27

7 0 0
                                    

Hari ini benar-benar membuat Nadia begitu disibukkan.
Sampai-sampai beberapa kali dering telfon dihandphonenya sama sekali tidak dapat mengubah fokusnya dari Pekerjaan.

Hal itu membuat suami dan beberapa orang terdekatnya menjadi khawatir.
Siska yang sudah menjadi sahabatnya sejak lama segera menemuinya di kampus.

Dan benar saja.
Begitu Siska tiba di kampus Nadia tengah dalam kelas memberikan beberapa penjelasan pada mahasiswa dan mahasiswi.

" Maaf Nad. "

Ucap Siska begitu memasuki salah satu ruang kelas di kampus.

"Apakah anda salah satu mahasiswi dikelas ini ? "

Tanya Nadia dengan penuh ketegasan.

" Tidak. Apaan sih Nad. Nggak usah se formal itu ke gue kali. "

Jawab Siska seperti biasanya pada Nadia.

" Jika yang tidak berkepentingan atau yang bukan mahasiswa dan mahasiswi di kelas ini saya persilahkan untuk keluar. Tolong jangan mengganggu aktifitas belajar mengajar kami. "

Tambah Nadia dengan tatapan serius.

Siska yang sedari tadi berdiri segera keluar dari ruang kelas.

Dan Nadia pun melanjutkan kegiatan belajar mengajarnya.

Lima belas menit berlalu dan kelas pun berakhir.
Siska kembali menghampiri Nadia saat ia baru saja keluar dari ruangan.

" Nad jangan galak-galak gitu napa ! Gue kan sahabat lo. Kok tega se galak itu ke gue. "

" Maaf Sis, di luar dari urusan pekerjaan kamu memang sahabat aku yang paling best, tapi di pekerjaanku nggak. Aku hanya bersikap profesional. "

" Lo jadi dosen kiler amat. Ntar banyak mahasiswa ama mahasiswi yang nggak suka loh sama lo. "

" Ya.. Silahkan saja. Itu hak mereka. Tapi aku ingin mereka disiplin dan layak untuk lulus nanti. Bukan sekedar menyandang titel. "

" Iya kalau gue sih udah paham ama Sikap lo. Oh iya sebenarnya tujuan gue kesini tuh cuma mau mastiin lo baik-baik aja. Dari tadi tuh gue dan Radit hubungi lo tapi nggak lo angkat phone nya. Dan suami lo sampai telfon gue nanyain dan minta tolong buat mastiin lo baik-baik aja. "

" Astaga..maaf Sis..handphone aku tadi aku simpen du laci meja kerja. Jadi aku nggak tau kalau kalian pada nelfon ke aku. "

" Lo tu bikin panik orang aja. Makanya tadi gue langsung nyelonong masuk pas lo sedang asik memberi penjelasan. "

" Ya Ampun Sis. Maaf ya,aku udah ngerepotin kamu.jadi nggak enak. "

" Yok buruan ke ruangan lo trus, lo cek sendiri siapa saja yang udah phone ke elo dan ada berapa jumlah panggilan."

Keduanya bergegas menuju ke ruangan Nadia untuk mengambil handphone dan beberapa barang miliknya.

Antara Kau Aku dan Dia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang