"Besok datang, jangan lupa!" teriak gadis bertubuh tinggi itu sekali lagi dengan nada senang. Jane Ayumi, bukanlah anak biasa, baru-baru ini ada rumor, status orang tuanya adalah anggota DPR.
"Tentu kami akan datang!" balas beberapa gadis lain, tak berapa lama kemudian suara tawa riang menggema di udara. Becky yang berdiri tenang menoleh pada Anya yang tampak fokus pada kartu undangan ulang tahun Jane Ayumi.
"Ayo kita ke kantin, aku ingin makan ice cream ....." ajak Becky tiba-tiba. Anya pun mengangguk setuju. Setelah tiba di kantin, mereka memesan makanan yang diinginkan.
Di tengah keriuhan, Anya mulai membuka suaranya.
"Becky, apa kau datang ke acara ulang tahun Ayumi?"
Becky mengangkat dagunya, dan menoleh.
"Tentu saja, ayo besok kita berangkat bersama!" balasnya dengan raut wajah yang tampak agak antusias sehingga sorot mata Anya menampakkan sedikit kebingungan.
"Hmm, semua sekelas sepertinya akan datang, dan termasuk Damian," kata gadis itu sekali lagi
Anya pun memasang wajah malas, "A-k-u t-i-d-a-k p-e-d-u-l-i."
Becky tertawa kecil.
****
Cahaya lampu kristal menggantung di langit-langit gedung. Jane, berdiri di tengah kedua orang tuanya dengan senyuman yang manis. Dia terlihat sangat anggun dengan gaun putih yang dikenakannya serta aksesoris tiara yang melekat di kepalanya. Teman-teman sekelasnya mulai berdatangan, satu per satu. Tiba dengan pakaian yang modis.
Meja buffet penuh dengan hidangan makanan lezat, termasuk kue ulang tahun yang berkilauan dengan hiasan emas, serta berbagai hidangan penutup yang menggiurkan.
"Ini sangat mewah!" Mata Anya berbinar-binar memandang seluruh ruangan. Musik yang indah, pun mulai memenuhi langit-langit.
"Ini bagiku biasa saja." Becky memandang pemandangan ini dengan santai di sebelahnya. Keduanya baru saja tiba, seperti biasanya di antar oleh supir pribadi Becky.
Mereka kemudian melanjutkan langkah mereka menuju tempat Jane berada.
"Selamat ulang tahun, Ayumi." Becky mengulurkan tangannya dengan mata menyipit. Mata Jane yang sebelumnya membulat perlahan mengecil dan tersenyum miring.
"Terima kasih." Dia membalas uluran tangan tersebut.
"Kau Blackbell temannya Forger ya, aku harap kalian sudah melupakan kejadian itu," katanya sekali lagi kemudian tersenyum manis.
"Itu sudah hari yang lalu, tidak ada gunanya mengingatnya lagi." Becky menurunkan tangannya.
"Se-lamat ulang tahun, Ayumi." Wajah Anya terlihat sedikit gugup.
"Terima kasih," balas Jane singkat, lalu berlalu pergi meninggalkan keduanya.
Becky melihat dahinya, "Dasar bocah sombong."
"Bocah sombong?"
"Ya, dia adalah bocah ingusan yang sombong." Ekspresi Becky tampak sangat puas saat mengatakannya. Meskipun hari ini adalah ulang tahun perempuan itu, sejujurnya dia tak peduli. Dia datang ke pesta ini hanya bertujuan bersenang-senang serta memperbaiki hubungan Damian dan Anya.
Becky tersenyum sinis, memancarkan aura menawan dan licik yang langsung melingkupinya. Matanya mengelilingi sekitar ruangan mencari sosok yang sudah ditunggunya, Damian. Sementara itu, Anya sedang sibuk menatap berbagai jenis makanan yang menggoda di buffet.
Tentu saja, Anya terpesona oleh banyaknya pilihan makanan yang tersedia. Dia mulai memikirkan apa saja yang ingin dia makan dan apakah perutnya yang kecil mampu menampung semuanya.
"Anya, mari ke sana," ajak Becky tiba-tiba dengan wajah cerah, sambil menarik tangan Anya.
Anya terkejut melihat sosok yang sangat tidak ingin dia temui, Damian. Matanya membulat kaget, dan Damian juga terlihat terkejut.
Dugaan Anya ternyata benar, dan selanjutnya dia tak tahu rencana apa yang temannya itu pikirkan, akhir-akhir ini pun dia merasa kemampuan membaca pikirannya menghilang.
TBC
Hy guysss, akhirnya Nita udh bisa up!
KAMU SEDANG MEMBACA
SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)
FanfictionCerita Sambungan Dari Lightnovel SPY x Family (Bagian habis berkemah) lanjutan ceritanya berdasarkan hasil pikiran sendiri. Anya akan tetap berusaha dan tidak pernah menyerah untuk menjalankan misi (rencana B) untuk menjadi lebih dekat dengan Damian...