Chapter 80 - Ketakutan

474 55 16
                                    

⋆⭒˚。⋆「 ✦ HARI KE - 30 ✦ 」⋆⭒˚。⋆

Yoongi berhenti tatkala melihat Yuri turun dari tangga, begitu pun wanita itu, berpapasan dengan Yoongi tidak pernah terjadi sebelumnya meskipun ia sudah bolak balik rumah ini ini menangani Eunha. Laki laki itu selalu sibuk bekerja membuat pertemuan mereka sulit dilakukan. ini baru jam 4 sore dan laki laki itu sudah terlihat pulang kerja. Bukan hanya Yuri yang kaget, tapi Yena yang kini ikut berdiri dibelakangnya juga kaget melihat Tuannya itu pulang kerja secepat ini.

“Tuan mau mengobrol sebentar?” Tawar Yuri saat melihat raut wajah lelaki itu yang menatap nya dengan mata yang menyorot penuh pertanyaan.

“Boleh” jawab Yoongi langsung.

“Kalau begitu saya siapkan teh nya Tuan” sahut Yena langsung buru buru ke dapur dan meninggalkan dua orang itu.

Yoongi membawa Dokter Yuri kehalaman belakang rumahnya, duduk disalah satu bangku yang menghadap ke taman belakang, tempat yang cocok untuk menikmati teh di sore hari. Yena menyajikan dua gelas teh untuk menemani obrolan mereka soren itu lalu bergegas meninggalkan halaman belakang, memberikan waktu untuk dua orang itu mengobrol.

“Nona Eunha sudah menunjukkan banyak perubahan” ucap Yuri langsung, tahu bahwa pertanyaan Yoongi akan mengarah kesana.

Yoongi mengangguk pelan, matanya menerawang pada taman di depannya, “Saya dengar banyak dari Yena” sahut Yoongi.

“Belakang Nona Eunha masih sering mimpi buruk tapi intensitas nya sudah berkurang. Saya sudah resepkan obat untuk nona Eunha agar ia bisa lebih mengontrol emosinya ketika mimpi buruk itu datang kembali dan tidak melakukan hal hal impulsif” Lapor Yuri membuat Yoongi tanpa sadar menghela nafas berat.

“Tapi Nona Eunha yang pasti sudah mulai terbuka” lanjut Yuri lagi.

“Terima kasih” ucap Yoongi, tak tahu harus bicara apa selain mengucapkan terima kasih pada dokter itu.

“Sebenarnya dibanding pertama kali saya bertemu dengan Nona, kemajuan nya benar benar sangat pesat. Seperti yang saya bilang diawal, pengobatan ini tergantung pada kemauan Nona Eunha untuk sembuh, dan Nona Eunha benar benar menunjukkan usaha nya untuk sembuh” lanjut Yuri.

Yoongi tersenyum kecil, sangat samar, “Aku bangga pada seberapa kuat gadis itu” ucap Yoongi sungguh sungguh. Eunha yang benar benar berusaha bangkit dan melawan ketakutan nya itu benar benar membuat Yoongi bangga pada gadis nya.

Dokter Yuri ikut tersenyum mendengar penuturan Yoongi, “Saya minta maaf belum bisa mempertemukan langsung Nona Eunha dengan Tuan, meski  Nona Eunha menunjukkan kemajuan tapi saya tak mau ambil risiko. Bagaimanapun kondisi Nona Eunha belum stabil, jadi dengan satu kesalahan saja bisa memicu ketakutan nya kembali muncul dan semuanya mulai ke titik nol” ucap Yuri lagi memberikan pengertian pada Yoongi. Laki laki itu mengangguk paham meski dengan wajah yang sendu.

Yuri menyesap teh yang disajikan Yena, “Saya tahu kondisi Tuan juga tak baik baik saja karena memikirkan Nona Eunha, tapi saya harap Tuan tidak terlalu keras pada diri sendiri. Bagaimanapun Tuan harapan Nona Eunha untuk sembuh, jadi Tuan harus tetap sehat” lanjut Yuri lagi. Yoongi menoleh bingung sekaligus kaget mendengar kalimat Dokter itu barusan.

 "Nona Eunha sendiri yang bilang pada saya, kalau Tuan adalah alasan terbesar nya untuk sembuh. Jadi Tuan harus tteap kuat untuk Nona Eunha” jelas Yuri membuat Yoongi akhirnya tertegun. Gadis itu, kenapa bisa mencintai dirinya sampai sebegitunya? Yoongi bahkan tak yakin kalau ia pantas menerima cinta sebesar itu dari Eunha.

 
⋆⭒˚。⋆「 ✦ HARI KE - 36 ✦ 」⋆⭒˚。⋆

Yoongi duduk di meja makan seperti biasa, siap untuk memulai sarapan nya sebelum berangkat ke kantor. Seperti biasa, Yoongi akan sibuk mengecek email nya sambil menunggu Yena menghidangkan sarapan nya di meja.

MY HOMEMATE (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang