Bab 8 (lanjutan)

786 65 1
                                    

"Ada acara pesta kenaikan kelas?"

"Kira-kira acaranya seperti apa ya?"

"Sebelumnya aku tidak pernah dengar jika sekolah Eden mengadakan pesta saat menjelang kenaikan kelas."

Semua anak-anak di kelas bertanya-tanya, itu yang didengar di kepala Anya.

"Wahh, aku tidak sabar dengan acaranya, aku juga tidak sabar mengenakan gaun yang indah nanti, agar aku terlihat cantik seperti gadis yang ada difilm Berlint in love!"

Sambil membayangkan anak-anak di kelasnya mengaguminya.

"Aku sangat tidak sabar!" seru Becky dengan senang.

"Anya juga tidak sabar"

"Oh iya, aku punya ide bagaimana jika nanti kita mengenakan gaun couple?"

"Couple?"

"Hmp!" Becky tersenyum.

Seketika Mata Becky melihat kearah anak laki-laki bernama Damian, seperti biasa anak itu berdiri di tengah-tengah kedua temannya, mereka terlihat berjalan keluar dari kelas.

Wajah Becky dengan penuh semangat, seperti merencanakan sesuatu, dan Anya dapat membaca pikirannya.

Berkat itu Anya teringat pesan Papa bahwa dia harus berusaha mendekati Damian untuk menjadi teman dekatnya.

Dia pikir bahwa sangat sulit untuk menjalankan rencana A, mendapatkan juara disekolah dan mendapatkan delapan bintang Stella. Jadi dia harus mengutamakan rencana B.

"Aku juga ingin mengenakan gaun yang indah, agar anak kedua tertarik denganku!"

Mata Becky seketika terbelalak mendengar perkataan Anya.

"Hah?"

"Kau ingin membuat Damian tertarik denganmu? Jadi kau memang sangat menyukainya ya, aku juga tadi merencanakan itu. Aku sangat mendukungmu!" ucap Becky senang lalu memeluk Anya dengan erat.

"Tenang Anya, suatu hari nanti Damian pasti mengungkapkan cintanya padamu." ucap Becky lagi dengan senyum lebar, teringat drama Berlint in love, hatinya jadi meleleh.

"Cinta?"

"Maksudmu ciuman?"

"Ya ampun ... padahal kau mencintainya, tapi kau sendiri tidak tahu apa itu artinya cinta." Gadis kecil itu melepaskan Anya.

"Setelah pulang sekolah, ayo ikut aku nanti beli baju."

"Okie!"

Setelah berbincang, dua gadis itu keluar dari kelas menuju kantin.

"Anya ingin omelet telur!"

***

"Benar ... jika kalian besok memenangkan kompetisi cerdas cermat, kalian akan mendapatkan bintang stella," jelas M.R Henderson dengan elegan, besok sekolah Eden mengadakan pertandingan cerdas cermat antara kelas sebelum mengadakan acara pesta.

"Hanya dua orang yang ikut mewakil kan dari kelas kalian, sepasang anak laki-laki dan perempuan, dan kalian akan bersaingan dengan anak dari kelas 1-4."

"Dan soal cerdas cermat ini sangatlah sulit, jika diantara kalian mau ikut, kalian harus belajar dengan sungguh-
sungguh. Yang ingin ikut, ayo segera angkat tangan kalian! Agar nama ditulis, dan setelah pulang sekolah nanti kalian tidak boleh pulang dulu!"

"Kita akan berlatih di ruang aula sampai sore, berlatih mengerjakan soal, dan siapa yang mendapatkan nilai tertinggi, itulah yang ikut lomba cerdas cermat!" jelas panjang lebar pak Henderson. Semua murid di kelas itu pun mulai berbincang-bincang.

"Bos sudah pasti menang dan mendapatkan bintang stella jika ikut perlombaan ini."

"Ya bos, kau ikut perlombaan ini kan? " puji Emile dan ewen dengan bangga pada temannya.

Damian mengulas senyum, merasa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

"Pak ... saya ikut perlombaan ini. "

Damian mengangkat tangannya, dengan wajah bersemangat, dia berpikir dia sudah akan menang mengikuti lomba ini.

"Kau hebat Damian ... kau membanggakan nama keluarga Desmond," ucap seorang pria bangga pada anaknya dengan wajah misterius.

"Ayah aku akan berusaha mengharumkan nama keluarga desmond." Damian bermimpi, Anya yang tak sengaja membaca pikirannya pun menoleh kearahnya.

Next?

***

SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang