Eunha mengerutkan keningnya saat mendengar suara suara pergerakan kecil di pagi hari nya. Perlahan mata nya tertutup terbuka meski sesungguhnya ia masih enggan untuk bangun dari tidur nya. Tangan eunha mengusap pelan mata nya, mencoba menerima cahaya yang masuk ke penglihatan nya.
Eunha lalu melirik pada seseorang berpakaian olahraga abu abu yang membelakanginya. Tak sadar bahwa eunha sudah terbangun. Eunha bangun mendudukan dirinya di kasur, meraup kesadaran lebih banyak dari sebelum nya.
"Yoongi mau kemana?" tanya eunha dengan suara serak khas bangun tidur nya. Sosok itu menoleh ke arah nya, sedikit kaget mengetahui eunha sudah bangun tidur.
"Aku mau lari pagi" jelas Yoongi lalu kembali sibuk memasang jam tangan di pergelangan nya. Eunha melirik jam dinding di kamar nya, waktu menunjukkan pukul 7 pagi.
"Yoongi tak kerja?" tanya eunha lagi.
"Hari ini aku berangkat jam 10" jelas Yoongi yang sudah selesai dengan jam nya, eunha mengangguk angguk.
"Aku pergi dulu" ucap Yoongi sambil berjalan menuju pintu.
"Tunggu!" cegah eunha sambil turun dari kasur nya membuat Yoongi menghentikan langkah nya.
"Aku ikut" ucap eunha.
"Tak usah" tolak Yoongi.
"Tak mau, aku mau ikut"tolak eunha balik. Yoongi menghela nafas nya.
"Aku tunggu 5 menit" ucap yoongi lalu keluar dari kamar nya. Eunha mencibir pelan, laki laki itu selalu saja hanya memberi nya waktu sedikit untuk bersiap. Dengan asal runha mengambil hoodie nya dan membasuh wajah sekadar nya. Tak sampai 5 menit eunha sudah keluar kamar nya, menemui yoongi yang menunggu nya di depan rumah.
"Ayo" ajak eunha yang sudah siap, lengkap dengan sepatu lari nya. Yoongi diam sejenak, memperhatikan penampilan eunha dari atas hingga bawah. Gadis itu tampak menggemaskan dengan hoodie ungu nya.
"hmm" ucap yoongi lalu mengangguk. Mulai berjalan keluar gerbang dan berlari pagi. Eunha mengikuti Yoongi berlari dengan malas di belakang nya.
Ia masih ingin tidur di kasur empuk nya, tapi ia tak bisa membiarkan yoongi berkeliaran keliling perumahan nya sendirian, bisa bisa Yoongi nya di rebut orang lain. Eunha menatap punggung yoongi di depan nya, memperhatikan peluh yoongi yang perlahan muncul di leher nya.
Eunha dan yoongi terus berlari hingga sampai ke taman di perumahan tersebut. Jujur ini pertama kali nya eunha ke taman ini, selama ini ia tak pernah berkeliling perumahan nya sendiri. Nafas eunha mulai tersengal, berbeda dengan yoongi yang masih tampak baik baik saja di hadapan nya.
"Tu-tunggu" ucap eunha lalu berhenti dengan nafas terengah. Yoongi ikut menghentikan langkah nya, menengok pada eunha yang sudah bertumpu pada lutut nya sendiri dengan nafas yang terengah. Pipi gadis itu merah di tambah dengan keringat yang mengucur di dahi eunha.
"Istirahat sebentar" pinta eunha mengatur nafas nya. Yoongi menghela nafas nya.
"Kan tadi sudah kubilang tak usah ikut" ucap yoongi. Eunha ingin mendebat tapi tak sanggup karena nafasnya yang masih terngah, jadi yang dilakukan eunha hanya diam mengatur nafasnya.
"ayo jalan lagi" ucap yoongi pada eunha. "Di depan ada mesin penjual minuman" lanjut yoongi. Eunha mengangkat kepalanya. Mengangguk pelan pada yoongi lalu mulai berjala, membiarkan yoongi meninggalkan nya sambil berlari.
Taman ini tak sepi, malah bisa dibilang cukup ramai oleh orang orang yang juga lari pagi atau sekadar berjalan santai dengan anjing peliharaan. Eunha dapat melihat Yoongi yang sudah sampai terlebih dahulu di depan mesin penjual minuman. Cukup jauh dari tempat eunha sekarang, eunha melangkah kan kaki nya menghampiri yoongi. Namun belum sempat ia sampai ke tempat yoongi, matanya menangkap seorang wanita yang juga berlari pagi datang menghampiri yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOMEMATE (SEQUEL)
FanfictionSudah jatuh bangun mengejar Yoongi sejak SMA, membuat Eunha akhirnya bisa bernafas lega setelah berhasil menikah dengan laki laki idaman nya itu. UPS! Tapi Eunha salah sangka, pernikahan nya tak semulus yang ia kira, banyak rintangan antara gadis ma...