22. EVERYTHING IT'S OKEY, KAL?

406 61 16
                                    

Hallo semua! Selamat membaca chap.22. Jangan lupa vote&comment okee? Thank you♡♡

Random things, tapi aku mau bilang kalau aku abis buat Instagram Khana Rabél. Jadi buat kalian yang mau lihat konten yang berhubungan sama cerita ini atau emang sesuatu yang random. Bisa langsung dilihat aja instagramnya. Enggak usah di follow, gak pa-pa, karena emang pure cuma buat seru-seruan aja. Atau mungkin, kalau mau ada yang kasih saran atau mau share sesuatu. Bisa di dm di situ. Oke itu aja. BYE! Mari kita baca.

 BYE! Mari kita baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

HARI SENIN kembali mengakhiri waktu liburan yang rasanya belum puas. Semua individu melanjutkan rutinitasnya masing-masing. Seperti biasa, di hari senin pagi ini, semua murid SMA Airlangga berlomba-lomba untuk memasuki wilayah sekolah karena upacara bendera merah putih akan segera dimulai 10 menit lagi.

Sedari tadi, Kala yang duduk di kursinya, melirik Genta yang berada di pojok kelas sedang memasang dan melepas dasi secara berulang-ulang tepat di depan cermin.

Semua manusia memiliki kekurangan, begitu juga dengan Genta. Di saat semua orang dengan mudah memakai dasi, berbeda dengan Genta yang harus ekstra lebih dalam pemakaian dasi. Entah nanti dasi itu akan kependekan atau kadang segitiga yang berada di atas dasi kekecilan. Intinya ada saja keanehan kalau Genta memakai dasinya sendiri.

Akibat terburu-buru berangkat sekolah, Genta tidak sempat untuk meminta orang rumah agar memasangkannya dasi. Ketiga teman Genta juga sedang ribut di pagi ini. Ibam yang terkena omelan besar di depan kelas oleh Airin karena tidak pernah piket. Ariel sedang adu mulut dengan bendahara kelas, karena sudah 3 minggu tidak bayar uang kas. Dan Sagi yang sibuk meminta maaf di kelas Greesa—kekasihnya—karena kesalahpahaman yang terjadi. Semuanya sibuk dengan dirinya masing-masing. Senin dan keributannya memang menyebalkan.

"Ck!" Genta berdecak kembali melepas kasar dasi yang lagi-lagi hasilnya tidak sesuai ekspetasi.

Dengan letak meja Kala bersama Genta yang berada di belakang kelas. Memudahkan Kala mengamati Genta dengan kesibukannya dari tadi. Kala perhatikan sudah 8 menit Genta berulang-ulang kali memasang dan melepas dasi, tapi tidak kunjung selesai.

"Huh!" Genta menghela napas pasrah, setelah itu dengan muka terpaksa Genta kembali memasang dasi abu-abu sekolahnya.

"Ah Elah." Genta melepas dasi dari kerahnya, menyerah memasang dasinya sendiri dengan rapih. Sembari menggengam dasi di tangannya, Genta merapihkan kerah yang terangkat. Setelah ini, dia berniat untuk meminta tolong kepada teman-temannya atau siapa-pun yang dia kenal bisa memakaikan dasi dengan rapih.

Ketika Genta sedang merapihkan kerahnya, seseorang tiba-tiba datang menarik dasinya dari genggaman Genta.

"Pakai dasi aja gak bisa." celetuk Kala mendorong tubuh Genta agar mundur beberapa langkah kemudian berdiri di depan Genta menutupi cermin itu dengan tubuhnya.

GENTALA (WHEN WE WERE YOUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang