Chapter 59 - Teka teki

1.1K 122 75
                                    

Yok bisa yok di stel lagu di media sebelum baca

.

.


Eunha duduk ditepi kolam renang sambil menenggelamkan kedua kakinya kedalam air. Sejak semalam ia sudah bermalam dirumah Nayeon, begitupun Yerin yang juga turut menginap disana. Sejak pagi Eunha bahkan tak menghabiskan sarapan nya dan banyak menghabiskan waktu ditaman belakang rumah Nayeon.
 
Nick, Taehyung, Yerin dan Nayeon hanya bisa memperhatikan gadis itu dari jauh, membiarkan Eunha menikmati waktunya sendiri. Tak satupun dari mereka yang berani membahas Yoongi sekarang, keadaan Eunha terllau buruk untuk membahas laki laki itu sekarang, dan mereka pun yakin nama Yoongi bukan lah suatu hal yang ingin didengar oleh Eunha sekarang.
 
Eunha menatap air kolam yang jernih itu. Ia tak bisa menahan otak nya untuk terus memutar memory nya bersama Yoongi, bahkan hanya dengan melihat air pun mampu mengingatkan Eunha pada air pantai saat ia dan Yoongi pergi ke patung cinta saat itu. Eunha ingat saat itu seluruh permohonan yang dibuatnya hanyalah tentang hubungan nya dengan Yoongi, ia hanya ingin bahagia bersama laki laki, tapi tampak nya permintaan itu terlalu sulit untuk dikabulkan oleh dewa cinta.
 
Eunha tetap tak bergeming saat tiba tiba Nick datang menghampiri nya dan ikut duduk disana. Nick menghela nafas sebentar sebelum membuka pembicaraan, “Kau baik baik saja?” tanya Nick pada Eunha.
 
Eunha mendengus lucu, “Tentu saja tidak” jawab Eunha jujur.
 
Nick diam, tahu betul bagaimana Eunha mencintai laki laki bernama Yoongi itu. “Aku tak tahu harus bilang apa, tapi yang jelas apapun itu keputusan mu aku akan dukung. Dan kau juga harus ingat, aku akan tetap ada untuk mu” ucap Nick, namun sama sekali tak menimbulkan respon dari Eunha. Gadis itu tetap diam memasang wajah datar nya sambil menatap air kolam.
 
Untuk beberapa waktu ada keheningan antara keduanya. “Aku akan terima tawaran mu” ucap Eunha tiba tiba membuat Nick menoleh dan menunggu lanjutan kalimat dari gadis itu.
 
“Aku akan pergi ke Jerman” jelas Eunha membuat Nick sedikit kaget.
 
“Kau yakin?” tanya Nick memastikan.
 
“Yakin” Eunha menjawab singkat. “Alasan aku pulang ke Korea dulu adalah Yoongi. Tapi kini aku sudah tak punya alasan lagi” Ucap Eunha.
 
“Aku pengecut ya?” tanya Eunha lalu tertawa pahit, “Sudah dua kali Jerman jadi tempat pelarian ku” ucap Eunha.
 
Nick menghela nafasnya mendengar kalimat Eunha barusan. “Kau bukan pengecut, kau berhak melakukan apapun yang membuat mu bahagia. Kalau memang dengan lari ke Jerman akan membuat mu bahagia, lakukan lah” Ucap Nick, membuat Eunha tersenyum tipis. Setidaknya kali ini ia tidak merasa menjadi begitu pecundang berkat kalimat Nick.
 
“Tapi kau tenang saja, aku kesana bukan semata mata untuk melarikan diri, aku memang tertarik dengan pekerjaan yang ditawarkan. Mengajar musik adalah salah satu impian ku sejak dulu” jelas Eunha.
 
Nick tersenyum mendengar ucapan Eunha , “Syukurlah kalau begitu”
 
“Aku tak akan mengecewakan mu, aku akan berusaha mengajar sebaik mungkin meski ini pengalam pertama ku” lanjut Eunha.
 
“Aku sama sekali tak khawatir, aku tak pernah ragu dengan kemampuan mu” balas Nick. Dua orang itu sama sama terkekeh pelan.
 
“Eunha, Nick, ayo makan siang!” panggil Yerin membuat kedua orang itu menoleh dan bangkit dari tempat duduk mereka menghampiri Taehyung, Yerin dan Nayeon dimeja makan.
 
Eunha dapat melihat banyak makanan kesukaan nya diatas meja. Diam diam tersenyum terharu dengan perlakuan teman nya itu. Setiap orang sibuk mengambil makanan nya. Begitupun Eunha, meskipun di atas meja banyak makanan kesukaan nya tapi Eunha tetap tak nafsu makan. Semua orang makan dengan tenang di meja. Terdapat sedikit kecanggungan disana, biasanya mereka akan berisik, namun kali ini semua orang diam dan menimati makanan masing masing. Sejak semalam memang tak ada seorangpun yang membahas mengenai perceraian yang diputuskan Eunha.
 
“Aku akan ke Jerman” ucap Eunha di tengah makan.
 
“UHUK!!” Taehyung langsung tersedak makanan nya begitu saja.
 
“APA?!” kaget Yerin.
 
“HAH?!! KENAPA?” saut Nayeon tak kalah kaget. Semua orang kini sudah menatap Eunha menuntut penjelasan. Sedikit trauma mendengar nama negara itu karena kejadian dimasa lalu saat Eunha tiba tiba hilang tanpa kabar dan tak pernah pulang.
 
“Ada tawaran mengajar musik disana, aku sangat tertarik tentu saja” jawab Eunha santai sambil menyantap makanan nya.
 
“Lalu maksudmu kau akan mulai karir baru disana?” tanya Yerin lagi masih kaget.
 
“Tak seserius itu. Paling hanya beberapa bulan” jawab Eunha lagi. Nayeon dan Yerin akhirnya bisa menghela nafas mendengar jawaban Eunha barusan, mereka pikir gadis itu akan pergi bertahun tahun seperti waktu itu.
 
“Disana kau tinggal dimana?” tanya Nayeon lagi.
 
“Aku akan sewa apartemen” Nayeon mengangguk angguk mendengar jawaban Eunha.
 
“Kalau kau mau kau bisa tinggal dirumah ku” tawar Nick tiba tiba.
 
“EKHEM” sindir Yerin pelan, jelas tak setuju dengan ide tersebut.
 
“Tak usah Nick, aku bisa tinggal di apartemen” tolak Eunha langsung.
 
“Aku tak mau ya kau menghilang tanpa kabar seperti waktu itu" peri”gat Nayeon.
 
“Tidak kok, kita masih bisa tetap berhubungan” ucap Eunha menenangkan Nayeon.
 
“Cih padahal dulu kau juga bilang begitu” keluh Nayeon membuat Eunha terkekeh pelan.
 
Perlahan mata Eunha menatap satu satu orang diruang makan, memperhatikan orang orang yang tetap berada disisi nya kini. Meyakinkan dirinya bahwa ia sanggup tanpa Yoongi karena punya orang orang ini. Ya, dia tidak pernah sendirian.
 
***
 
Yoongi keluar rumah nya dengan langkah yang sedikit gontai, sejak semalam dirinya tak pernah baik baik saja. Ia kacau, tanpa gadis itu Yoongi jadi kacau. Tak menyangka akhirnya kata ‘cerai’ akan keluar dari mulut Eunha dan tak menyangka efek dari kata itu dapat membuat nya sangat kesakitan.
 
Yoongi berjalan menuju mobil nya, ia ada janji bertemu Taehyung di bar milik Namjoon. Yah, Yoongi memang merasa dirinya butuh sedikit alkohol sekarang. Berharap alkohol dapat mampu meredakan kekalutan nya sekarang. Belum sempat Yoongi masuk ke mobilnya, seruan seorang anak kecil memanggil nama nya.
 
“Yoongi oppa!” suara cempreng itu terdengar dari balik gerbang nya. perlahan Yoongi mendekati arah suara, ia dapat melihat Jamjam yang sudah berada di depan gerbang rumah nya, lengkap bersama sepeda roga tiga miliknya. Jamjam menatap kedatangan Yoongi dengan berseri seri.
 
“Kau sedang apa disini?” tanya Yoongi sambil memeriksa sekita, mencari tahu dengan siapa anak kecil itu mengahmpirinya.
 
“Aku habis main sepeda sampai ujung gang” jelas Jamjam.
 
“Sebaik nya kau pulang sekarang, sebentar lagi matahari akan terbenam” peringat Yoongi.
 
“Iya iya, ini memamng mau pulang kok” sungut Jamjam sambit mengembungkan pipi nya cemberut.
 
“Dadah, aku pulang dulu” pamit Jamjam sambil melambaikan tangan nya, namun Yoongi hanya menatap datar lambaian tangan Jamjam tanpa berniat membalas nya.
 
“Eh iya Oppa” Jamjam tiba tiba berhenti, menunda kepulangan nya.
 
“Aku sayang Oppa!” ucap Jamjam berseri seri menatap Yoongi, menunjukkan gigi nya.
 
Yoongi mengernyitkan dahinya karena ucapan Jamjam yang sangat tiba tiba, “Hah?” respon Yoongi atas pernyataan anak kecil itu barusan.
 
“Kenapa malah ‘Hah’?” tanya Jamjam sedikit kecewa.
 
Yoongi menghela nafas pelan, “Karena kau berbicara hal yang aneh, kau masih kecil” ucap Yoongi.
 
Jamjam langsung cemberut, “Apanya yang aneh? Lagi pula aku sedang menepati janji” balas Jamjam.
 
Kerutan di dahi Yoongi makin dalam, ia makin tak mengerti maksdus anak kecil didepan nya kini, “Itu lho, kata Tante Eunha mulai sekarang aku harus sering sering menggantikan tante Eunha untuk bilang sayang ke Oppa” Jelas Jamjam melihat kebingungan Yoongi.
 
“Menggantikan?” tanya Yoongi masih bingung, kini ia sudah berjongkok dihadapan Jamjam.
 
“Iya menggantikan, soalnya kata tante Eunha sekarang dia sudah tak bisa bilang sayang lagi ke Oppa” lanjut Jamjam membuat Yoongi diam tertegun. Yoongi hanya bisa membatu sekarang.
 
“Oppa kenapa malah bengong? Oppa sakit?” tanya Jamjam khawatir dan kebingungan.
 
“Oppa dan Tante Eunha sepertinya belakangan ini sedang sakit, kemarin juga tante Eunha kelihatan sakit. Tante Eunha kelihatan nya sedang sedih karena ia sakit” ucap Jamjam kembali bersuara. Namun Yoongi masih tetap termangu, tak mepu merespon ucapan Jamjam.
 
“Tapi oppa, kenapa tante Eunha sudah tak bisa bilang sayang lagi ke Oppa? Apa karena tante Eunha sakit parah?” tanya Jamjam.
 
Bukan nya menjawab, Yoongi malah perlahan memeluk Jamjam. Mata laki laki itu tanpa bisa di cegah memerah, “Dia memang sakit. Dan aku adalah penyebab nya” Ucap Yoongi lirih. Jamjam makin kebingungan.
 
“Oppa membuat tante jadi sakit? Kalau begitu Oppa harus minta maaf” jawab Jamjam Enteng.
 
“Aku bahkan tak tahu harus minta maaf dari mana” jawab Yoongi. Yoongi terus memeluk Jamjam untuk beberapa saat, seolah gadis kecil itu dapat menenangkan nya. Jamjam hanya diam kebingungan, yang ia tahu pasti kini mata Yoongi memancarkan sorot sendu yang sama dengan Eunha seperti saat ia melihatnya terakhir kali
 
***
 
Yoongi duduk dimeja bar sendirian. Pikiran nya sejak tadi kacau. Alkohol jadi salah satu pelarian nya kini. Entah sudah berapa gelas yang ia teguk sejak tadi. Ia tak takut mabuk, toleransinya terhadap alkohol sangat tinggi, ia bisa minum banyak gelas tanpa kehilangan kesadaran nya. Taehyung belum datang, membuat Yoongi yang diam sejak tadi sibuk dengan pikiran nya sendiri.
 
“Itu gelas ke berapa?” tanya Taehyung yang tiba tiba sudah duduk dikursi sebelah nya. Yoongi hanya melirik kedatangan Taehyung tanpa berniat menjawab pertanyaan laki laki itu.
 
“Jadi ini akhirnya?” tanya Taehyung lalu menghela nafas. Yoongi diam, mengerti arah pembicaraan Taehyung.
 
“Tak heran sih, justru aku akan heran kalau Eunha masih akan bertahan dengan situasi seperti ini” lanjut Taehyung. Mendengar kata kata Taehyung barusan, Yoongi langsung menegak habis minuman digelas nya, selanjutnya meminta gelas baru pada bartender.
 
“Eunha bagaimana?” tanya Yoongi akhirnya.
 
“Dia aman bersama Nayeon dan Yerin. Setidak nya keadaan nya sekarang jauh lebih baik dari pada keadaan nya kemarin malam saat kami menemukan nya di halte” jawab Taehyung membuat kekhawatiran di hati Yoongi setidak nya sedikit mereda.
 
“Justru yang ingin aku tanya adalah keadaan mu. Kau baik baik saja?” tanya Taehyung pada Yoongi. Ia tahu laki laki disamping nya ini tidak baik baik saja meski raut wajahnya tetap dingin seperti biasanya.
 
“Tidak” jawab Yoongi singkat padat dan jelas.
 
Taehyung menghela nafas, “Kalau kau memang mau bercerai bukan kah harusnya berusaha meyakinkan Eunha, setidak nya jkau tahan dia semalam, jangan barkan ia pergi begitu saja” Ceramah Taehyung.
 
Yoongi diam sejenak, “Gadis itu, entah kenapa aku tak bisa menahan nya lagi. Ia sudah terlalu banyak terluka karena aku" jawab Yoongi dengan suara yang pelan.
 
“Kalau begitu jangan sakiti dia lagi, bahagiakan dia” lanjut Taehyung.
 
Yoongi menatap gelas di tangan nya, pikiran nya menerawang jauh, “Kalau ternyata kebahagiaan nya bukan aku, mau bagaimana lagi” jawab Yoongi terdengar putus asa lalu kembali menegak minuman nya.
 
“CK! Sudah berapa kali Eunha bilang bahwa kebahagiaan nya adalah dirimu, kau kenapa tak sadar sadar sih” omel Taehyung.
 
Yoongi diam, tak lagi menjawab omongan Taehyung, laki laki itu terus menerus menelan minuman nya.Taehyung hanya bisa geleng geleng melihat laki laki itu meminum banyak alkohol.
 
“Aku bilang begitu agar kau tak menyesal nantinya. Gadis itu akan segera pergi” ucap Taehyung akhirnya membuat Yoongi tertegun sejenak, perlahan Yoongi menoleh ke arah Taehyung. Menuntut penjelasan dari mulut laki laki itu.
 
“Eunha akan pergi” Taehyung memperjelas. Yoongi menelan ludah nya.
 
“Kemana?” tanya Yoongi sungguh sungguh dengan suaranya yang terdengar lebih berat.
 
“Jerman” jawab Taehyung. Tanpa sadar genggaman Yoongi pada gelas ditangan nya menguat, buku jari Yoongi sampai memutih karena genggaman nya yang terlalu kuat.
 
Yoongi memalingkan wajah nya, perlahan menghela nafas berat. “Jadi Eunha akan lari lagi?” tanya Yoongi.
 
“Mungkin itu salah satu alasan nya. Tapi dia bilang dia akan pergi ke Jerman karena ada tawaran mengajar musik dengan Nick” Jelas Taehyung. Yoongi menoleh cepat mendngar satu nama yang disebut Taehyung.
 
“Nick?” tanya Yoongi memastikan pendengaran nya.
 
“Ya, Eunha akan pergi bersama Nick” jawab Taehyung.
 
Yoongi terkekeh dengan menyeramkan, “Sudah kuduga rubah itu akan ambil kesempatan” ucap Yoongi membuat Taehyung sedikit ketakutan karena aura Yoongi yang terlihat sangat marah.
 
Taehyung terdiam sebentar, menimang nimang kalimat yang akan dikeluarkan nya. “Kalau kau mau cerita pada Eunha yang sebenarnya mungkin semua nya bisa berubah” ucap Taehyung. Yoongi hanya diam, tak merespon ucapan Taehyung, namun otak nya diam diam memikirkan hal tersebut sampai sampai rasanya kepalanya akan pecah.
 
“Mungkin sampai saat ini Eunha belum sadar perasaan mu padanya, tapi aku tahu seberapa banyak kau mencintai Eunha” Lanjut Taehyung. Yoongi menunduk menatap air di dalam gelas nya.
 
“Bagaimana ini? Sepertinya aku akan gila sekarang” lirih Yoongi pelan.
 
***
Nayeon dan Yerin duudk didepan tv, ini sudah jam 10 malam. Hanya da mereka berdua di depan televisi, Eunha sudah sejak makan malam berada didalam kamar nya, enatah tidur atau hanya ingin menikmati waktu nya sendiri. Yang jelas Yerin dan Nayeon tak ada niatan untuk mengganggu gadis itu, mereka membiarkan Eunha menikmati wakt nya sendiri.
 
“Apa benar ini akhirnya?” ucap Yerin tiba tiba sambil tetap menatap ke layar televisi.
 
Nayeon menghela nafas pelan, “Mungkin. Tapi aku tak menyangka kalau akhir dari Eunha dan Yoongi adalah perpisahan” timpal Nayeon.
 
“Meskipun Yoongi adalah laki laki dingin yang menyebalkan, tapi selama ini aku yakin dia juga mencintai Eunha” lanjut Yerin.
 
Nayeon mengangguk setuju, “Yoongi mencintai Eunha dengan caranya sendiri. Tapi kalau memang ini kahir yan dipilih keduanya kita bisa apa?” Nayeon dan Yerin sama sama menghela nafas, turut merasa sedih karena nasib percintaan teman mereka.
 
BRUK!!
 
Suara bising dari depan pintu membuat Nayeon dan Yerin langsung menengok kearah suara. Kedua gadis itu lalu saling bertukar pandang kebingungan. Belum lagi terdengar suara laki laki yang mengeluh didepan pintu tersebut.
 
“Aduh aduh bukan kesitu, perhatikan jalan mu” suara keluhan orang yang seperti sedang kesusahan itu membuat Yerin dan Nayeon sama sama mengernyitkan dahi.
 
“Ah kau benar benar ya” suara itu terdengar makin mendekat dan jelas, kini mereka tahu kalau itu suara Taehyung yang entah sedang berbicara dengan siapa.
 
Nayeon dan Yerin bangkit dari tempat duduk mereka menuju pintu, berniat membukakan pintu untuk Taehyung diluar sana.
 
“Kau benar benar ber-“ kalimat Taehyung berhenti saat pintu itu terbuka.
 
“Nayeon dan Yerin sama sama terkejut dengan pemandangan yang kini ada didepan pintu. Secara refleks dua gadis itu menaruh tangan mereka didepan mulut karena kaget.
 
“Ini apa apaan? Kenapa dia bisa disini?” tanya Yerin pada Taehyung.
 
Bagaimana tidak, Taehyung tiba tiba muncul didepan pintu rumah Nayeon selarut ini, belum lagi yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa kini Taehyung dengan membopong Yoongi disebelah nya yang sedang dalam keadaan mabuk.
 
“Yoongi kenapa kau bawa kesini? Kau gila? Dan juga kenapa dia dalam keadaan mabuk?” tanya Nayeon sambil mencium aroma alkohol yang kuat dari tubuh Yoongi.
 
“Maaf, tapi Yoongi meracau di bar minta antar aku ketempat Eunha” Jawab Taehyung akhirnya.
 
“Kau gila? Eunha tak mau bertemu dia” Tolak Yerin cepat.
 
“Dia membuat keributan di bar. Aku tak punya pilihan lain selain membawanya kesini” jelas Taehyung. Nayeon dan Yerin menilik penampilan Yoongi yang terlihat berantakan, laki laki itu terlihat sangat mabuk dan ini pertama kali nya mereka melihat Yoongi mabuk.
 
“Kenapa juga kau biarkan dia mabuk?” omel Yerin.
 
“Aku tak tahu dia kan sampai seperti ini, karena biasanya toleransi nya pada alkohol sangat tinggi, kupikir ia tidak akan mabuk” jelas Taehyung.
 
“Dia minum berapa gelas?” tanya Nayeon.
 
“Gelas? Dia tak minum bergelas gelas, ia minum berbotol botol” jawab Taehyung. Mulut Yerin dan Nayeon sama sama menganga dibuat nya.
 
“Omong omong kalian bisa bantu aku membopong Yoongi kedalam? Dia lumayan berat” celetuk Taehyung yang sudah banjir keringat didahinya. Sadar akan hal itu Nayeon dan Yerin buru buru membantu Taehyung membopong Yoongi kedalam.
 
Namun belum sempat mereka mendudukan Yoongi ke sofa, laki laki itu sudah berontak berusaha berdiri sendiri.
 
“Lepaskan aku! Lepas!” bentak Yoongi membuat Yerin dan Nayeon buru melepas pegangan mereka pada Yoongi, takut laki laki itu berontak dengan lebih keras.
 
Yoongi berdiri sendiri, berusaha berdiri tegak meski sempoyongan, matanya yang sayu karena pengaruh alkohol itu menatap sekeliling.
 
“Eunha! Kau dimana?!!” Teriak Yoongi mencari keberadaan Eunha dirumah itu.
 
“MIN EUNHA KAU DIMANA?!” Teriak Yongi lagi. Yerin, Nayeon dan Taehyung sama sekali tak mengehentikan laki laki itu, terllau iba melihat keadaan Yoongi sekarang.
 
“MIN EUNHA KELUAR SEKARANG, ADA YANG INGIN AKU BICARAKAN PADA MU” Yoongi berjalan dengan tertatih mencari keberadaan Eunha.
 
Ceklek!
 
Suara pintu kamar Eunha terbuka, memunculkan gadis itu yang menatap keluar dengan keadaan bingung. Ia keluar setelah mendengar kebisingan dari kamar nya. Eunha berdiri didepan pintu menatap pemandangan sekitar nya.
 
“Ini ada apa? Kenapa Yoongi ada disini?” tanya Eunha pelan, tak ada yang menjawab. Tatapn Yoongi langsung tertuju pada Eunha.
 
Laki laki itu secara cepat berjalan kearah Eunha yang juga menatap nya bingung dalam diam. Dengan cepat Yoongi menarik Eunha kedalam pelukan nya, merengkuh gadis itu erat. Tentu saja Eunha kaget dan bingung bukan main.
 
“Kau masih disini...” gumam Yoongi mengeratkan pelukan nya pda Eunha. “...Kau masih disini” gumam Yoongi dterdengar lega. Eunha hanya bisa mematung mencerna keadaan yang terjadi. Yang jelas ia bisa mencium bau alkohol yang kuat dari tubuh Yoongi sekarang.
 
“Kumohon jangan pergi Eunha, jangan pergi...” ucap Yoongi memohon pada gadis itu. Eunha berusaha melepas pelukan itu, tapi Yoongi justru mengeratkan pelukan nya.
 
“Jangan tinggalkan aku ke Jerman lagi” mohon Yoongi, laki laki meracau ditengah mabuk nya.
 
“Lepaskan aku” ucap Eunha lalu melepas pelukan secara paksa.
 
Mata Eunha melotot kaget saat Yoongi justru merosot ke kakinya, bersimpuh diepan nya sambil memohon. Yoongi meraih tangan Eunha, menggenggam tangan gadis itu sambil momohon dilantai.
 
“Aku tak mau cerai Eunha.. aku tak mau” pinta Yoongi. Mata laki laki itu memerah. Yoongi merunduk, menaruh punggung tangan Eunha ke matanya.
 
“Lepaskan aku! Dan sekarang juga Yoongi pulang”
 
“Aku minta maaf... Aku minta maaf...” lirih Yoongi tak menghiraukan ucapan Yoongi. Eunha terdiam sejenak, berusaha meneguhkan hatinya, tak ingin goyah meski melihat Yoongi serapuh ini.
 
“Tak ada yang perlu dibicarakan, aku tetap ingin cerai” ucap Eunha akhir nya.
 
“Jangan, aku mohon jangan” ucap Yoongi dengan parau. Jantung Eunha melemah saat merasakan air mata Yoongi yang kini mengenai punggung tangan nya. untuk pertama kalinya dalam hidup Eunha ia melihat Yoongi serapuh ini, laki laki itu mennagis. Bukan hanya Eunha yang kaget, tapi juga Taehyung, Nayeon dan Yerin.
 
“Aku tak bisa Yoongi. Aku tak bisa berbagi lagi, aku tak mau terluka lagi” lanjut Eunha tetap pada pilihan nya.
 
Yoongi menggeleng cepat, mengeratkan genggaman nya pada tangan Eunha, “Aku akan batalkan pernikahanku dengan Wendy, tapi kau jangan tinggalkan aku” pinta Yoongi. Dahu Eunha berkerut bingung sekaligus kaget.
 
“Kenapa?” tanya Eunha.
 
“Karen aku tak bisa kalau bukan dengan mu” jawab Yoongi dengan suara berat nya.
 
“Kenapa Yoongi lakukan ini padaku kalau akhirnya malah begini?” tanya Eunha lagi. Matanya juga sudah memerah, tak tega melihat Yoongi dengan keadaan berantakan seperti ini. Ini pertama kalinya bagi Eunha melihat keadaan Yoongi yang seperti ini. Hati nya ikut hancur melihat keadaan Yoongi.
 
Yoongi akhirnya mendongak menatap Eunha dengan mata merah nya, “Aku akan ceritakan semua nya padamu, akan aku jelaskan semuanya padamu alasan nya” dahi Eunha berkerut mendengar ucapan Yoongi.
 
“Jadi jangan pergi” ucap Yoongi lagi dengan suara parau nya yang serak.
 
Taehyung menatap teman nya dengan iba. Ia tahu, mungkin Yoongi akan menyesali perbuatan nya kalau ia sudah sudar besok pagi, tapi Taehyung tak mau mengehentikan nya, mungkin ini justru jalan terbaik untuk kedua nya.
 
Dan Eunha juga tak tahu, Yoongi dengan keadaan mabuk ini adalah suatu hal yan buruk atau justru baik, namun yang ingin ia ketahui sekarang adalah kejelasan dari segalanya. Meskipun nantinya ia akan bercerai dengan Yoongi, ia ingin mereka bercerai dengan masalah yang sudah jelas. Tapi yang Eunha tahu pasti sekarang, adalah hatinya yang sudah goyah melihat keadaan Yoongi sekarang.
 
 
 .

.

.

.


HAYOLOH DIGANTUNG,selamat bertemu sebulan kemudian wkwkkw🙏🏻😗
Kalian bener bener readers yang ga sabaran, sekarang aku akan buat kalian makin gasabaran dududududu

Btw kalian juga sangat amat plin plan, kmaren pada doain cerai, giliran cerai beneran pada ngamok minta balikan😡 konsisten dong

Ada yang bisa tebak kira kira kelanjutan nya gimana?

Sepatah dua kata buat mba Eunha

Dan ada yang mau kalian sampein buat dia yang akhirnya keliatan malang di chapter ini? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ada yang mau kalian sampein buat dia yang akhirnya keliatan malang di chapter ini?
 

Dan ada yang mau kalian sampein buat dia yang akhirnya keliatan malang di chapter ini? 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
 
 
 
 
 

MY HOMEMATE (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang