Hari demi hari kedekatan antara Nadia dan Feroll semakin terlihat.
Dan keduanya tidak ada lagi rasa canggung untuk memperlihatkan ke orang-orang.
Bahkan keduanya sering menjadi perhatian orang-orang dan dijuluki goals couple.Namun sampai detik ini pun keduanya belum pernah melakukan hubungan ranjang,yang semestinya sudah menjadi hal yang normal untuk pasangan suami istri lakukan.
Walaupun keduanya sudah terbiasa tidur seranjang bersama.Bukan tanpa sebab.
Semua itu dikarenakan Nadia yang benar-benar belum siap untuk melakukannya.
Dan ditambah lagi oleh berbagai macam kesibukkan keduanya.Hari ini dimana adalah puncak dari pembukaan pameran heterogen yang di adakan oleh perusahaan.
Feroll dan Nadia tampil begitu memulai para pengunjung.Keduanya tampak serasi dan sukses membius setiap mata yang memandang.
Dan tak kalah heboh Renata mengenakan gaun putih yang sexy hadir dan mencoba menjadi pusat perhatian.
Dan benar saja perhatian pun terbagi padanya.
Iya tersenyum puas karena turut menjadi pusat perhatian.
Itu sengaja dilakukan olehnya agar menarik perhatian Feroll.Ia pun mendekat ke arah Feroll dan Nadia.
" Helo tuan Feroll. "
Sapanya.
Namun Feroll sama sekali tidak menghiraukannya.
Dan Nadia yang melihat itu langsung saja merespon dengan berjabat tangan dengan Renata." Sayang itu ada yang menyapa kamu."
Ucap Nadia dengan nada berbisik.
" Oh..iya Ibu Renata. Kenalkan ini Istri saya. "
" Kok manggil Ibu ? Panggil saja Renata. "
" Nadia. "
Ucap Nadia sembari mengglulurkan tangan untuk berkenalan dengan Renata.
" Renata Anindita. "
" Kok aku seperti pernah melihat dan mendengar namanya ya. ? "
Batin Nadia." Apa kita pernah bertemu sebelumnya atau... ? "
" Mungkin saja. Tapi Seingatku ini pertama kalinya kita bertemu. "
" Mungkin anda hanya mirip saja. "
" Feroll banyak bercerita tentang kamu istri yang sangat-sangat hebat. Bahkan dia sering memuji tentang kamu. "
Ucap Renata berbohong.
" Benarkah ? "
" Eh. Maaf sebelumnya saya dan Istri saya harus segera menemui beberapa pengunjung lainnya. "
" Nggak enak Feroll kalau kita tinggalkan bu Renata sendirian. Nggak sopan. "
Bisik Nadia.
" Kamu tenang saja. Ibu Renata tidak akan berkeberatan jika kita bertemu dengan beberapa pengunjung lainnya. Lagi pula aku ingin mengenalkan dirimu dengan kerabat kerja yang lain. "
Ucap Feroll dengan Nada tegas.
" Maaf bu Renata saya dan suami mau menyapa yang lain nya. "
Pamit Nadia dengan sopan.
" Kurang ajar. Kau lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan terhadap istri tercintamu itu Feroll. Aku tidak akan biarkan kalian hidup bahagia. Kau hanya milikku dan aku akan pastikan itu. "
Batin Renata.Renata pun membuat siasat agar malam itu dia bisa. Pulang diantar oleh Feroll.
Dengan sengaja ia mengempeskan ban mobil nya.
Nadia yang melihat hal itu segera berinisiatif meminta Feroll untuk membantu mengantar Renata pulang.
Dan perdebatan kecil pun terjadi." Dia bisa pulang naik taxi. "
" Ini sudah larut. Ayolah Feroll. Lagi pula dia itu wanita sama seperti aku. Kamu nggak kasihan kalau dia kenapa-napa dijalan. "
" Dia akan baik baiknya walau kita tidak memberinya tumpangan kendaraan. "
" Please ! "
Pinta Nadia.Dan akhirnya Feroll terpaksa menuruti kemauan Nadia.
Selama perjalanan Feroll hanya diam dan fokus menyetir.
Dan Nadia dan Renata saling berbincang-bincang.
Renata seolah-olah begitu akrab dengan Nadia.
Tanpa Nadia sadari ia sedang berhadapan dengan wanita ular.* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kau Aku dan Dia
Roman d'amour"Mungkin ini yang terbaik untuk kita, seiring berjalannya waktu aku akan mencoba untuk mencintainya sambil melupakanmu... Jujur sampai detik ini aku masih mengharapkanmu Renata Anindita.." ucap Feroll dengan nada lirih sambil menatap foto wanita ya...