8

132 3 0
                                    

Jam dinding menunjukkan pukul delapan lebih tiga puluh lima menit.
Feroll terbangun dari tidurnya.
Dilihatnya Nadia yang masih tertidur disisinya sambil memeluk tubuhnya.
Ditatapnya wajah polos nan menggemaskan Nadia.
Feroll mengecup lembut kening Nadia perlahan agar Nadia tetap tertidur.

" Nad gue harus ngeyakini diri gue kalau saat ini gue benar-benar jatuh cinta sama lo. Melihat lo rasanya hati gue adem dan tenang, tapi jantung gue pada salto-salto tingkat dewa. Jujur rasa yang sekarang gue rasakan berbeda saat bersama Renata. Gue sayang lo Nad."
Ucap Feroll dengan nada lirih.

Setelah itu Feroll segera pergi mandi.
Tanpa diketahui Feroll ternyata Nadia mendengar apa yang ia katakan.
Nadia sebenarnya tertegun saat Feroll mengecup keningnya hanya saja ia berpura-pura masih terlelap.

Nadia meregangkan seluruh tubuhnya lalu berdiri membenahi ranjangnya.
Setelah selesai Nadia membalikkan tubuhnya dan..

" Kyaa..."

Nadia menutup kedua matanya setelah melihat Feroll yang hanya mengenakan handuk dan memperlihatkan postur tubuhnya yang tegap dan berotot.

" ada apa Nad ? "

" Lo kenapa pake telanjang dada gitu didepan gue. Mata gue jadi ternoda gara-gara lo ni."
Ucap Nadia yang masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

" Ya wajarlah aku kan habis mandi. Nggak usah lebay deh Nad."

" Uda jangan banyak omong cepetan pakai baju lo."

Feroll tiba-tiba terfikirkan ide untuk menjahili Nadia.
Dia mendekati Nadia secara perlahan tanpa menimbulkan suara agar Nadia berfikir kalau Feroll sudah pergi dari hadapannya.

Saat Nadia membuka matanya betapa terkejut melihat Feroll berdiri dan menatapnya intens dengan jarak tiga jari saja.
Ia perlahan mundur sampai kepentok dinding.

" Lo...mau ng...ngapain ? "
Tanya Nadia dengan nada terbata-bata.
Jantungnya tak henti-hentinya berdegup kencang seakan mau copot.

Feroll hanya terus menatap kedalam mata Nadia.
Perlahan ia mendekatkan wajahnya sehingga nafas Feroll mengenai wajah Nadia yang mulai berkeringat dingin.

" Kan aku udah bilang jangan ngomong lo gue lagi. Kok kamu masih ngotot aja hmm ? "

" E..e..e t..tadi itu r...refleks."

" Sekali lagi kamu ngomong lo gue. Aku bakalan menghukum kamu."
Feroll mengucapkan hal tersebut ditelinga Nadia sambil berbisik.
Nadia hanya bisa mematung sambil menahan dirinya agar tidak terpancing nafsu.

" A..aku harus segera m..mandi Fer."

" Ada apa denganmu ? "

" Bisa-bisanya dia bertanya ada apa denganku ? Hello lo nggak sadar apa lo main nyosor aja ke gue dengan gaya seperti ini. Iman wanita manapun didunia ini pasti goyah."
Gerutu Nadia dalam hati.

Feroll yang melihat Nadia gelagapan dan gugup hanya tersenyum melihat ekspresi Nadia.

" Fer mundur nggak ? "

Feroll hanya menggeleng sambil menatap mesum pada Nadia.

" Kalau nggak kenapa hmm ? "
Feroll mmengurung tubuh Nadia dengan melingkarkan tangannya dipinggang Nadia dengan erat dan wajah mereka hana berjarak ujung hidung keduanya.

Nadia memberontak dan mendorong tubuh Feroll namun ia tak bergeming sedikitpun.

" Fer lepasin gue atau gue teriak."

" Silahkan saja. Paling orang tuamu datang melihat kalau aku tengah mencumbumu dan mereka tak akan melarangnya karna kamu istriku."

" ih..sebel lepasin nggak ? "

Feroll menganngkat tubuh Nadia ala bridal style menuju kamar mandi.
Nadia terus meronta-ronta namun tidak diindahkan Feroll.
Feroll meletakkan Nadia didalam bathtub

" Katanya mau mandi ? "

" Ya...lo ke..ke luar dong."

" Iya aku keluar. Ngomongnya jangan lo gue lagi. "

" Au ah gelap."

" aku tunggu dibawah. Kita sarapan bareng ya."
Bisik Feroll dikuping Nadia lalu mencium pipinya.
Wajah Nadia memerah karena ulah Feroll.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

" Nadianya masih tidur ? "

" Lagi mandi ma."

" Hari ini mama sama papa mau berangkat ke jogja Eyang putri sedang sakit. Kamu tolong jagain Nadia dan sikembar ya."

" Bapak sama ibu mungkin seminggu disana. Mungkin juga agak lama. Jadi kamu nggak keberatankan nak Feroll ? "

" Iya romo."

" Ya sudah Bapak sama ibu mau mengemas barang dulu.kamu hati-hati ya."

" Iya romo."

Setelah menunggu lima belas menit Nadia turun dengan mengenakan kaos dan celana jeans .

Setelah menunggu lima belas menit Nadia turun dengan mengenakan kaos dan celana jeans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mama sama romo kemana ? "

" lagi ngepak barang."

" Katanya mau ke jogja. Eyang putri lagi sakit dan mungkin akan disana selama seminggu atau lebih."

" Oh."

Nadia asik melahap makanannya.
Ia sedikitpun tak berbicara.
Setelah selesai makan Nadia menuju kamar ayah dan ibunya.

Dilihatnya kedua orang tuanya sudah siap untuk berangkat.

" Romo..."
Ucap Nadia dengan nada manja sambil memeluk ayahnya.

" Romo sama ibu mau pergi ke jogja kamu jangan usil disini. Romo sudah minta nak Feroll buat menjaga kalian."
Ucap ayahnya dengan nada mendok yang khas.

" Aku tadinya pengen ikut. Tapi..lusa aku ada ujian skripsi."

" kamu jagain sikembar juga ya sayang.kasihan mereka kan masih kecil-kecil."

"Iya pokoknya Nadia akan jagain mereka. Nadia ikut nganterin mama sama Romo ya."

" Ya sudah sana ganti baju sekalian kamu jangan lupa jemput Fani Fina nanti."

Nadia bergegas kekamarnya untuk mengganti pakaian.
Dilihatnya Feroll sudah bersiap pergi.

" kamu ikut nganterin romo sama mama ? "

" Iya sweety..kebetulan aku lagi nggak banyak kerjaan dikantor."

" Kamu tunggu dibawah aja. "

***

Antara Kau Aku dan Dia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang