Akhirnya hari yang dinanti pun tiba.
Nadia berhasil lulus dengan predikat cumlaude.
Namun sangat di sayangkan dimomen bahagia itu Ferrol sang suami tidak turut serta bersamanya.Nadia menanyakan perihal Ferrol pada kedua orang tuanya namun kedua orang tuanya selalu berkata agar dia lebih fokus pada apa yang di jalaninya saat ini.
Nadia mulai menaruh kecurigaan atas tanggapan kedua orang tuanya.
Ia mencoba bertanya lagi mengapa kedua orangtuanya seakan tidak ingin membahas tentang suaminya.
Kembali lagi kedua orang tuanya mengatakan nanti akan di katakan ketika sudah tiba di tanah air.Nadia semakin bingung.
Hatinya sangat berdebar-debar dengan apa nanti yang akan di katakan oleh kedua orang tuanya perihal suaminya itu.
Setelah kelulusan itu Nadia kembali ke indonesia.Dan tentu saja ia ingin bergegas ke rumah mertuanya dan bertemu Ferrol dan mengabarkan tentang kehamilannya.
Namun keinginannya dicegah oleh kedua orang tuanya." Mengapa Romo ? "
" Nak.. Dirimu masih capek perjalanan Jauh. Sebaiknya istirahat dulu. Lagi pula kasihan jabang bayi di perutmu itu. "
Nadia hanya menuruti saja perkataan Romonya.
Keesokan harinya Nadia segera bersiap dan ingin menemui Ferrol namun di cegah oleh kedua orang tuanya." Mengapa Romo ? "
" Maafkan Romo dan ibu mu yang sudah salah memilihkan kamu pendamping hidup. "
" Maksud Romo ? "
" Duduklah dan romo minta kamu janji tidak akan sedih. Kamu harus kuat dan tegar. "
" Baiklah aku janji. Tapi katakan sebenarnya ada apa ? Mengapa semuanya seperti menutupi sesuatu dariku. "
" Sebelum engkau tiba ibu mertuamu mengantarkan surat ini ke ibu mu. "
Ucap sang Romo sambil memberikan sebuah surat yang ada dalam amplop coklat.
Nadia segera mengamvilnya dan membacanya.
Betapa sedih hatinya.
Tak kuasa ia membendung air mata yang terus berlinang membasahi kedua pipinya.Sang ibu memeluknya seolah memberikannya kekuatan untuk menghadapi kenyataan pahit.
" Mengapa romo ? Nadia salah apa ? Hubungan Nadia dan Ferrol selama ini baik-baik saja. Mengapa tiba-tiba Ferrol mentalak aku ? "
" Sebaiknya. Mulai detik ini lupakan Ferrol. Kau tandatangani saja surat perceraian itu. "
" Lalu bagaimana dengan nasib jabang bayi yang ada di kandunganku Romo ? "
" Mereka tidak perlu tahu akan hal itu. Romo memutuskan sebaiknya kita pindah ke Jogjakarta saja. Disana kamu pun bisa meminta pindah dari universitas tempatmu bekerja. Disana kita akan memulai hidup baru bersama Eyang mu. Lupakanlah mereka semua. "
Dengan penuh rasa kecewa Nadia terpaksa menandatangani surat perceraian itu.
Ia tidak menyangka kalau pernikahannya berakhir seperti ini.* * *

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kau Aku dan Dia
Romance"Mungkin ini yang terbaik untuk kita, seiring berjalannya waktu aku akan mencoba untuk mencintainya sambil melupakanmu... Jujur sampai detik ini aku masih mengharapkanmu Renata Anindita.." ucap Feroll dengan nada lirih sambil menatap foto wanita ya...