Chapter 42-Tak suka

1.3K 127 97
                                    

Karena kesibukan masing masing, Eunha memang merasa belakangan ini ia sedikit jauh dari orang orang terdekat nya. Apalagi teman teman nya memang memiliki pekerjaan yang sudah mereka geluti dan eunha sedang mencoba untuk mengejar mimpi nya belakangan ini. Eunha juga jadi lebih sering curhat kepada Yena.

Mereka jadi jarang bertemu dan mengobrol seperti biasanya. Maka dari itu eunha sangat senang saat melihat kedatangan Yerin yang tiba tiba muncul di pintu rumah nya meski tanpa bilang bilang terlebih dahulu.

"Rindu aku tidak?" tanya Yerin dengan tampang jahil nya saat melihat eunha memasang wajah kaget nya.

"Tidak tuh biasa saja" jawab eunha langsung sambil terkekeh.

"Yah, aku sih tak heran kalau orang orang rindu pada ku. Aku ini memang tipe orang yang mudah di rindukan" canda yerin dengan tampang sombong nya. Eunha hanya tertawa pelan mendengar itu.

"Ayo masuk" ajak Eunha akhir nya.

"Yoongi sudah pergi bekerja?" tanya Yerin mengedarkan pandangan nya sambil masuk kedalam rumah eunha.

"Ya, seperti biasa" jawab eunha santai.

"Kau sendiri kenapa tiba tiba datang?" tanya eunha sambil terus berjalan menuju dapur.

"Aku hanya tak tahu harus kemana di hari libur ku" jawab yerin jujur membuat eunha mendengus.

"Kau tak ke butik mu hari ini?" tanya eunha lagi.

"Hari ini aku libur. Aku butuh refreshing" jawab Yerin.

"Eh, teman nona eunha?" tanya Yena saat melihat kedatangan dua gadis itu di dapur.

"Eh, asisten rumah tangga eunha yang baru ya?" tanya Yerin juga, ini sama sama pertama kalinya mereka bertemu dan ini pertama kali nya bagi Yena bertemu dengan teman Eunha.

"Iya Nona, saya asisten rumah tangga Nona eunha" jawab Yena sopan.

"Oh hai aku Yerin" sapa yerin ramah sambil menjulurkan tangan nya pada yena membuat yena kaget sejenak.

"Saya yena, Nona" jawab Yena sambil membalas jabatan tangan yerin untuk sejenak.

"Bisa tidak, panggil aku yerin saja?" ucap Yerin membuat yena gelagapan sendiri.

"dia tak akan mau" jawab eunha santai membuat yena mengusap tengkuk nya canggung.

"Baiklah aku tak kan memaksa, tapi kalau kau berubah pikiran kapanpun kau boleh panggil aku dengan nama saja" ucap yerin santai membuat yena tersenyum. Dalam hati mengagumi kerendahan hati yerin.

"Kalian sedang masak masak?" tanya yerin saat melihat di pantry banyak bahan makanan yang siap di olah.

"Iya, dan kau ganggu" canda eunha membuat yerin mendengus kesal.

"Tumben kau masak" celetuk Yerin.

"Enak saja, belakanganini aku rajin masak tahu" sangkal eunha cepat.

"Aku kan istri yang baik, jadi harus sering antar bekal untuk suami. Makanya cepat cepat jadi istri dong" ejek eunha sambil tertawa puas.

"Astaga sabar Jung Yerin kau pasti bisa" ucap yerin menenangkan diri nya sendiri membuat eunha makin tertawa.

"Omong omong memang nya kau bisa buat bekal?" tanya Yerin pada eunha.

"Tidak sih, tapi Yena handal" jujur eunha membuat yena tersenyum bangga.

"Kau bisa masak apa saja?" tanya yerin pada Yena.

"Banyak Nona, kemampuan masak saya bagus kok" jawab Yena bangga.

MY HOMEMATE (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang