Antara Kau Aku dan Dia

4

Selama perjalanan menuju kampus senyuman terus terukir diwajah Nadia.
Siska yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku serta wajah Nadia jadi penasaran dengan sahabatnya itu.

" ehmk..."
Siska berdehem cukup keras, hingga membuat Nadia tersadar dari lamunannya.

" Ada apa Sis ?"

" Ada Cinta dimatamu."

" Ah lo kirain ada hal penting apa."

" Makanya jangan melamun terus dong ntar kesambet lo. Bay the way lo kenapa sih sejak dari rumah sampai sekarang pipinya terus seperti itu ?"

" Ah lo jadi orang kepo amat sih ?"

" ya gue sebagai sahabat lo jadi curiga jangan-jangan lo kesambet apa gitu."

" dasar lo."
Nadia menjewer kuping Siska.

" Yang pasti hari ini gue bahagia banget Sis.Semalam gue fokus ngerjain tugas desaign grafis trus Feroll datang menanyakan kalau gue belum tidur. Trus dia itu terus merhatiin gue yang lagi ngerjain tugas. Tapi entah kenapa saat bangun pagi tadi gue uda tiduran diranjang seingat gue. Gue ketiduran ngerjain tugas deh."

" oh ya ? Jadi kalian uda ngelakuin hal itu ?"

" ah lo ngaco.pagi-pagi udah berfikiran mesum."

" ya kali aja saat lo tidur Feroll mengambil kesempatan untuk hal itu."
Goda Siska sabil tersenyum usil.

" itukan pikiran mesum lo doang. Trus sehabis mandi diatas meja kamar gue liat ada sarapan pagi sama segelas susu trus ada memonya.di memo itu bertuliskan pujian buat gue."
Ucap Nadia kembali sambil memeluk tasnya.

" emang kata-katanya seperti apa sih sampe lo melambung tinggi ke angkasa kayak gini?"

" Katanya Suara kamu oke banget deh.Aku sangat suka. Kapan-kapan nyanyin aku sebelum tidur ya. Maaf aku harus segera kekantor takut macet. Habis kamu kelamaan sih mandinya."
Jawab Nadia dengan wajah tersipu malu.

" oh gitu aja lo uda kayak gini. Gimana nanti kalau Feroll ngelakuin hal yang lebih dari ini."
Ucap Siska sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Karena keasikan mengobrol tak terasa keduanya sampai diparkiran kampus.

Keduanya berjalan beriringan melewati satu persatu jejeran ruangan.

~ ~ ~

" hai."

" hai,dit."

" sorry Nad,Siskanya boleh nggak diajak pergi ?"

" Udah bawa aja sana ke KUA."
Ucap Nadia sambil tertawa.

" Pengennya sih gitu. Tapi Siskanya belum siap."

" Dit kamu apaan sih ? Kuliah aja belom kelar uda mikirin nikah.Tu Nadia aja uda ambil S2. La kita berdua masih aja S1 smester akhir.Ntar setelah nikah mo makan apa ?"
Omelan Siska panjang lebar.

" Nah uda dikasi Signal tu Dit. Makanya cepetan skripsinya."
Goda Nadia.

" ah Nad. Tega amat lo jadi temen. Lo sih enak otak lo encer,nilai lo dikagumi para dosen lagi. Kalau gue dan Radit ? Boro-boro nilai B yang ada hanya C."
Ucap Siska dengan wajah cemberut.