Chapter 73 - Penting

642 60 24
                                    

“Jadi di marah?” tanya Yerin yang sejak tadi sibuk medengar cerita Eunha.

Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju butik untuk berbelanja gaun yang akan digunakan Eunha dihari peresmian. Tentu nya tak pergi sendiri, Pak Choi dan Ryujin senantiasa menemani seperti perintah Yoongi.

“Tidak, kata Yoongi tak apa apa” jelas Eunha.

“Wahh, benar benar hebat” takjub Yerin.

“Sebenarnya aku tak apa kalau Yoongi marah, tapi ternyata Yoongi tak marah sama sekali dan hanya minta aku lebih berhati hati kedepan nya. Padahal aku sudah takut sekali hingga sembunyi dalam lemari” lanjut Eunha.

Yerin berdecak sambil memutar matanya malas, “Ya mana mungkin Yoongi tega kalau lihat kau sudah sampai sembunyi dalam lemari” komentar Yerin.

Eunha memiringkan kepalanya, berpikir sejenak, “Atau harga jam nya memang tak semahal itu? Jangan jangan aku dan Yena salah baca” gumam Eunha.

“Salah baca apanya? Jam nya mahal, bisa beli mobil kalau kau jual. Kalau aku jadi Yoongi kau sudah aku perbudak seumur hidup untuk biaya ganti rugi” celetuk Yerin.

Eunha menatap Yerin dengan pucat, “Semahal itu? Harus nya Yoongi marah saja padaku, aku jadi merasa bersalah” Eunha bicara lesu.

“Ya sudah lah toh juga-“

BRAK!!!

Kalimat Yerin terpotong kala hantaman yang cukup keras datang dari belakang mobil membuat seisi mobil terhuyung dan terbentur. Untung nya Pak Choi mampu mengendalikan mobil sehingga kini mobil bisa berhenti tanpa menimbulkan kecelakaan besar.

“Ada apa?” tanya Eunha bingung dan panik.

“Mobil nya tertabrak dari belakang” ringis Yerin karena badannya baru saja terbentur ringan.

“Tertabrak? Kenap-“

“Nona tunggu disini, jangan turun dari mobil. Saya yang akan periksa” perintah Ryujin cepat sebelum akhirnya gadis gagah itu turun dari mobil.

Dari tempat nya Eunha dapat melihat Ryujin yang kini berbicara dengan pemilik mobil di belakang nya, lebih tepat nya pada penabrak barusan. Wajah Ryujin yang tampak serius membuat Eunha sedkit cemas, apalagi si penabrak merupakan laki laki berbadan besar yang bisa saja menyakiti Ryujin.

“Kau tak apa?” tanya Yerin mengalihkan fokus Eunha.

Eunha menggeleng, “Aku tak apa, kau baik baik saja?” tanya Eunha gantian.

“Lengan ku terbentur sedikit, tapi bukan masalah yang besar” jawab Yerin membuat Eunha setidak nya lega.

Eunha kembali memeriksa Ryujin di luar mobil, “Ryujin apa baik baik saja? Apa tidak apa apa kalau dibiarkan mengurus itu sendiri?” tanya Eunha cemas.

Yerin menahan pelan tangan Eunha, memberi isyarat agar gadis itu tidak keluar mobil, “Ryujin akan baik baik saja, ada Pak Choi disana. Kita tunggu saja dalam mobil” ucap Yerin yang akhirnya diangguki Eunha dengan berat hati.

Setelah cukup lama berbincang dengan si penabrak, akhirnya Ryujin dan Pak Choi kembali kedalam mobil, wajah Ryujin tidak tampak bersahabat.

“Bagaimana?” tanya Eunha pada Ryujin.

“Semua baik baik saja, Nona” ucap Ryujin berusaha menenangkan Eunha.

“Kenapa bisa sampai menabrak kita dari belakang?” tanya Eunha lagi.

Ryujin diam sejenak, “Dia bilang tadi dia agak kurang fokus, sehingga ketika Pak Choi menurunkan kecepatan dia tak sempat mengerem dan berakhir menabrak mobil kita” Jelas Ryujin membuat Yerin dan Eunha hanya mengangguk angguk.

MY HOMEMATE (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang