permission to the bar

1.3K 98 2
                                    

lisa pov

🍝🍝🍝

saat ini aku,jennie,dan  kedua anakku sedang makan malam bersama disebuah restoran yg sudah kami reservasi sejak awal kami datang ke mall ini.

"boleh didy berbicara?" ucapku.

"kau sedang melakukannya dy" jawab alice.

"hmm. didy ingin meminta izin" ucapku.

"izin?" tanya jane.

"nee. lusa nanti didy ada meeting dengan beberapa karyawan karyawan didy yg bekerja dicabang perusahaan didy dikota kota lain di negara ini" ucapku.

"lalu?" tanya jane.

"akan ada uncle chan,mingyu,dan taeyang" ucapku.

beberapa bulan setelah pernikahanku dan jennie,aku memutuskan untuk memecah manoban group. memecah yg ku maksud bukan dalam konotasi negatif.

jika kalian ingat,aku memutuskan untuk mengirim x dan ls bekerja memegang cabang di tiongkok,tujuanku agar mereka bisa bekerja dan lebih dekat dengan keluarga mereka.

aku melakukan hal yg sama pada yg lain. chan,mingyu,dan taeyang. aku meminta mereka untuk mengurus cabang perusahaan di busan,dengan tujuan agar mereka fokus bekerja dan mementingkan kehidupan pribadi mereka sendiri.

kehidupan pribadi mereka? ya. karna jika aku tidak melakukan itu,dan membiarkan mereka tetap berkumpul jadi satu,mungkin mereka hanya akan menghabiskan kehidupan mereka hanya untuk bekerja,bermain,dan mengabdi padaku tanpa memperdulikan hidup mereka sendiri.

aku meminta taeyang untuk mengurus cabang yg perusahaan di busan,dibantu dengan chan dan mingyu. dan kalian tau? its work. taeyang menikah setelah 1 tahun kemudian.

itu tujuan utamaku sebenarnya,xixixi.

"ah aku sudah lama sekali tidak bertemu mereka dy" sahut jane.

"ya begitupula dengan didy sayang. mereka akan datang untuk mengahadiri meeting tersebut" ucapku.

"lalu,izin apa yg kau butuhkan hon?" sahut jennie.

"bolehkah aku tidak hadir untuk makan malam bersama kalian besok lusa? karna temantemanku,manoban group,mengajak untuk berkumpul malamnya sebelum chan,mingyu dan taeyang kembali"

"ah apakah itu artinya aku tidak bisa bertemu dengan mereka?" tanya jane.

"sayangnya tidak,mereka hanya memiliki waktu malam hari dan itu sudah menjadi janji untuk berkumpul bersama uncle unclemu yg lain" jawabku.

"dimana kau akan berkumpul?" sahut alice.

"mmm... di bar?" ucapku.

"bar?" tanya jennie.

"nee. aku benar benar memohon untuk mendapatkam izin ini,tapi jika kau memang tidak mengizinkannya aku tidak akan pergi" ucapku.

jennie tidak menjawab ucapanku,dia malah menuntun mataku untuk melihat ke arah alice dan jane yg sepertinya merencanakan sesuatu.

"in a bar right?" ucap alice padaku,lalu aku mengangguk bingung.

jane membersihkan tangannya menggunakan lap yg tersedia dimeja,merapihkan dirinya,lalu bangkit dari kursinya sambil berdehem ia berjalan ke arahku.

dia berjalan sambil menatapku seolah ingin menggodaku. akupun menoleh ke arah jennie,dan ia mengangguk padaku.

ok,aku akan mengikuti cara bermain mereka.

"haiii.. apa ini kosong? boleh aku bergabung disini" ucap jane.

"percayalah,aku tidak menyarankannya" jawabku. dia terkekeh tidak perduli,dan kembali duduk dikursinya yg berada tepat dihadapanku.

sejauh mana (jenlisa) s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang