author pov
pertandingan akan dimulai sebentar lagi.
jennie,lisa dan teman temannya sudah bersiap untuk menyaksikan pertandingan final tersebut. bahkan rose dan jisoo juga berada disana.
tidak ada orangtua lisa ataupun jennie,karna pekerjaan yg benar benar tidak bisa ditinggalkan meski hanya sebentar untuk menyaksikan permainan cucu mereka,namun mereka tidak lupa untuk menghubungi al tadi pagi dan memberikan semangat untuknya.
lisa menengadah saat jin seo seolah memberi tanda padanya untuk bergabung dalam diskusi tim mereka dipinggir lapangan.
lisapun berdiri dan berjalan menghampiri tim basket anaknya itu dengan senyumnya,semua orang beralih memperhatikannya dengan sedikit terkejut sebelum akhirnya ruangan itu dipenuhi dengan tepukkan tangan yg menggema.
lisa pov
"aku percaya kalian bisa melakukannya,dan buktikan bahwa aku tidak salah dengan hal itu" ucapku yg sudah bergabung melingkar dengan tim basket anakku ini.
mereka mengangguk mendengarku.
"ingat,ini adalah final. satu langkah lagi dan kalian akan mengembalikan tahta itu" ucap sang coach membuatku turut mengangguk.
"kunci permainan kali ini adalah fokus,kalian hanya perlu fokus ok?" ucapku sambil melihat anak anak imi secara bergantian.
"b-bagaimana j-jika" ucap al terbata.
"jangan sia siakan hasil latihan kalian,fokus dan berusahalah untuk melakukan yg terbaik,jika hasilnya nanti tidak sesuai dengan apa yg kita fikirkan,setidaknya kalian sudah melakukan yg terbaik ok?" ucapku lagi.
"kau bisa mempercayakannya pada kami,kami akan berusaha mengembalikan nama baik tim basket sekolah ini" ucap jin seo dengan percaya diri.
*pprrriiitt
*ppprriitttt
*pppprrrriiittt
pluit tanda permainan sudah ditiupkan.
aku menengadah melirik kearah teman temanku yg tengah duduk dibangku penonton dan sedang memperhatikan kearah kami.
aku mengangkat tanganku,memanggil mereka untuk bergabung.
dan dengan cepat bambam,x dan jack berlari menghampiriku.
kami melirik setiap orang orang yg tengah berdiri melingkar bersama kami,tersenyum dan mengangguk sebelum akhirnya memberi salam penyemangat.
kami memberikan tepuk tangan yg keras untuk membangkitkan semangat anak anak yg tengah berjalan ketengah lapangan itu.
jennie pov
"alice!! hwaitinggg!!!" teriakku sambil memberi tepukkan semangat untuk anakku itu.
"jangan menyakiti tenggorokkanmu dengan teriak terlalu keras" ucap lisa disampingku tanpa menoleh kearahku.
aku bisa merasakannya bahwa dia masih kesal atau marah denganku,karna sikapnya sangat dingin sejak pagi tadi,dan bahkan dia memilih untuk tidur diruangan kerjanya tadi malam.
"hon?" panggilku membuatnya yg masih terfokus menonton pertandingan itu menjawabku dengan sedikit mengangkat dagunya tanpa mengalihkan pandangannya.
"mianhe" lirihku.
"yeaaahhh!! i know u can do it guys!!!" lisa berteriak,berdiri dan memberi tepukkan tangan dengan sngat keras.
tim basket al berhasil mendapatkan double point.
KAMU SEDANG MEMBACA
sejauh mana (jenlisa) s2
عشوائيafter marriage jenlisa~ apakah kehidupan rumah tangga mereka menyenangkan? atau bahkan sebaliknya?