai alam mimpi nya.

MY HOMEMATE (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang