Malam itu Nadia menunggu Feroll pulang.
Namun sudah pukul 11:00 malam Feroll belum juga menampakkan batang hidungnya.
Tak henti hentinya Nadia menguap tanda kantuk yang teramat sangat.Baru saja ia akan menghubungi Feroll lewat handphone tiba-tiba terdengar suara mobil yang di parkir.
" Hi..!!! "
Sambut Nadia dengan senyumnya.
" Loh Nad kamu kok belum tidur ? "
" Aku nungguin kamu pulang. Nanti kamu makan ada yang nemenin. "
" Aku sudah makan tadi. Kebetulan banyak kerjaan dikantor jadi aku delivery makanan. "
" Ya sudah aku siapin air hangat dulu ya buat kamu mandi. Sementara itu kamu jangan bising. Mama sama papa sudah tidur. "
Ucap Nadia sambil berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamar mereka.
Ia pun mengambil handuk dan pakaian tidur milik Feroll dan di letakkannya di gantungan kamar mandi.
" Nad. "
Sapa Feroll dengan suara serak.
Nadia hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan mengecek air hangat yang ia siapkan untuk Feroll mandi.
" Ada apa ? "
" Kamu mau nggak nemenin aku mandi ? "
" What ??? Are you kidding me ??? "
" Nggak. Masa iya aku becanda ? Coba kamu pandangi wajahku baik baik apa aku terlihat becanda ? "
Ucap Feroll sambil mendekatkan wajahmu ke hadapan Nadia.
Nadia hanya bisa menggeleng.
" Kamu kan sudah gede Feroll. Masa iya aku mandiin. "
" Ya setidaknya kamu gosokkin punggung aku. Aku kan nggak bisa liat dan bersihkan punggung aku. "
" Ya pakai saja spons mandi bisa kan. "
" Bisa sih tapi..hasilnya pasti berbeda. Kan kalau kamu bantuin bisa bener bener bersih sampai ke tempat yang nggak bisa di jangkau tanganku. "
" Aduh gimana ini. Kalau tiba tiba dia minta macem macem gimana ? Aku kan belum siap. Memang dia sudah menjadi suamiku. Tapi kan aku.."
Pikir Nadia .
" Lain waktu saja ya Fer. Aku ngantuk banget. Lagi pula aku harus berangkat pagi pagi besok. "
" Baiklah. Tidurlah sana. "
Ucap Feroll sambil menyembunyikan rasa kecewa.
" Yah...Nad..Padahal tadinya aku pikir malam ini aku bisa tunaikan kewajiban ku sebagai seorang suami untuk memberi nafkah batin. "
Ucap Feroll didalam hati.
Perlahan Feroll membaringkan tubuhnya disisi Nadia yang dalam posisi tidur membelakanginya.
Ditatapnya wajah Nadia sekilas untuk memastikan kalau ia sudah tidur atau belum.Nadia yang kala itu masih belum juga tertidur hanya bisa berpura pura tertidur dan menutup matanya.
Ia berusaha agar tidak di ketahui kalau belum tidur." maafin aku ya feroll. Aku belum bisa menjadi istrimu seutuhnya. Untuk hal yang satu itu aku masih belum siap. Aku tau kamu pasti kecewa. "
Ucap Nadia di dalam hati.
* * *

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kau Aku dan Dia
Romance"Mungkin ini yang terbaik untuk kita, seiring berjalannya waktu aku akan mencoba untuk mencintainya sambil melupakanmu... Jujur sampai detik ini aku masih mengharapkanmu Renata Anindita.." ucap Feroll dengan nada lirih sambil menatap foto wanita ya...