30

10 0 0
                                    

Hunian Nadia begitu nyaman dan bersih.
Ada pula fasilitas taman dan wiffi.
Ditambah lagi apartemen sudah lengkap fasilitasnya jadi Nadia hanya perlu menyetok makanan dan minuman.

Setelah selesai berbenah Nadia memutuskan untuk menghubungi Ferrol.

" Hallo sayang. Maaf aku mengganggu. "

Ucap Nadia.

" Tidak. Kamu sama sekali tidak mengganggu kok. Aku sedang bersama Rio dan Marsel. "

" Oh."

" Apa kau sudah makan sayang ? "

" Aku baru saja menerima makan siang dari kurir. Tadi aku sempat memesan makanan online. Tadinya ingin memasak tapi aku baru saja selesai berbenah di apartemen. "

Ucap Nadia yang memperlihatkan situasi apartemennya.

" Jaga kesehatanmu. Jangan terlalu capek. Oh iya apakah jauh hunianmu dari kampus ? "

" Tidak begitu jauh. Hanya berjarak sekitar 1,8km saja."

" Lalu bagaimana nanti kau akan ke kampus ? "

" Aku bisa menaiki bis atau cukup berjalan kaki. Lagi pula tidak terlalu jauh. "

" Hai Nad.. Bagaimana london hari ini ? "

Celutuk Marsel.

" Hai Marsel. Yah disini cerah. Dimana Mona ? "

" Mona sedang di kamar. Biasalah ibu hamil muda. Lagi masa ngidam dan sensitif. "

" Wah..selamat ya. "

" Lalu kapan kalian berdua menyusul punya momongan ? "

" Belum saatnya. Aku masih harus menyelesaikan kuliahku disini. Dan lagi pula Ferrol sibuk dengan pekerjaannya. "

" Baiklah..aku tunggu kabar bahagia dari kalian berdua. Jangan terlalu lama menunggu momongannya."

" Apaan sih sel. Kayak kakek kakek pengen punya cucu aja ngomongnya. "

Ucap Ferrol.

" ye.. Bilang aja lo iri. "

" Dih, siapa juga yang iri ? Aku dan Nadia itu hanya menunda soal momongan. "

Ucap Ferrol.

" Terserah lo mau ngomong apa. Yang penting gue duluan dapet momongan dari lo. "

Ejek Marsel.

Yah seperti itulah Marsel.
Pria yang suka bercanda dan apa adanya kalau bicara.
Kalau Rio lebih sedikit bicara.






*  *  *

Antara Kau Aku dan Dia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang