12

110 1 0
                                    

Begitu tiba di tempat tujuan ayah dan ibu Feroll sangat terkejut.

" SUREPRIZE.....!!!!! "

Seluruh kerabat dekat dan keluarga tengah berkumpul memberikan ucapan.

" Aku minta maaf ya ma..pa.. udah berbohong soal kejutan ultah ini. Hanya ini dari aku dan Feroll."
Ucap Nadia.

" Nggak apa-apa sayang ini lebih dari cukup kok."
Jawab Fera pada menantunya.

Semuanya larut dalam suasana hangat. Pesta itu tidak meriah namun dihadiri oleh orang-orang tersayang baik dari keluarga, kerabat dekat dan beberapa sahabat lah yang membuat acara semakin meriah.

Tiba-tiba hadir seorang wanita dengan mengenakan mini dress hitam.
Penampilannya sangat mencolok diantara semua para tamu undangan.

Iapun menghampiri kedua orang tua Feroll.

" Selamat ya om..tante... maaf aku nggak tau kalau tema dressnya berwarna baby blue. "

" siapa yang mengundangmu kesini ?"
Tanya Feroll dengan nada penuh curiga.

" Aku selalu ingat kapan ultah pernikahan mama dan papa kamu Feroll. Kitakan sangat dekat dan akrab dulu. Ternyata kamu berubah menjadi orang yang sangat dingin setelah kepergianku ke amerika."

Feroll menarik tangan Renata menjauh dari keramaian party.
Sementara itu Fera dan Demian was-was akan kehadiran Renata dalam perayaan ultah pernikahan mereka.

Nadia asik berbincang bersama beberapa para tamu undangan. Matanya mencari-cari dimana keberadaan Feroll.

" Hai Nad. Mau jalan-jalan melihat sekeliling yuk bareng aku, marcell dan tunangannya."

" m...aku harus mencari Feroll."

" ayolah Nad. Kita cari bersama-sama. Mungkin Feroll kembali kekamarnya."
Bujuk Marcell.

" baiklah kalau begitu."
Dengan berat hati Nadia berpamitan untuk jalan-jalan bersama Rio, Marcell dan tunangannya.

***


" Apa kau tak malu menjadi seorang penguntit ? "

" Untuk apa aku malu ? Lagi pula aku tak menguntitmu. Aku hanya tak sengaja melihat catatan kecil yang ada dimeja kantormu. "

" Terserah apa katamu. Jauhi keluargaku dan istriku. Jangan ganggu kehidupan kami. Aku katakan ini secara baik-baik pergilah dari kehidupanku. Buatlah kehidupanmu bahagia jangan rusak hidupmu dengan hal-hal yang tak baik."

"Aku tau kau masih peduli padaku Fer. Pasti hati dan cintamu masih sama kepadaku seperti sebelumnya."

" Tidak Renata. Itu dulu. Saat ini hatiku telah terisi penuh dengan cinta dan kasih sayang dari istriku. Aku sadar rasa cintaku padamu itu hanya sebuah obsesi."

" Ingat Feroll. Aku nggak ingin kamu campakkan rasa cintamu padaku hanya gara-gara kehadiran wanita asing seperti istrimu itu. Aku jauh lebih mampu membahagiakan kamu bila dibanding dengan dia."

" Cukup Renata. Pergilah dari sini. Aku tak mau membuat kekacauan diultah pernikahan orang tuaku ini."

" Saat ini aku akan mengalah demi orang tuamu. Esok aku tak janji. Aku hanya ingin kau menepati janjimu padaku Fer."




Antara Kau Aku dan Dia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang