chapter 19

827 64 0
                                    

author pov

"jam berapa kalian akan pulang besok?" tanya daddy yoo.

"kita flight jam 11" jawab lisa.

"ah aku masih berharap kalian akan lebih lama disini" sahut mommy davika.

"tenang saja,kita akan mengatur jadwal untuk kesini lagi mom" sahut jennie.

"jinjja? kau harus berjanji untuk itu sayang" ucap sang mommy dengan tawa kecilnya.

"bantu aku untuk memenuhi janji itu hon" ucap jennie mengarah pada lisa.

"haha. ya.. yaaa... aku pasti akan meluangkan waktu untuk berkunjung kesini lagi" ucap lisa.

"kau harus mulai berfikir untuk mengurangi waktu kerjamu sayang,jangan terlalu gila dalam bekerja,luangkan waktumu sebanyak mungkin setidaknya untuk keluarga kecilmu ini" sahut sang daddy.

"apa seorang penggila kerja sedang menasehatiku hmm?" ledek lisa.

"yakkk,lisa.." ucap sang daddy mengundang tawa. tapi tidak dengan kedua gadis kecil itu,mereka hanya tetap melakukan aktivitas mereka yg sedang menyantap makan malam tanpa bergairah.

para orangtua itupun saling melirik satu samalain ketika menyadari bahwa kedua gadis kecil itu sedang tidak dalam mood yg baik.

"ehemmm.. bagaimana dengan jane dan alice? bukankah lusa kalian sudah mulai masuk sekolah umum?" tanya daddy yoo.

"ah.. mmmm.. yaa,begitulah" jawab alice.

"grandpa dengar dari didy dan mommy kalian bahwa kalian adalah anak anak yg sangat pintar,kalian menguasai setiap pembelajaran yg ada. grandpa benar benar bangga pada kalian" ucap daddy yoo.

"gomawo grandpa" jawab jane dan al kompak.

"karna kalian adalah anak anak yg sangat pintar,itu berarti nilai dan pembelajaran disekolah nanti bukan lagi hal utama. nilai dan pembelajaran yg kalian dapatkan disekolah umum nantinya adalah sebuah bonus,karna yg utama adalah kalian harus memperluas relasi kalian,kalian harus belajar bersosialisasi dengan baik. nikmati masa muda kalian dengan baik,nakal pun tidak apa selama itu masih dalam batasan yg wajar" ujar daddy yoo.

"aihss,apaapan kau ini? tentu saja mereka harus menjadi anak baik dan tidak boleh nakal" sahut sang istri.

"kan sudah ku bilang,nakalnya itu diperbolehkan selama masih dalam batasan yg wajar sayang" ucap daddy yoo mengundang tawa.

"grandpa" panggil alice.

"nee sayang?" tanya sang grandpa.

"kenapa kau menyayangi kami?" tanya alice membuat sang grandpa mengerutkan alisnya.

"ah mian. karna pada saat makan malam beberapa hari yg lalu bersama werbeoji dan welmeoni,werbeoji bercerita tentang apa yg ku tanyakan tadi. a-aku jadi penasaran dengan cerita dari sisimu" ujar alice.

"baby..." lirih jennie pada sang anak.

"tidak apa sayang" ucap daddy yo dengan senyumnya mengarah pada jennie. "kau ingin mendengar cerita grandpa hmm?" sambungnya kini mengarah pada sang cucu,membuat sang cucu menatapnya dan mengangguk.

"grandpa tau,werbeojimu pasti bercerita bahwa dia adalah orang pertama yg diajak bertemu oleh lisa untuk membicarakan tentang niatnya yg ingin mengasuh kalian kan?" ujar daddy yoo. "tapi apa kalian tau,jauh sebelum itu aku adalah orang yg pertama kali tau tentang itu" sambungnya.

"jinjja?" tanya alice membuat sang grandpa mengangguk.

"tepat 1 minggu setelah pertemuan pertama kalian berdua dengan lisa,dia mengajakku bertemu untuk membicarakan tentang kalian" jawab daddy yoo.

..

flashback on

"jadi bagaimana dad? kau mau kan mengabulkan permohonanku untuk mengasuh mereka berdua?" tanya lisa dengan nada memohon.

"tidak bisa sayang" jawab sang daddy.

"kenapa dad? ku mohon,aku bisa memastikan bahwa meraka adalah anak anak yg baik dan lucu"

"melihat keberanianmu menemui daddy dan memohon seperti ini itu sudah cukup meyakinkan daddy sayang"

"lalu? kenapa kau tidak mengiyakan permohonanku?"

"aku dan mommymu sedang sibuk sibuknya dalam bekerja,dan kau pun sama,kau sedang sibuk dengan studymu dan pekerjaanmu. membawa mereka masuk dalam keluarga kita saat ini bukanlah waktu yg tepat lisa"

"aku bisa mengatur ulang jadwal keseharianku dad,aku yg akan menjaga dan merawat mereka"

"kalau begitu kenapa tidak kau saja yg menjadi orangtua mereka? kenapa kau meminta daddy yg melakukannya?"

"aku belum siap untuk itu,aku belum menikah dan .. ya tidak bisa dad,jika aku bisa pasti aku sudah melakukannya dan tidak harus memohon padamu seperti ini"

"kalau begitu persiapkan dirimu lisa,daripada kau mengatur ulang jadwal keseharianmu,lebih baik kau belajar dan bekerja lebih giat agar kau bisa cepat melaksanakan niatmu ini"

"tapi dad.."

"jika mereka memang ditakdirkan bersamamu,semua akan berjalan dengan baikbaik saja"

"baiklah,aku akan menjadi donatur tetap dipanti asuhan tersebut,aku akan sering mengunjungi mereka,dan aku akan bekerja serta belajar lebih giat untuk mereka"

"waktumu masih panjang lisa,kau masih bisa memikirkan ulang tentang niatanmu ini"

"tidak akan ada yg bisa merubahnya dad,aku bersumpah akan membawa mereka masuk dalam keluarga ini. aku sangat sangat menyukai dan menyayangi mereka"

flashback off

..

"dan disinilah kalian saat ini" ucap daddy yoo.

"didy kalian benar. kalian adalah anak anak yg sangat baik dan menggemaskan,grandma tidak pernah menyesali keputusan didy kalian untuk membawa kalian masuk dalam keluarga ini. dan kami (ucapnya sambil melirik ke arah sang suami) bangga serta bahagia karna kalian adalah cucu kami" sahut sang grandma.

alice dan janepun saling bertatap sendu,mereka bangkit berdiri dan berjalan dengan cepat untuk menghampiri serta memeluk erat tubuh sang diddy.

"m-mianhe dy" lirih jane.

"terimakasih atas semuanya dy. kami menyayangimu" ucap alice.

lisapun tersenyum,membalas pelukan kedua anaknya. "kalian tidak perlu meminta maaf ataupun berterimakasih untuk itu sayang. semuanya ku lakukan tulus untuk kalian" ucapnya.

"mom..." lirih jane membuat jennie mendekat kearah mereka,dan bergabung dalam satu pelukan.

..

*tokk.. ttokk.. tttok..

"siapa~?" tanya jennie yg mendengar suara ketukan pintu kamarnya dari luar.

"aku mom" teriak sang anak.

"masuklah" jawab jennie.

jane dan alicepun memasuki kamar orangtuanya.

dan dengan cepat alice berlari dan melompat ke arah kasur.

"aliceeee..." ucap sang mommy melihat kelakuan anaknya.

"aku ingin tidur disini bersama kalian plis" pintanya yg kini sudah bangkit duduk diatas kasur orangtuanya itu.

jenniepun berjalan dan berdiri tepat didepan alice.

"boleh?" tanya alice membuat jennie naik keatas kasur dan mendekat kearah sang anak.

"a-a-ampun mom ampuunnnn" teriak alice sambil tertawa geli karna sang mommy yg mengelitik perutnya.

"harusnya kau tidak bertanya seperti itu,karna jawabannya sudah pasti boleh" ujar jennie.

"hehehe. gomawo mom" ucap alice yg kemudian mengecup pipi mandu milik sang mommy.

sementara jane hanya berdiri dihadapan sang didy yg sedang fokus pada laptop yg berada diatas pangkuannya.

"kenapa berdiri disitu,duduklah" ucap lisa.

janepun mengangguk,dan beranjak untuk duduk disamping lisa yg saat ini berada disofa panjang sebrang tempat tidur.

sejauh mana (jenlisa) s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang