28

8 0 0
                                    

Kini saat yang dinanti Nadia telah tiba.
Ia begitu fokus melihat nama nama yang lulus dalam ujian memasuki universitas Cambridge.
Dari sekian banyak yang mendaftar masuk hanya lima ratus orang yang berhasil lolos dan diterima.
Nama Nadia ada tepat di urutan nomor tiga puluh tiga.

Begitu girangnya hati Nadia sampai-sampai ia tiba-tiba memeluk tubuh Ferrol.
Dan langsung saja membuat Ferrol heran dengan tingkahnya.

" Yes..."

Ucap Nadia.

" Ada apa Nad ? Kamu kok heboh begini ? "

" Aku lulus ferrol. Aku lulus. Lihat itu namaku si urutan ke tiga puluh tiga. "

Ucapnya sambil terus memeluk erat tubuh Ferrol.
Dan Ferrol membalas pelukan Nadia dengan erat dan turut berbahagia.

" Jadi dirimu akan pergi jauh dariku ya ? "

Ucap Ferrol dengan manja dibkuping Nadia.

" Aku pergi untuk menempuh pendidikan. Bukan untuk meninggalkan dirimu. "

Ucap Nadia mencoba menjauhkan dirinya dari godaan Ferrol.
Namun sia-sia Ferrol memeluknya lebih erat lagi.

" Mengapa kau menghindariku ? Bukankah tadi kau yang memulainya ? Jadi kau harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. "

Goda Ferrol pada Nadia.
Nadia menjadi canggung dan gugup.
Ia menutup Matanya erat-erat.
Ia belum siap untuk menunaikan kewajibannya diranjang bersama Ferrol.

" A..aku belum siap Ferrol. Tolong jangan soal yang satu ini. "

Ucap Nadia terbata-bata.

" Sampai kapan Nad ? Aku berhak untuk menunaikan nafkah batinku padamu. "

" Aku belum siap secara mental. Ini..yang pertama bagiku. Aku takut. "

Dan lagi-lagi Ferrol terpaksa harus mengalah pada Nadia.
Dilihatnya wajah Nadia begitu ketakutan dan pucat.

" Ada apa denganmu Nad ? Pernahkah kau mengalami pelecehan sehingga kau begitu takut dan cemas. Kapan aku bisa memilikimu seutuhnya. "

Batin Ferrol.

" Maafkan aku Ferrol. Bukannya aku tidak mau. Setiap kali kau mendekati ku. Aku begitu takut dan teringat akan hal-hal yang menakutkan.
Semoga saja suatu saat nanti aku akan siap untuk hal yang satu ini. "

Batin Nadia dengan sangat sedih.

Tidak ada kejadian masa lalu yang membuat Nadia takut akan hal-hal sexual.
Hanya saja ia begitu takut dan belum siap secara mental dan emosional.






*  *  *


Antara Kau Aku dan Dia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang