10

110 1 0
                                    


Sementara itu Feroll dikantor ternyata bertemu dengan Renata yang tak lain sebagai wanita masa lalunya.

Feroll POV

" Dimana Investornya Fi ?"

" A..ada didalam ruangan anda pak."

" Kok lo tiba-tiba jadi gagap gitu Fi ?"
Tanya Feroll tanpa sambil berlalu dan menutup pintu ruangannya.

Didalam ruangan itu sudah duduk seorang wanita dengan postur tubuh bak model ternama dunia sambil melihat-lihat sekeliling ruangannya.

" Maafkan saya membuat anda lama menunggu."

Disaat wanita itu berbalik Feroll terdiam seribu bahasa.

" Renata ??? Untuk apa dia disini ??? Mengapa dia tau kalau aku bekerja diperusahaan ini ??? Ini pasti halusinasimu saja."

" Hai. Santai aja kali nggak usah pake ngomong anda segala.Kayak orang lain aja."

" K...kamu kok t...tau aku kerja di perusahaan ini. Dan tau kalau aku Sedang m..menunggu investor asing ???"
Ucap Feroll gugup.

" hehe..kamu lucu kalau gugup kayak gitu. Seperti melihat hantu saja. Yang santai aja dong."
Jawab Renata sambil berjalan mendekati Feroll.

" Cepat katakan apa maksud kedatanganmu Renata ?"
Ucap Feroll dengan nada datar.

Perlahan Renata memeluk Feroll dari belakang.

" Maafin aku. Aku banyak membuatmu kecewa dan menunggu."
Bisik Renata di kuping Feroll.

" Kalau hanya ini tujuanmu sebaiknya kau pergi dan jangan pernah kembali lagi untuk selamanya."
Jawab Feroll dengan nada tegas.

" Aku tau semua tentangmu Feroll. Dan aku tau kau sudah menikah dengan wanita pilihan orang tuamu. Dan aku tau pernikahan kalian itu tidak dilandasi cinta."

" Kau sudah tau aku telah menikah jadi tolong jangan sentuh dan dekati aku lagi."

" Aku sadar setelah sekian lama aku mencampakkan perasaan cintamu padaku yang begitu besar. Disaat aku jauh dari kamu aku baru mulai menyadari semua kebodohanku dulu."

" Aku sudah tidak mencintaimu Renata. Cintaku hanya untuk istriku."

" Bohong. Kau pikir aku akan mudah percaya semua kata-katamu itu ? Kalau kau cinta pada istrimu mengapa dilaci meja kerjamu ada fotoku ?"

" Aku hanya menyimpannya dan yah foto itu tak berarti apa-apa lagi bagiku. Itu hanya foto kenangan pahit."

" Mungkin kau sudah lupa janjimu itu."

" Itu adalah kesalahan dan kebodohanku dimasa lalu Renata. Pergilah jauhi kehidupanku."

" Baik. Aku akan pergi. Tapi coba kamu pikirkan kembali jika istrimu tau kalau selama ini kau masih menyimpan kenangan tentangku."

" Kau mencoba untuk menakutiku ?"

" Sayang..aku tidak menakuti atau memeras bahkan memanfaatkanmu. Aku hanya berkata soal fakta."

" Silahkan saja kau beritahukan pada istriku. Aku yakin dia tidak akan meyakini perkataanmu."

" Kita lihat saja nanti sayang. Kau akan datang padaku memohon dan mengemis untuk hidup bersamaku. Kau tak tau aku seperti apa yang sebenarnya."

Antara Kau Aku dan Dia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang