Chapter 61- Pesan dan Panggilan

830 105 52
                                    

UP WALAUPUN LEBIH PENDEK DARI PADA BIASNAYA!!
Jangan lupa vote & komen biar aku bahagia! Love you & Happy reading!





○ ○ ○
Yoongi menyeruput teh nya pelan. Di hadapan nya ada Wendy yang baru saja selesai mendengarkan perkintaan dan penjelasan nya mengenai pembatalan penikahan. Yoongi tidak tahu apakah gadis itu akan setuju dengan mudah atau bahkan akan sangat sulit memutuskan perjanjian yang sudah mereka buat. Yoongi tak mendesak Wendy yang masih diam, pasti butuh waktu untuk gadis itu mencerna semua penjelasan yang keluara dari mukut Yoongi. Namun apapun yang keputusan Wendy, Yoongi akan tetap mengusahakan agar pernikahan mereka batal.

"Sebenarnya Aku sudah menduga hal ini akan terjadi" ucap Wendy akhirnya sambil menatap Yoongi. Tak ada raut marah dari gadis itu.

"Kenapa?" Tanya Yoongi. Yoongi menghela nafas pelan, membiarkan ada keheningan sejenak dalam ruangan nya.

"Kenapa bertanya? Bukan kan sudah jelas dari awal kalau kau tidak benar benar ingin meninggalkan Eunha?" Wendy menjawab dengan pertanyaan baru.

Gadis itu terkekeh geli, "Setiap kita keluar dengan mobil mu, lagu yang akan kau putar pasti lagu gadis itu kan. Aku sampai bosan mendengar nya." Ucap Wendy.

"Waktu kita makan steak waktu itu juga kau ajak aku makan disana, karena kau bilang itu restoran steak favorite Eunha kan?" Lanjut Wendy.

"Bisa bisa nya kau ajak calon istri keduamu ke restoran favorite istri pertama mu. Kau benar benar kurang ajar Min Yoongi" ucap Wendy lalu terkekeh pelan, ia hanya bercanda. Sedangkan Yoongi mengusap tengkuknya canggung, merasa bersalah pada Wendy.

"Waktu kita beli cincin juga, saat kau mau bayar aku lihat kok didompet mu masih ada foto Eunha. Maaf aku tak sengaja mengintip" ucap Wendy.

"Justru aku malah bingung kenapa kau mau menikah lagi saat kau masih sebegitu mencintai gadis itu" Wendy tersenyum tulus. Gadis itu memang tidak tahu alasan utama Yoongi mengajak nya menikah. Yang ia tahu ini hanya pernikahan bisnis yang sangat menguntungkan, makanya ia setuju.

Wendy menatap Yoongi yang masih diam, "Eunha apa kabar?" Tanya Wendy.

Yoongi diam sejenak, "Dia baik. Ia sedang di Jerman"jawab Yoongi seadanya.

"Kenapa? Ia melarikan diri dari mu?" Tebak Wendy tepat sasaran.

"Mungkin iya, mungkin juga tidak. Yang jelas ia sedang jadi pengajar pengganti untuk pelajaran musik di salah satu universitas disana" Jelas Yoongi lalu kembali menyeruput teh nya.

"Oh kau pantas mendapatkan itu. Eunha pasti sudah cukup sabar dengan mu" Wendy lalu tertawa puas, berbeda dengan Yoongi yang tetap diam.

Wendy jadi sedikit bersalah melihat Yoongi yang hanya diam, "Tapi aku tahu kau benar benar cinta Eunha. Aku masih ingat raut khawatir mu saat dengar kabar Eunha masuk rumah sakit waktu itu. Kau bahkan meninggalkan ku didalam mobil karena terjebak macet saat perjalanan ke rumah sakit, dan justru memilih berlari kerumah sakit. Sungguh tak sabaran" ujar Wendy membuat Yoongi menghela nafas berat.

"Ah, maaf meninggalkan mu saat itu" ucap Yoongi tak enak.

"Tak apa. Aku baru tahu kau bisa seperti itu. Yang ku tahu kau sangat tenang, dingin. Eunha benar benar hebat" komentar Wendy.

"Haruskah kita akhiri perjanjian ini? Ah, sayang sekali padahal aku sudah siap loh jadi istrimu" ucap Wendy lalu melempar tersenyum. Nada bicaranya terdengar bercanda, namun terselip sedikit keseriusan disana.

"Maaf, tapi ini sudah jadi keputusanku" ucap Yoongi teguh.

Wendy tersenyum geli, "Aku bahkan sudah dapat wejangan dari istri pertama" lanjut Wendy.

MY HOMEMATE (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang