Bab 29

514 58 0
                                    

Mata Anya melebar karena terkejut, gadis itu menjadi kesal dan mulai mengepal tangannya.

BURG!

Suara itu membuat perhatian tertuju padanya.

"Suara apa itu?"

"Kenapa?"

"Ada apa itu?"

Orang-orang menatap dengan tatapan bertanya.
"Kau ... kurang ajar!" Jane pun bangkit dan wajahnya sudah seperti singa.

Anya menunduk tergugu. dia bingung karena tidak tahu bagaimana menghadapi situasi seperti ini. Semua orang di sekitar menatapnya, dia terpikir tatapan mereka sangat menyeramkan, menuding seolah dia melakukan kesalahan besar.

"Maaf aku tidak sengaja," ucapnya lalu menarik tangan Becky dengan gugup.

***

"Fuh ...." Anya menghela nafas lega setelah mereka sudah sampai di taman. Gadis itu telah pergi dari sana dan berlalu dari sana, tidak lupa meminta maaf karena demi menghindari pertengkaran.

"Anya kenapa malah kau yang meminta maaf padanya?" ucap Becky merasa setengah geram.

"Nanti aku terkena masalah, bisa-bisa aku dapat tonitrus bolt, untung tidak ada yang lihat," jawab Anya. Gadis itu teringat dirinya pernah mendapatkan tonitrus bolt di hari pertama sekolah karena memukul Damian.

***

"Anya pulang."

Anya melepaskan sepatunya, wajahnya bercucuran air keringat, andai ada ember di hadapannya air keringatnya sudah pasti bisaditampung.

Dia sangat lelah dengan pelajaran-pelajaran tadi di sekolah, isi kepalanya hampir meledak.

Bahkan pak Henderson dan guru-guru lainnya masih memberikan PR.

"Guru-guru itu sangat jahat."

Aku benci sekali belajar,"
batinnya sambil merebahkan tubuhnya.

"Selamat kembali Anya, aku hari ini pergi keluar, apa kamu mau ikut?" Yor baru keluar dari kamarnya. Penampilannya sangat rapi.

"Mama mau pergi keluar?"

"Iya," sahut Yor sambil mengangguk.

Mendengar itu wajah Anya yang lesu seketika berubah menjadi cerah. Berpikir mungkin ini sudah takdirnya untuk refeshing setelah belajar mati-matian di sekolah.

"Ikut, tunggu Anya ya, Anya mau mandi dulu!" ucap gadis itu dengan antusias. Dia bangkit dari rebahan-nya lalu berlalu, segera kamar mandi.

***

Anya tegak di bawah pancuran, membuka keran sebesar-besarnya dan rasanya segar, sejuk, lega.

Saat berjumpa cermin, Anya merasa aneh melihat tubuhnya, merasa bentuk tubuhnya agak berbeda.

Terakhir kali dia memperhatikan tubuhnya saat masih tiga SD.

Selama ini dia tidak terlalu melihat tubuhnya dengan detail.
body-nya yang dulu lurus, sekarang tampak berbeda. Pinggulnya dulu kecil tapi sekarang agak melebar.

"Badanku tidak tinggi, tapi kenapa pinggulku menjadi BESAR?" batinnya serta mengerut bingung.

"Jangan-jangan badanku nanti tumbuhnya ke samping?!

Gadis itu teringat iklan susu di TV yang sering dia lihat, yang sering mengatakan "Kalau tumbuhnya ke atas, bukan ke samping."

"Anya!! Buruan ini sudah sore loh," panggil Yor setengah berteriak. Yang sejak tadi menunggu Anya di ruang tamu, wanita itu melirik jam, lalu menghela nafas. "Ya ampun takutnya mereka menunggu kesorean," batinnya.

SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang