Ini sudah hari ke empat eunha dan yoongi tidak bertegur sapa. Dan sudah empat hari juga eunha tidak bisa melihat yoongi tertidur di sebelah nya seperti biasa. Yoongi masih menganggap eunha tak ada bahkan dirumah. Dari gelagat nya, sepertinya yena sudah bisa membaca situasi tapi untung nya gadis itu tak banyak tanya, karena jujur saja eunha enggan membicarakan masalah itu.
Semenjak pertengkaran nya dengan Yoongi, eunha jadi lebih sering dia bahkan di tempat kerja. Itu membuat Hamin diam diam mencemaskan gadis itu. Contoh nya seperti sekarang, gadis itu mengelap meja dengan wajah datar dan tatapan yang kosong. Padahal biasanya gadis itu membawa eneegi yang ceria bagi sekitar nya.
Saat eunha membawa piring kotor ke dapur, Hamin menghentikan langkah gadis itu. Menahan lengan eunha sebelum gadis itu kembali ke depan.
"kenapa?" tanya eunha sambil melirik lengan nya yang di tahan Hamin. Hamin tersenyum kecil.
"Mau cari udara segar?" tawar Hamin yang di hadiahi eunha kerutan di dahi.
"kau tampak nya butuh udara segar" ucap Hamin memperjelas.
"Aku? Aku baik baik saja kok" ucap eunha sedikit berbohong. Atau mungkin banyak.
Hamin menggeleng pelan, "kau tak bisa bohong, kau sepertinya sedang banyak pikiran" timbal Hamin.
"aku oke kok" jawab Eunha mencoba meyakinkan laki laki didepan nya.
"Mau ikut aku?" tawar Hamin tiba tiba.
"kemana?" tanya eunha menatap Hamin bingung.
"Persediaan udang habis, aku disuruh manajer untuk beli di toko dekat sini. Mau ikut?" tawar Hamin.
Eunha menggigit bibir nya pelan,tergiur dengan tawaran Hamin, "Boleh?" tanya eunha ragu.
Hamin tersenyum lebar lalu mengacak poni eunha gemas, "Tentu saja boleh"
Dengan semangat eunha turut melangkah mengikuti Hamin dari belakang. Eunha sudah melepas apron yang melekat di tubuhnya dan menggantung nya, mengikuti Hamin yang berjalan menuju pintu belakang, tempat motor nya di parkirkan. Saat pintu belakang terbuka, motor hitam milik Hamin langsung terlihat, membuat EUnha dan Hamin sama sama langsung berjalan menghampiri motor itu.
"aku saja" ucap eunha saat Hamin berniat memakaikan helm pada eunha. Eunha mengambil alih helm itu, membiarkan ia memakai nya sendiri.
"sudah siap?" tanya Hamin pada eunha. Eunha mengangguk pelan, lalu mulai menaiki motor itu.
Motor Hamin berjalan menuju tempat langganan manager mereka membeli persediaan udang. Sebenar nya toko itu tak terlalu jauh walaupun di tempuh dengan jalan kaki, tapi Hamin memilih membawa eunha dengan motor nya, takut gadis itu akan kelelahan berjalan kaki di hari yang panas.
Bukti nya sama sekali tak butuh waktu lama bagi eunha dan hamin untuk sampai ketempat yang mereka tuju. Hamin mengambil kesempatan memegang tangan eunha sebagai dalih nya membantu eunha turun dari atas motor nya.
Baru masuk ke dalam toko itu eunha dan Hamin langsung di sambut dengan penjaga toko yang ramah dan tampak nya sudah begitu kenal dengan Hamin, berbeda dengan eunha yang baru pertama kali bertemu dengan nya. Bahkan penjaga toko itu langsung tahu bahwa Hamin mencari udang. Penjaga toko berjenis kelamin laki laki itu tampak sudah berumur 50-an namun terlihat begitu ceria dengan melontarkan candaan candaan dengan Hamin.
"ini siapa? Pacarmu?" tanya penjaga toko itu sambil mengambil kan eunha dan hamin udang. Matanya mengarah pada eunha sejenak lalu kembali menatap Hamin.
Sadar bahwa yang di maksud adalah dirinya, eunha menggeleng cepat. "Ah bukan, saya teman nya" jelas eunha membuat penjaga toko itu mengangguk angguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOMEMATE (SEQUEL)
FanfictionSudah jatuh bangun mengejar Yoongi sejak SMA, membuat Eunha akhirnya bisa bernafas lega setelah berhasil menikah dengan laki laki idaman nya itu. UPS! Tapi Eunha salah sangka, pernikahan nya tak semulus yang ia kira, banyak rintangan antara gadis ma...