Bab 35

387 31 0
                                    

"Akhirnya mereka telah kembali seperti dulu."

***

Sebelum pulang, Becky mengajak Anya dan Damian berkeliling untuk berbelanja. Tetapi Damian menolak.

"Memang, anak gadis itu sangat rumit," kata Damian yang hendak mau pulang duluan. Dia sedang memegang ponselnya hendak memesan taksi. Tentu saja Becky tak membiarkannya.

"Ayolah, kenapa kau tidak ikut saja." Becky berusaha merayu agar Damian ikut. Isi pikirannya saat ini adalah drama romance yang dia tonton kemarin.

Pemeran sejoli karakter drama yang dia tonton, mirip sekali dengan Damian dan Anya.
Cowok yang bawel, cuek, gengsi serta cewek yang mudah marah akan tetapi imut. Menurutnya dua karakter pemeran itu mirip sekali dengan Damian dan Anya.

"Pokoknya aku harus bisa menyatukan mereka, aku sangat menjodohkan mereka!" batin Becky bersikeras. Mungkin kalau dia berhasil membuat Damian dan Anya saling mencintai, dia adalah teman yang sangat baik.

"Kau ini maksa sekali sih?" kata Damian dengan heran. Dahinya mengerut.

"Ayolah ikut saja!" ucap Becky tetap memaksa.

"Ya, ya, baiklah. Terserah," ucap Damian pasrah. Meskipun sebenarnya dia tak mau, akan tetapi pada akhirnya dia mengiyakannya saja.

Akhirnya dia mengikuti mereka menemani berkeliling dulu untuk berbelanja.
"Rencana ini pasti sangat manjur," ucap Becky girang dalam hati. Tiba-tiba
di sekelilingnya berubah menjadi bunga yang indah.

"Bagaimana ini? Kita belum menemukannya!" ucap Damian panik. Wajahnya sudah terlihat sangat pucat. Sebab sejak tadi Becky yang menghilang entah ke mana belum juga-juga ditemukan, hari sudah larut malam.

"Ini sudah malam, bagaimana ini?" Anya bingung, matanya sudah berkaca-kaca, dan akhirnya butiran air itu lolos dari pelupuk matanya.

"Kau kenapa? Kau baik-baik saja?" tanya Damian khawatir.

Sampai pada akhirnya jam yang telah ditentukan, ponsel Damian berbunyi, dan ternyata Becky yang menelepon.

Dia pun menggeser tanda hijau. "Maaf aku baru mengabarimu, aku tadi pulang duluan karena benar-benar ada sesuatu alasan yang membuatku harus meninggalkan kalian!"

Dan pada akhirnya Damian dan Anya pulang di mobil yang sama. Mengobrol, dan mulai saling terbuka dengan perasaan. Lalu. "Kya!" teriak Becky dalam hati, dia sudah sangat tidak sabar.

Pada kenyataannya gadis itu memang maniak memasangkan idola atau temannya dalam suatu hubungan yang romantis. Dengan kata lain, nge-ship.

"Kali ini apa yang dia rencanakan ...." batin Anya saat mereka berjalan keliling. Gadis itu sama sekali tidak tahu apa yang direncanakan temannya.

"Ah, boneka ini sangat lucu!"
Langkah Becky berhenti ketika melihat mesin capit yang isinya banyak sekali boneka. Sebenarnya dia tidak terlalu tertarik dengan boneka itu.
Karena dia memiliki banyak boneka di rumahnya dan tentu jauh lebih lucu dan mahal.

"Boneka itu sangat lucu, kan'?

"Hmm?"

Anya mendekati mesin capit itu.

"Iya sangat lucu, boneka yang itu, sangat imut!" Mata Anya berbinar saat jari telunjuknya menunjuk boneka panda di dalam mesin itu.

"Kau mau boneka panda itu?

"Ya, kebetulan Anya punya koin." Gadis itu mengeluarkan lima buah koin dari tasnya. Sangat kebetulan sekali."Kau pernah memainkannya?"

"Pernah, tapi mesin capitnya besar, dan ini sangat kecil, pasti sangat mudah mengambilnya."

"Benarkah?" Anya langsung menyerahkan dua koinnya pada Becky.

"Baiklah, aku akan akan mengambilnya!" ucap Becky lalu memasukkan koin dan memegang jepitnya.

Dia memegang jepitnya dengan yakin, tapi pertama gagal, lalu kedua kalinya dia memasukkan koin, dan memainkannya tapi gagal lagi.

"Ah, kali ini pasti berhasil!"
Becky memasukkan koin ketiga kalinya, dan memainkannya lagi namun pada akhirnya tetap gagal.

"Aku tidak menyangka, ternyata sesusah ini, Damian, apa kau bisa memainkan ini?" Dia hampir frustasi.

"Tidak tahu, aku belum pernah memainkan ini," ucap Damian sibuk mengunyah permen karet, dia memang sama sekali tidak pernah menyentuh benda itu.

"Maaf adik-adik, bisakah kalian minggir sebentar?" ucap orang asing pada mereka.

Kemudian mereka bertiga menepi. Dua sepasang pria dan wanita yang terlihat seperti anak SMA. Tampak pria itu memasukkan koin.

"Ahh dapat," ucap pria itu lalu memberikan boneka beruang yang lucu itu pada wanita itu.

VOTE GAK SAMPAI 10 GAK UP LAGI ALIAS END

SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang