Eunha sudah sampai di depan rumah mertua nya. Selama di perjalanan tadi James sama sekali tak berani membuka pertanyaan dan eunha mati matian agar air matanya tak jatuh di depan James. Saat turun pun ia langsung menyuruh james pergi.
Eunha memencet bell sekali,namun belum ada yang membuka kan pintu. Saat ia memencet bell untuk kedua kalinya barulah sosok ibu mertuanya muncul, menatap nya dengan heran.
"eunha? " panggil ibu yoongi yang kini juga menjadi ibunya.
"ibuuuu" rengek eunha dan langsung memeluk ibu mertuanya.
"eunha kenapa,nak? Kenapa kesini malam malam dan sendiri? " ibunya bertanya sambil mengusap punggung eunha pelan. Pasal nya ini sudah jam 10 malam. Para pembantu di rumah itu diam diam menonton dari dapur. Ada sekitar 2 pembantu di rumah ini sekarang.
"aku mau tidur disini malam ini,boleh?" ucap eunha sambil meregangkan pelukannya. Ibu nya menatap eunha khawatir lalu menarik nya masuk dan mendudukkan nya disofa.
"boleh, tentu saja boleh. Masa anak gadis kesayangan ibu sekaligus menantu kesayangan ibu tak boleh minap disini" ucap ibunya lembut mengusap rambutnya. Eunha tersenyum kecil walau matanya berkaca kaca.
"tapi yoongi mana? Kenapa kesini sendiri?" sebenarnya ibu yoongi tahu bahwa ada masalah antara eunha dan yoongi tapi ia tak mau terlalu ikut campur masalah rumah tangga anak anak nya. Tapi bukannya menjawab eunha malah memeluk ibu nya lagi.
"ibuuuu" ucap eunha yang kini sudah menangis membuat ibu yoongi khawatir.
"iya kenapa?" ibu nya mengusap pelan rambut menantunya.
"yoongi jahaaat" adu eunha sambil menangis.
"jahat? Dia memukul mu?" tanya ibunya dengan khawatir. Ia akan sangat marah kalau benar yoongi memukul eunha.
"bukan" ucap eunha sambil sesenggukan.
"terus kenapa?" tanya ibunya khawatir. Eunha tidak menjawab, ia memilih untuk menggeleng saja. Untung saja ibu mertua nya mengerti dan tak menanyakan lebih lanjut lagi. Setelah tenang , eunha melepaskan pelukannya dengan wajah yang sudah basah.
"aduh aduh, melihat anak gadis kesayangan ibu menangis ibu juga jadi ikut sedihh" ucap ibu yoongi sambil menghapus jejak airmata eunha.
"eunha mau langsung tidur? Biar ibu yang urus yoongi" tawar ibunya. Eunha menggeleng cepat.
"jangan marahi yoongi, ia tak salah" pinta eunha lagi. Ia memang sakit karena kata kata yoongi tadi, tapi ia tak bisa menyangkal juga karena itu semua memang fakta. Salah nya ceroboh dan tersesat, salahnya juga tak bisa memasak.
Ibu nya tersenyum lalu mengangguk pelan.
"eunha mau tidur? " tanya nya lagi. Eunha menggeleng lalu menatap 2 pembantu yang sejak tadi diam diam menyimak. Dua pembantu itu agak tersentak saat bertatap mata dengan eunha.
"aku mau belajar masak, dengan dua pembantu itu" ucap eunha tegas. Tekad nya sudah bulat,ia harus bisa memasak untuk yoongi. Kedua pembantu itu tersenyum lalu mengangguk sopan.
"apa tak besok saja? " tawar ibunya lagi.
"tidak, aku mau malam ini" ucap eunha tegas. Ibunya sudah tak ada pilihan lain, sejak dulu ia terlalu menyayangi eunha meski eunha bukan anak kandung nya,jadi ia tak tega jika harus menolak nya.
"baiklah. Tapi hati hati ya belajarnya" pesan ibunya lalu meninggalkan nya kedalam kamar. Eunha beralih menatap dua pembantu yang menatap nya dengan senyuman ramah.
"aku mohon bantuannya" senyum eunha ramah dan bersemangat.
***
Yoongi membalik kertas laporan di tangannya. Sejak tadi ia berkutat dengan banyak pekerjaan demi melupakan pikiran pikiran yang sejak semalam mengganggu nya. Semalam bahkan ia tak tidur nyenyak. Sudah terbiasa tidur dengan eunha, entah kenapa ia merasa kurang nyenyak tidur tanpa istri kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOMEMATE (SEQUEL)
FanficSudah jatuh bangun mengejar Yoongi sejak SMA, membuat Eunha akhirnya bisa bernafas lega setelah berhasil menikah dengan laki laki idaman nya itu. UPS! Tapi Eunha salah sangka, pernikahan nya tak semulus yang ia kira, banyak rintangan antara gadis ma...