alice pov
"yak kau fikir siapa kau berani beraninya ikut campur urusanku?" ucap seseorang yg ada dihadapanku saat ini.
aku menoleh ke arah yoon-gi yg saat ini sedang berada disampingku sambil memegang lenganku,aku menatapnya seolah menanyakan keadaannya,dan ia pun mengangguk seolah mengerti maksudku.
"apa penting bagimu untuk mengetahui siapa aku? dan bukankah aku yg lebih dulu bertanya padamu?" jawabku sinis ke arah orang dihadapanku ini.
"berisik. lebih baik kau pergi sebelum aku menghajarmu" ucapnya.
"aku tidak akan kemana mana"
"kau tuli huh?! kau menantangku?"
"yoon-gi sudah lebih dulu mengusirmu,harusnya kau yg pergi. aku hanya ingin membantunya,bukan menantangmu"
"membantunya? cihh. kau anak baru? kau tidak tau siapa aku? lebih baik kau pergi dan jangan sok menjadi pahlawan ke siangan,ini urusanku dan yoon-gi. aku kekasihnya"
baru saja aku menengguk kasar salivaku,dan berusaha ingin mencerna ucapannya,tetapi aku gagal fokus karna yoon-gi yg mempererat genggaman tangannya dilenganku,membuatku menoleh ke arahnya.
"kita sudah selesai. apa kau tidak mengerti arti dari kata selesai?! kita sudah berakhir dan tidak memiliki hubungan apa apa lagi" sahut yoon-gi.
"kita menjalin hubungan dengan kesepakatan bersama,dan jika harus berakhir,itu juga perlu kesepakatan. dan aku tidak pernah menyetujui itu" jawabnya. "kau masih milikku,dan aku masih kekasihmu" sambungnya.
"kau mengkhianatiku,semua sudah berakhir sejak kau lebih memilihnya! aku tidak perlu persetujuanmu untuk mengakhiri semua ini karna jelas waktu itu kau lebih memilih dia. dan kita sudah tidak berhubungan selama satu bulan lebih. sekarang kau menghampiriku dan berkata aku masih milikmu? kemana dia? kau bosan dengannya?" ucap yoon-gi dengan sarkas,namun aku dapat mendengar getaran disetiap kalimatnya,melihat rahangnya yg mengeras dan matanya memerah seolah saat ini dia sedang menahan air matanya agar tidak terjatuh dan .. genggaman tangannya yg erat dan bergetar,membuatku benar benar tidak tega dengannya karna saat ini aku sudah sedikit mengerti dengan permasalahannya.
"aku bisa menjelaskannya,aku tau aku salah,dan aku ingin memperbaikinya" jawabnya sambil mendekat ke arah yoon-gi dan saat ia ingin meraih tangan yoon-gi,dengan cepat aku menarik yoon-gi agar berdiri dibelakangku.
"yak! minggir kau sial!" ucapnya menatapku tajam sambil mendorongku,dan untungnya pertahananku kuat,sehingga aku tidak tergerak dari tempatku.
"pergi" ucapku tajam.
"minggir" jawabnya.
"pergi!"
*bruugghhh
sial. aku terjatuh ketika ia mendorong tubuhku lagi. ya aku kalah,karna biar bagaimanapun di seorang laki laki.
"yoon-gi!" bentaknya saat yoon-gi mendorong tubuhnya menjauh dariku.
"pergi atau aku akan berteriak agar satpam sekolah datang kemari dan akan ku adukan sikapmu barusan ke para guru" ucap yoon-gi mengancam.
diapun pergi bersama ke dua temannya dengan tatapan mengintimidasiku sebelum ia melangkahkan kakinya.
"kau baik baik saja?" tanya yoon-gi.
"bisa kau berjanji satu hal?" tanyaku balik,membuatnya menatapku bingung.
"ku mohon tunggu disini dan jangan kemana mana" pintaku membuatnya mengangguk.
akupun bergegas menghampiri mobil didy,berdiri disamping pintunya yg saat ini sedang menampilkan bagian matanya karna kacanya yg hanya terbuka sedikit.
"m..m-mianhe dy" ucapku gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
sejauh mana (jenlisa) s2
Randomafter marriage jenlisa~ apakah kehidupan rumah tangga mereka menyenangkan? atau bahkan sebaliknya?