Chapter 83 - Demi aku

659 57 23
                                    

Comment for the next chapter!!₊˚⊹♡

“Nona” Ryujin memanggil pelan pada Eunha yang sedang asik membaca buku di ruang kerja Yoongi siang ini. Ryujin menutup pintu dan masuk mendekat pada Eunha.

“Ada apa Ryujin?” tanya Eunha mengalihkan pandangannya dari buku.

“Tentang informasi yang Nona minta waktu itu, saya sudah dapatkan” lapor Ryujin, membuat Eunha akhirnya menutup buku bacaan nya dan memberikan fokus sepenuhnya pada Ryujin.

“Kau yakin tak salah orang?” tanya Eunha memastikan.

Ryujin menggeleng pelan, “Ada banyak orang yang punya nama yang sama, tapi dengan latar belakang keluarga yang dimilikinya, saya yakin tak salah orang” jelas Ryujin akhirnya membuat Eunha menghela nafas berat.

Eunha terdiam sejenak, matanya mengawang jauh dengan pikirannya yang mulai berkecamuk sendiri. Sedangkan Ryujin, gadis itu masih berdiri menunggu dengan sabar.

“Yena mana?” Tanya Eunha tiba tiba, akhirnya membuka suara.

“Ada di dapur Nona” lapor Ryujin lagi.

Eunha mengangguk pelan sebelumnya berdiri dari tempat duduknya, “Panggil Yena, suruh siap siap. Kita pergi ke situ sekarang” ucap Eunha lebih dulu keluar ruangan, ia juga harus siap siap.

*****

Mobil yang dibawa Ryujin berhenti didepan sebuah bangunan yang tampak mencekam meski baru dilihat dari luar. Ketiga gadis itu sama sama terdiam saat melihat bangunan itu. Yena jadi bergidik sendiri.

“Ini kita yakin mau turun, Nona? Sepertinya Tuan Yoongi tak akan suka kalau tahu kita kesini” tanya Yena bersuara dengan takut takut.

Ryujin menoleh ke belakang menatap Eunha yang masih terdiam menatap bangunan itu. “Nona tak berubah pikiran?” tanya Ryujin memastikan.

Eunha menghela nafas pelan, memandang jari jarinya sendiri sambil berpikir sejenak. “Kita sudah jauh jauh kesini, jadi ayo turun” ajak Eunha akhirnya, membuat Ryujin dan Yena mau tak mau mengikuti permintaan Nonanya.

Seperti biasa, Eunha berjalan dengan Yena dan Ryujin yang mengapit tubuhnya ditengah tengah. Langkah tiga gadis itu berjalan memasuki bangunan yang ternyata jauh lebih mencekam dari pada kelihatannya. Suasana didalam bangunan itu remang remang, menambah kesan yang buruk.

Setelah menyampaikan tujuan mereka pada penjaga, ketiga gadis itu duduk menunggu. Ryujin satu satunya yang tenang saat ini, Eunha menunggu dengan perasaan cemas dan was was, sedangkan Yena duduk dengan ketakutan, ia takut dimarahi Tuannya kalau mereka ketahuan.

Pintu ruangan yang dibatasi dengan kaca tebal itu terbuka, mengambil atensi ketiganya. Eunha langsung berdiri melihat orang yang keluar dari pintu itu, berjalan dengan kuyu.

“Kau pikir aku percaya pada omong kosong mu? Tak mungkin ia sampai tega menjebloskan sepupunya yang telah mencemooh mu ke penjara. Sudah kubilang kan, suami mu itu sok suci. Padahal ia adalah monster sesungguhnya”

Suara Joon jung young terasa berdengung di telinganya ketika melihat kehadiran gadis itu.

“Chaerin” bisik Eunha tanpa sadar menggumamkan nama gadis itu.

“Waktu kunjungannya hanya 15 menit!” peringat penjaga yang membawa Chaerin.

Bukan cuma Eunha, Chaerin juga tampak kaget saat melihat kehadiran Eunha yang ternyata penjenguknya hari ini. Chaerin menunduk, tak lagi berani menatap gadis didepannya lebih lama. Rasa takut, malu, bersalah, serta penyesalan bercampur aduk jadi satu.

MY HOMEMATE (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang