3

220 6 0
                                        


" Apa kau tak ingin tidur ?"
Ucap Feroll sambil terus menatap Nadia.

" Aku akan segera tidur jika tugas ini selesai."
Jawab Nadia dengan penuh hati-hati.

" Masih ada hari esok."

Namun Nadia tetap bersikeras untuk menyelesaikan tugasnya.

Feroll memperbaiki posisi tidurnya disofa yang kebetulan berdekatan dengan meja tempat Nadia menyelesaikan tugasnya.
Lalu Feroll asik bermain game online yang ada pada handphonenya.
Nadia sedari tadi tak berhenti menguap, matanyapun tampak sayu menahan kantuk yang melanda dirinya.

Cukup lama Feroll memainkan game dan sekarang jam dinding sudah menunjukkan pukul satu dini hari.
Dilihatnya Nadia tengah tertidur dihadapan tugas yang ia kerjakan.

Feroll meletakkan handphonenya dimeja lalu segera mengangkat tubuh Nadia menuju kearah ranjang dengan gaya bridal style.
Cukup lama ia memandangi wajah istrinya yang tampak polos dan menggemaskan.
Tanpa sadar seutas senyum terukir dibibirnya.

" Kamu sangat cantik dan menggemaskan Nad. Aku tak tau harus merasa bersyukur dan bahagia memilikimu ataukah harus mengasihani diriku yang terjebak dalam perjodohan ini. Maaf begitu besar rasa cintaku pada Renata dan tak mungkin aku mengingkari janji yang sudah kubuat untuknya. Sekali lagi maaf."

Ucap Feroll sambil menutupi tubuh Nadia dengan selimut.
Ingin rasanya ia mengecup kening istrinya namun lagi-lagi dibenaknya terbayangkan janji yang ia ucapkan pada Renata.

Flash back

" yo lo liat Renata nggak ? "
Tanya Feroll.

" Tadi gue liat jalan kekantin bareng Hendra."

" Ya udah gue kekantin dulu."

" ngegas aja terus bang, sebelum janur kuning melengkung."
Teriak Marsel.

Memang semenjak mereka duduk dibangku kelas X SMA, Feroll memang sudah jatuh hati pada Renata.
Segala macam cara yang dilakukan Feroll untuk bisa mendapatkan hati dan cinta dari Renata.
Namun Renata hanya memberinya harapan dan tak menyambut cinta yang diberikan Feroll.

" Hai Ren.."
Ucap Feroll sambil melayangkan senyum penuh tatapan cinta pada Renata.

" Eh elo Fer. Gabung aja dimari."
Ajak Renata sambil mepersilahkan Feroll untuk duduk disamping kirinya.

" Dra..nggak pa-pa nih gue duduk bareng kalian ?"

" Santai aja bro. Lagian makin banyak kan makin seru."

" ntar gue ngeganggu acara lo berdua."

" udah lo mesen apa Fer ? "

" Gue mi ayam pangsit sama freshtea aja."

" bentar ya Ren aku ngantri pesanan dulu."
Pamit Hendra.

Saat Hendra mengantri pesanan mereka Feroll memberanikan diri untuk berbicara dengan Renata.

" Ren..lo sama Hendra pacaran ya ? "

" nggak. Kita lagi deket aja.ya semacam PDKT gitu."

" trus..apa lo suka dengan Hendra ?"

" gue sih belum yakin. Gue pengen liat seberapa jauh dia mau perjuangin cintanya ke gue."

" Kalau gue bilang gue cinta dan sayang elo gimana ?"

Renata hanya terdiam memikirkan kata apa yang ingin ia ucapkan.

" Sebenarnya gue care sama lo Fer dari kita masih SMA. Tapi jujur gue masih mau fokus kuliah dulu.toh dengan begitu kita masih tetep bisa temenan seperti biasanya."
Ucap Renata.

"Ok. Mungkin saat ini lo masih mau fokus di pendidikan lo. Tapi gue janji sampai kapanpun gue bakal nungguin lo Ren. Dan lo cinta mati gue. Gue nggak mau yang lain hati gue hanya buat lo."

Hendrapun datang dengan membawa pesanan Renata dan Feroll.

" lagi ngomongin apa sih ? Kayaknya seru amat ? "

" Ini si Feroll nanyain ke aku--"
Tiba-tiba saja Feroll memotong pembicaraan Renata.

" Tadi gue nanya ke Renata kalau elo uda nyatain cinta ke Renata atau belum ?"

" wuish...to the point amat lo jadi orang ? Ya...gue sama Renata masih PDKT. "

Feroll bernafas lega karena Renata tidak sempat meneruskan omongannya, dan Hendra tidak menaruh curiga kepadanya.

Flash back off

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya !!!!

Voment kalian sangat berarti buat aku.

:)

Antara Kau Aku dan Dia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang