James masuk kedalam ruangan Yoongi. Entah kenapa semenjak ada masalah antara Yoongi dan Eunha, bukan hanya Yoongi dan Eunha saja yang merasa canggung tapi orang orang disekitar mereka juga, termasuk James. Entah kenapa sekarang James agak sedikit canggung untuk berhadapan dengan Yoongi, meski begitu ia harus tetap profesional.
James pikir masalah ini akan cepat berlalu seperti biasanya, seperti masalah masalah Yoongi dan Eunha sebelum nya. Namun, ini sudah satu bulan dan belum ada tanda tanda bahwa dua orang itu akan berbaikan seperti semula, yang ada keadaan makin jadi buruk. Terlebih saat James melihat Tuannya yang justru membawa Wendy keacara seminggu lalu ketimbang Eunha.
"Jadwal hari ini apa saja?" Tanya Yoongi tanpa menatap James. Ia tetap fokus pada lembaran kertas di tangan nya.
"Ada makan siang bersama dengan CEO salah satu perusahaan cabang yang ada di Jepang. Tempat nya sudah direservasi, Tuan" jawab James membuat Yoongi mengangguk angguk.
"Hanya itu kan?" Tanya Yoongi memastikan.
"Iya, Tuan. Kenapa? Tuan ada jadwal sendiri?" Tanya James berusaha memastikan jadwal atasan nya.
Yoongi terdiam sejenak, "Hm, ada" jawab Yoongi seadanya dengan tampang yang agak gusar.
"Kalau begitu saya pastikan pertemuan nanti tidak akan memakan waktu lebih lama dari yang dijanjikan" ucap James yang hanya dianggukin Yoongi.
"Mau saya siapkan mobil nya sekarang, Tuan?" Tawar James mengingat waktu nya sudah semakin dekat.
"Ya, boleh" setuju Yoongi.
Suara telepon Yoongi yang berbunyi karena ada pesan masuk membuat fokus Yoongi pada berkas ditangan nya teralih. Yoongi jarang mendapatkan pesan, biasanya dari Eunha, namun sudah sebulan ini jelas tidak pernah ada pesan dari gadis itu. Maka dari itu Yoongi penasaran dengan pengirim pesan tersebut.
Dahi Yoongi berkerut melihat pengirim pesan dan isi pesan tersebut. Otak nya menimang nimang sebentar untuk merespon pesan yang di terima nya.
"James" panggil Yoongi pada James yang nyaris meninggalkan ruangan nya.
"Iya, Tuan?" Sahut James yang sudah berbalik.
"Jadwal makan siang itu batalkan saja" ucap Yoongi sambil berdiri bergegas hendak pergi.
"Tapi Tuan-"
"Aku ada pertemuan lain, bilang aku berhalangan hadir" potong Yoongi.
"Saya harus bilang apa pada CEO itu?" Binging James agak panik.
"Kau buat saja alasan yang bagus, bilang bahwa aku benar benar berhalangan hadir" ucap Yoongi lalu meraih kunci mobil nya.
"Memang nya Tuan mau kemana?" Tanya James bingung dengan semua ketiba-tibaan ini.
"Mertuaku, Ayah Eunha meminta bertemu sekarang" Jawab Yoongi seadanya.
James terdiam sejenak, "Baik Tuan, akan saya batalkan" sanggup James membiarkan Tuan nya pergi dan menghilang dari lift.
James terdiam sejenak. Dalam hatinya berharap ini semua akan menghasilkan suatu yang baik bagi hubungan Tuan nya. Bisa saja pertemuan ini berarti bagus, kan?
****
Dan disini lah Yoongi sekarang, memasuki sebuah restoran pranciss yang bertema klasik, restoran yang ditetapkan Ayah Eunha untuk pertemuan mereka. Dari kejauhan Yoongi bisa melihat punggung familiar milik Ayah Eunha yang membelakangi nya. Yoongi menghampiri meja mertuanya itu.
"Ah, Yoongi kau sudah sampai? Ayo duduk" Sapa Ayah Eunha melihat kedatangan Yoongi. Pria paruh baya itu terlihat ramah menyambut kedatangan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOMEMATE (SEQUEL)
Fiksi PenggemarSudah jatuh bangun mengejar Yoongi sejak SMA, membuat Eunha akhirnya bisa bernafas lega setelah berhasil menikah dengan laki laki idaman nya itu. UPS! Tapi Eunha salah sangka, pernikahan nya tak semulus yang ia kira, banyak rintangan antara gadis ma...