chapter 41

612 53 0
                                    

author pov

saat ini lisa,jennie dan kedua anak mereka sedng berkumpul dimeja makan untuk menikmati makan malam mereka.

"mom?" panggil jane pada mommynya,membuat sang mommy yg sedang menyantap makanannya itu kini menoleh ke arah sang anak.

"bolehkah aku tidur denganmu malam ini?" tanya jane.

"yakk,kenapa kau hanya menyebut mommy saja huh? didy juga tidur disana,kenapa kau berkata seolah kau hanya akan tidur dengan mommymu?" sahut lisa bertanya dengan nada iri membuat ke 3 orang yg mendengarnya itu terkekeh.

"tentu saja boleh,ah mommy bahkan senang karna mommy rindu tertidur sambil memelukmu" jawab jennie.

jane yg mendengar jawaban sang mommypun langsung meledek lisa dengan menjulurkan lidahnya.

"yak baby,apa itu tandanya aku akan tidur sambil memeluk guling untuk malam ini huh?" keluh lisa.

"kau bisa memeluk mommy dari belakang dy" sahut alice.

"ani,aku tidak ingin dipunggungi" jawab lisa.

"dan tidak ada yg bilang bahwa mommy akan tidur ditengah dy,karna aku akan tidur diantara kalian" sahut jane.

"aigo,aku tidak akan bisa tertidur dengan nyenyak jika tidak tidur disamping mommymu ini jane. jangan coba coba untuk memisahkanku dengannya" jawab lisa.

"yak dy,kau bahkan tetap berada diatas kasur yg sama dengan mommy" sahut al.

"kau tidak mengerti al,bagi didy tidur sambil dipeluk mommymu ini bagai sebuah doa ampuh agar didy bisa tertidur dengan lelap dan bermimpi indah" jawab lisa.

"yakkk dy,kau menodai telingaku dengan bualan kuno seperti itu" sahut jane membuat al dan jennie tertawa.

"yak baby,kenapa kau ikut tertawa hmm? aku sedang serius" ucap lisa pada jennie.

"berhentilah berbicara hon,lebih baik kau habiskan makananmu itu karna aku juga tidak ingin kau semakin menodai telingaku" jawab jennie.

lisapun memegang dadanya,berdrama seolah merasa tersakiti. "kalian menyakiti hatiku" ucap lisa membuat jennie bergerak mengecup pipi lisa sebelum ia kembali melanjutkan menyantap makan malamnya,dan itu berhasil membuat lisa tersenyum konyol,sementara kedua anak mereka hanya terkekeh sambil menggeleng kecil.

..

alice pov

"aigo dy,kau mengejutkan ku" ucapku dengan terkejut karna aku tidak menyadari bahwa didy sedang duduk dipinggir lapangan sambil menontonku yg sedang bermain basket sendirian.

"mommy memarahi didy,dia berfikir didy yg menyuruhmu untuk berlatih sekarang. karna menurutnya,seharusnya kau beristirahat" ucapnya.

"mianhe dy" jawabku kemudian membawa bolaku dan duduk bersila dihadapan didyku ini.

"dimana temantemanmu? didy fikir kau akan mengajak mereka menginap untuk berlatih bersama malam ini?"

"ah aniyo,kami sudah banyak berlatih,dan bahkan hari ini kami mendapat izin untuk tidak mengikuti jam pelajaran akhir karna kami memiliki jadwal berlatih. dan coach melarang kami untuk berkumpul dan berlatih malam ini,dia meminta agar kami memiliki istirahat dan tidur yg cukup sebelum pertandingan final besok"

"lalu kenapa kau tidak berada dikamarmu dan beristirahat?"

aku tidak tau jawaban apa yg harus ku berikan pada didy.

"ah ya,aku hanya.." belum sempat aku menyelesaikan jawabanku,didy memotong kalimatku.

"kenapa kau berbohong pada mommy? pada orangtuamu?" ucapnya memotong,membuatku yg sedari tadi menunduk kini mengangkat wajahku menatapnya dengan tatapan seolah bertanya.

sejauh mana (jenlisa) s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang