Mendengar kegaduhan itu, membuat orang lain yang berada di sana merasa terganggu. Seseorang melirik tajam ke arah mereka.
"Hei, kalau mau bertengkar jangan disini! Dasar bocah!"
"Ya, sanalah pergi jauh-jauh! Kalau tidak, kami melaporkan kalian pada guru, dan kalian akan dihukum!"
"Lihatlah, kita diusir karena dia, pembawa sial!" Emile marah sembari menunjuk Anya.
"Dasar tengil."
"!!??"
"Hey kalian yang memulai duluan!"
"Sampai kapan kalian bertengkar, mau kami lapor kalian pada guru!?"
***
Setelah jam istirahat usai, semua siswa masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
Anya yang berada di mejanya, syok. Karena misinya kali ini gagal lagi.
"Mereka mengacau rencanaku ..."
"Apa kau baik-baik saja?" Becky bertanya itu, dia khawatir. Anya yang masih kesal menoleh kearahnya dan menatapnya."Buruk."
"Apa?"
"Ini pasti gara-gara dua anak bodoh itu, tenang Anya, nanti setelah pulang sekolah aku akan menghajarnya."
"Kau juga salah."
"Hah? Kenapa?"
Lalu Anya Diam.
Sebelum memulai pelajaran, guru mereka yang berdiri di depan membagikan pamflet.
Setelah dibagi, semua murid mulai membuka. "Jangan lupa kasih pada orang tua kalian!"
"Baik pak!" ucap semua murid bersamaan.
"Oh, acara pesta kenaikan kelas itu."
"Wow ternyata kita study tour seharian ya, "kata Becky ketika membaca isi pamflet itu, tak lama kemudian gadis itu memasang ekspresi seperti mengingat sesuatu.
"Ini kesempatan berlianmu Anya," ucapnya tiba-tiba.
"Kesempatan?"
"Ya, kau sudah lupa kalau kau mau memakai gaun yang indah nanti untuk membuat Damian menyukaimu?"
"Oh iya juga!"
"Ck, Dasar kau ini masih anak-anak sudah jadi pelupa!"
Lalu Becky membalikkan pamfletnya. Sementara suasana hati Anya yang tadi kesal langsung berubah."Tidak apa-apa rencanaku hari ini gagal, yang penting besok aku harus tampil manis, untuk membuat anak kedua terkesan."
"Heh."
Ketika Anya memakai gaun itu, gadis itu memasang pose kawai di hadapan Damian sambil tersenyum."
"Apa aku imut?"
Damian tertegun kagum saat melihat penampilannya dan menjawab:
"Ya, hari ini kamu imut banget!Sekarang ayo kita menjadi teman dekat!"
Seakan-akan hal ini adalah rencana yang sangat tidak boleh disia-siakan.
Anya membayangkan itu sambil senyum sumringah dan tiba-tiba:"Yosh."
"Aku akan berjuang."
"Apa?? Hahaha."
Becky terkekeh.
"Tenang Anya, besok pasti dia kagum melihatmu memakai gaun itu, tanpa kau sadari, sebenarnya kau itu sangat imut, walaupun sebenarnya aku yang lebih imut." Becky tertawa.
Mendengar kata-kata itu dari sahabatnya, hati Anya menjadi tambah senang.
"Um yah, nanti setelah pesta berakhir kita liburan ya? Tidak terasa kita sudah naik kelas 2 aja nih!" Aku harap kita nanti sekelas lagi."
"Anya juga harap begitu!"
"Kalau nilaimu bagus kita bakal tetap sekelas kok. Aku dengar-dengar sih, kalau ada murid yang nilainya buruk dia akan dipindahkan di kelas lain, dan lebih parahnya lagi, bisa tinggal kelas."
"Ditinggalkan kelas!!??" Mata Anya melebar.
"Tenang Anya, nilai ujianmu semester yang lalu tidak terlalu buruk, kan?"
"Ya, hari itu Anya mendapatkan nilai pas. "
"Baguslah, aku harap kau lebih giat lagi belajar saat semester baru nanti."
"Um yah, nanti setelah jam sekolah berakhir, kita nonton drama bareng yuk, seperti janjiku yang kemarin, aku akan mengajarimu apa itu tentang cinta melalui nonton drama, "
ajak Becky, tak lama kemudian Anya mengulas senyum lalu menjawab:"Okie Dokie!"
***
Setelah sampai di rumah Becky, Dua gadis itu mulai turun dari mobil.
"Waahh."
Anya terkejut kagum ketika melihat rumah milik sahabatnya itu.
"Rumahmu seperti istana."
"Hei, tidak, ini biasa saja," kata Becky lalu mengajaknya untuk masuk.
"Aku pulang." Setelah dua gadis itu berdiri di depan pintu, mereka disambut oleh dua pelayan.
"Selamat datang kembali nona Blackbell."
"Terimakasih, oh ya ini temanku di sekolah, namanya Anya." Becky memperkenalkan Anya pada pelayan-pelayannya.
"Oh iya kamu teman nona Blackbell ya, sayang sekali Mama Papa nona tidak ada di rumah hari ini."
"Silahkan masuk nona kecil."
Anya menanggapi nya dengan senyum.Ketika memasuki rumah besar itu, wajah Anya berbinar cerah karena kagum.
Tiba-tiba terdengar suara seekor anjing, dan sosok berbulu putih kecil datang lalu melompat menyambut Becky.
"Wolf-wolf!!"
"'Wiesel!" Becky terlihat riang lalu menggendong anjing itu.
"Oh iya ini anjing yang pernah aku katakan, namanya Wiesel!"
"Anjingmu sangat imut!" puji Anya.
***
Setelah itu Becky mengajak Anya masuk ke kamarnya.
"Ini kamarku imut, kan'? dan ini boneka pemberian orangtuaku,"
Gadis itu memperlihatkan bonekanya yang bertatahkan berlian."Waah!! Boleh Anya memegangnya!???"
"Tentu saja, kau boleh juga memainkan semua bonekaku sesuka hati."
"Kau tahu, boneka itu adalah hadiah mahal dari orangtuaku, aku mendapatkannya karena aku berhasil mendapatkan nilai bagus ujian."
"Jadi anak pintar di kelas sangat beruntung."
"Hehe, aku tidak pintar. Oh ya, setelah aku selesai mengganti pakaian, mari kita turun di bawah dulu untuk makan siang."
"Okie! Aku juga lapar."
KAMU SEDANG MEMBACA
SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)
FanfictionCerita Sambungan Dari Lightnovel SPY x Family (Bagian habis berkemah) lanjutan ceritanya berdasarkan hasil pikiran sendiri. Anya akan tetap berusaha dan tidak pernah menyerah untuk menjalankan misi (rencana B) untuk menjadi lebih dekat dengan Damian...