chapter 42

542 52 4
                                    

jane pov

pertandingan babak pertama sedang berlangsung,aku bangga karna al dan yg lain bermain dengan sangat baik.

"mereka berhasil melakukannya dengan baik dibabak ini" ucap jungwon membuatuku mengangguk.

"ini belum apa apa,point mereka hanya berbeda tipis. mereka harus melakukannya lebih baik lagi jika tidak ingin terkejar" sahut jin seo.

"aku yakin mereka bisa" sahut yoon-gi.

prrriiittt... prrriittt...

alice pov

aku menarik nafas panjang setelah mendengar peluit berbunyi dan memberi tanda bahwa pertandingan babak pertama selesai.

aku dan yg lainpun berjalan menuju ke sisi lapangan.

mataku berkelana,aku melihat para uncle memberikan tepuk tangan dengan sangat meriah.

mommy berteriak menyemangatiku dan didy mengacungkan jempolnya kearahku.

ani. aku tidak boleh berbangga diri,tanda tanda kemenangan belum jelas untuk saat ini.

dan mataku pun kembali berkelana,menyadari bahwa penonton saat ini bertambah banyak.

siswa dari sekolah lain turut hadir menyaksikan pertandingan kali ini,tim yg akan bertanding besok pun hadir menyaksikan pertandingan kali ini.

aku memiliki pandangan yg buruk pada tim lawanku besok,karna mereka benar benar angkuh sejak awal.

sial. mataku bertemu dengan mantan kekasih yoon-gi,dia memberikan smirknya kearahku,menatapku seolah meremehkanku.

aku menarik nafasku panjang untuk menangkan diriku. dan diarah sebrang,aku melihat jane yg sedang berkumpul bersama teman temanku.

ah,aku melihat yoon-gi yg sedang memperhatikanku. dan sepertinya dia tidak mengingkari janjinya,dia benar benar disana dan tidak kemana mana.

yoon-gi menggeleng kearahku,mungkin itu karna dia tau bahwa tadi aku beradu tatap dengan mantan kekasihnya yg brengsek itu.

"alice!" tegur coachku menyadarkan ku dari lamunku.

"a-ahh ya?" jawabku.

"apa yg kau fikirkan? fokus" ucapnya membuatku menengguk kasar salivaku.

sial,fokusku terpecahkan.

"m-mianhe coach" jawabku.

"kau melamun bahkan ditengah keramaian? apa yg kau fikirkan?" tanya hyunbin membuatku menggeleng.

"ok,saat ini kita memang sedang memimpin point. tapi lihat,selisihnya tidak jauh,bahkan sangat tipis" ucap coachku. "jadi kalian tidak boleh berbangga diri dulu,lakukan dengan lebih baik lagi. coach yakin kalian bisa melakukan lebih baik dari ini,kalian hanya benar benar perlu fokus" sambungnya.

"intruksi" ucap jieun. "al,tidak kah kau perhatikan bahwa sebenarnya dari tadi kau memiliki beberapa peluang untuk melakukan shoot dengan baik?" sambungnya membuat semua menoleh kearahku.

"m-mianhe" jawabku.

pprrriittt.. prrriitt.. pprrriiittt...

kamipun menoleh kearah wasit,menaruh botol minum dan sapu tangan yg sejak tadi kami pegang.

"al,fokus dan manfaatkan setiap peluang yg kau miliki dengan lebih baik" ucap coachku membuatku mengangguk.

semua orang selalu mengingatkan ku untuk fokus. ya,jika boleh jujur saat ini fokusku sangatlah buruk.

selain karna mengkhawatirkan tentang pertandingan,a-aku juga memikirkan tentang percakapanku dengan didy semalam. ditambah lagi tentang perlakuan yoon-gi tadi pagi.

sejauh mana (jenlisa) s2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang