alice pov
"sayang" panggil didy sambil mengetuk pintu kamarku.
"ya aku turun" jawabku.
..
"pagi didy,pagi mom" sapa ku pad kedua orang tuaku yg sudah menungguku dimeja makan.
akupun menghampiri mereka untuk mengecup pipi mereka secara bergantian.
"dimana jane?" tanya didy.
"sebentar lagi mungkin turun" jawabku.
"apa dia masih dalam mood yg kurang baik?" tanya mommy.
"nee,sepertinya" jawabku yg kemudian menoleh ke arah langkah kaki jane yg mulai menuju ke meja makan.
"morning princess" sapa didyku pada jane.
"morning" jawabnya biasa.
"tidak ada morning kiss untuk mommy?" tanya mommy membuat jane yg sudah duduk dibangku kini bangun mengecup singkat pipi mommy smbil berjalan menuju dapur.
"dia melewatiku? kenapa jadi aku yg kena?" tanya didyku pelan.
..
jennie pov
pagi ini tidak seperti biasanya,karna anakku yg selalu ceria itu saat ini sedang dalam kondisi mood yg tidak baik.
"princess,apa didy membuat salah?" tanya lisa selembut mungkin pada jane.
jane benar benar tidak menjawabnya,ia bahkan tidak melirik lisa sama sekali.
"didy bersumpah padamu,tak ada satupun perjanjian kita yg didy langgar sayang. dan jika kau marah karna didy pulang terlalu malam,didy minta maaf ok? tapi kau bisa tanya pada mommy tentang keadaan didy semalam,i'm not drunk" ucap lisa selembut mungkin.
lagi,sama sekali jane tidak merespon lisa. dan aku berusaha menenangkan lisa,memberinya kode untuk membiarkan jane terlebih dahulu.
"didy sedang berbicara padamu,dan aku yakin kau tidak tuli nona janice. dan bukankah orangtuamu mengajarkanmu sopan santun?" ucap alice. god,seharusnya bukan pada lisa aku memberikan kode ku.
aku tau alice tak ada niat untuk menyinggung atau apapun itu hal yg beranggapan buruk. memang seperti itulah cara alice bersikap sebagai seorang kaka untuk jane,dia akan menegurnya jika dia merasa adiknya salah. hanya saja,ku rasa jane butuh ketenangan untuk mengendalikan moodnya itu.
prang.. ia meletakkan sendok dan garpunya dengan kasar ke atas piringnya,lalu berdiri seolah ingin meninggalkan meja makan. dan ku lihat lisa bersikap bias saja dengan terus melanjutkan makannya.
"duduk!" ucapku memerintah.
bukan menuruti ucapanku,dia justru membalikan badannya,dan benar benar ingin melangkahkan kakinya.
"duduk jane!" ucapku lagi.
"aku sudah kenyang" ucapnya. dan baru beberapa langkah ia menjauh dari meja makan,aku mendengar lisa mendengus panjang disebelahku.
"janice kim manoban" ucap lisa dengan nada tegas yg berhasil membuat jane menoleh dan menatap ke arahnya.
"duduk" ucapnya lagi kini dengan nada yg mulai menurun,tetapi dengan tatapan mata yg mengintimidasi.
aku dan alicepun saling bertatapan,kami sama sama menengguk kasar saliva kami.
didy L mode tegas,sedikit menyeramkan.
"apa ini tentang sekolah?" tanyaku. pada jane yg sudah kembali ke tempat duduknya
dia memutar malas bola matanya tanpa menjawabku. tapi aku bersumpah bahwa aku melihat dia sedang menahan airmatanya untuk keluar dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sejauh mana (jenlisa) s2
Diversosafter marriage jenlisa~ apakah kehidupan rumah tangga mereka menyenangkan? atau bahkan sebaliknya?