29

10 0 0
                                    

Kini Nadia tengah berada di bandara bersama orang -orang terdekatnya.
Ada kedua orang tuanya,kedua mertuanya,Suaminya dan sahabatnya Siska dan Radit.

" Nad..jangan lupa kabari gue dan siska begitu lo tiba di sana nanti. "

" Iya. Tenang saja Dit,aku pasti menghubungi kalian.
Ibu,romo,ma,pa. nadia pamit ya. "

Ucap Nadia berpamitan.

" Sayang..kamu hati-hati disana ya. Ingat jangan tergoda bule tampan disana.
Aku selalu merindukanmu. "

Ucap Ferrol sambil mengecup dahi Nadia dan memeluknya.

" Ingat Nadia, ini keputusan yang kau ambil. Apapun resikonya kau harus siap menanggungnya. "

Ucap ibu Mertua pada dirinya.

Nadia berjalan memasuki pesawat yang akan membawanya menuju ketempat impiannya.
Perasaannya bercampur aduk antara sedih meninggalkan semua orang yang ia cintai dan menyayanginya,dan perasaan senang mewujudkan impiannya.

Dari balik jendela pesawat Nadia hanya menatap kebawah menyaksikan orang-orang yang ia cintai.

Ia bertekad harus bersungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan.
Sebisa mungkin ia bisa lulus secepatnya agar bisa berkumpul dengan suaminya dan keluarganya.

Setelah melalui penerbangan selama tujuh belas jam dengan sekali transit di bandara internasional dubai.

Dilihatnya jam dinding yang ada sudah menunjukkan pukul 04:08 am.

Ia pun mencoba menghubungi Ferrol.
Dan langsung saja di terima oleh Ferrol.

" Gimana disana sayang ? Kamu sudah sampai ya ? "

" Iya. Aku rehat sejenak dihotel ini dulu. Mungkin sore nanti aku akan keluar mencari apartemen. "

" Kamu pasti capek. Tiduran dulu. "

" Tadi aku banyak tidur selama di pesawat. Jadi aku belum ngantuk. "

" Baiklah kalau begitu. Jangan lupa sarapan. "

" Iya. Aku mandi dulu. Tapi sebelumnya aku mau menelfon ke romo dan ibu. Juga siska dan Radit. Salam buat mama dan papa. Kamu jaga kesehatan ya sayang bye. "

Setelah menghubungi kedua orangtuanya dan juga sahabatnya,Nadia mandi dan sarapan pagi.

Ia berjalan-jalan melihat pemandangan sekitar kota Cambridge.
Ia memutuskan untuk segera mendapatkan sebuah hunian yang dekat dengan kampus agar mengurangi ongkos transportasi.

Setelah lama berkeliling akhirnya ia memutuskan untuk memilih sebuah hunian di Citystay - Midsummer Mews.
Jaraknya cukup dengan universitas cambridge.

Ia memutuskan untuk pindah ke apartemen di esok hari.
Hari ini di habiskan dengan berjalan-jalan dan memasuki salah satu  pusat perbelanjaan untuk melihat-lihat.

*  *  *














Antara Kau Aku dan Dia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang