Eunha bangun dari tidurnya. Semalam, ia memilih untuk tidur dikamar Yena dibanding hrus tidur dikamar nya dengan Yoongi. Sebenarnya ia bahkan tak bisa tidur semalaman, ia terus menerus memikirkan hidupnya yang tiba tiba berbalik 180 derajat dalam sehari. Yoongi juga bahkan tak mencarinya meski ia tidur dikamar Yena, laki laki itu bahkan tidak mencoba memberi penjelasan apapun untuk Eunha.
Eunha bangkit dari ranjang, melihat Yena yang sudah tidak ada disebelahnya. Jelas saja, gadis itu pasti sedang sibuk memasak didapur seperti biasanya. Eunha menyempatkan diri untuk mengecek penampilan nya di cermin sebelum keluar kamar. Bawah matanya yang menghitam dan matanya yang sembab. Ia benar benar terlihat seperti zombie sekarang.
Eunha berjalan gontai keluar kamar menuju dapur. Langkah nya terhenti saat melihat Yoongi yanh sedang menikmati sarapan nya dengan tenang seolah tak ada yang terjadi sama sekali. Menelan ludah nya, Eunha berjalan menuju meja makan untuk bergabung.
"Nona sudah bangun? Mau saya buatkan sesuatu Nona?" Tanya Yena langsung saat melihat kehadiran Nona nya yang datang dengan berantakan.
"Aku mau teh Yena, tolong buatkan" sahut Eunha lemah lalu kembali melirik Yoongi yang bahkan tak menghiraukan kehadiran nya.
Eunha mengepalkan tangan nya kuat, mencoba mengumpulkan keberanian dalam dirinya, "Yoongi tak mau menjelaskan apapun padaku?" Tanya Eunha langsung tanpa basa basi. Toh cara ia mengetahui fakta yang ada kemarin adalah dengan cara yang langsung tanpa basa basi. Dan seperti tak perlu ada basa basi lagi antara keduanya.
Yoongi meletakkan ponselnya yang sejak tadi menyita perhatian nya lalu menatap Eunha lurus. "Tanyakan yang mau kau tanyakan" jawab Yoongi tenang. Ketenangan yang seharusnya tak ada disaat seperti ini.
Eunha menghela nafas pelan, mencoba menguatkan dirinya agar tak menangis, ia sudah lelah, "Kapan Yoongi akan menikah?" Tanya Eunha sambil diam diam mengepalkan tangannya kuat dibawah meja.
Yoongi diam sejenak menatap Eunha, "Dua bulan lagi" jawab Yoongi.
Eunha tertegun sejenak, ada rasa sakit yang menjalar didada nya. Eunha mengangguk anggukan kepalanya, "Kenapa? Kenapa Yoongi mau menikah lagi?" Tanya Eunha akhirnya setelah terdiam beberapa saat.
"Seperti katamu kemarin" jawaban singkat keluar dari mulut Yoongi.
"Karena perusahaan?" Tanya Eunha lagi yang dibalas Yoongi dengan anggukan.
Eunha mendengus geli, diam diam merasa miris pada dirinya sendiri. "Perusahaan ternyata lebih penting, ya" gumam Eunha pelan pada dirinya sendiri, gadis itu menunduk untuk mengasihani dirinya sendiri.
"Kalau aku tak memergokinya kemarin, sebenarnya kapan Yoongi akan memberitahuku tentang semua ini?" Tanya Eunha lirih. Namun Yoongi malah bungkam, tak ada jawaban yang keluar dari bibir laki laki itu.
"Padahal menikah bukan hal yang sesepele itu, bukan kah seharusnya aku tahu ini sejak awal?" Lanjut Eunha. Tangan nya buru buru menghapus setetes air mata yang sialnya berhasil lolos kepipinya.
"Mungkin sejak dulu aku memang tidak sepeting itu untuk Yoongi. Tiap ada masalah pekerjaan Yoongi tak pernah cerita ke aku, atau ada masalah pribadi pun Yoongi tak pernah cerita ke aku. Mungkin Yoongi memang tidak sepercaya itu padaku. Tapi untuk urusan menikah lagi, bukankah itu agak keterlaluan?" Ucap Eunha dengan suaranya yang bergetar akibat mati matian menahan tangis nya.
Yoongi terdiam sejenak, membiarkan keduanya larut dalam keheningan dan pikiran masing masing. "Kau kan yang dulu pernah bilang, bahwa kau akan rela kalau aku menikah lagi asalkan aku tetap membiarkan mu tetap menjadi istriku. Setidaknya, tepati kata katamu waktu itu" jawab Yoongi membuat Eunha serasa tertimpa batu di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOMEMATE (SEQUEL)
أدب الهواةSudah jatuh bangun mengejar Yoongi sejak SMA, membuat Eunha akhirnya bisa bernafas lega setelah berhasil menikah dengan laki laki idaman nya itu. UPS! Tapi Eunha salah sangka, pernikahan nya tak semulus yang ia kira, banyak rintangan antara gadis ma...