Bab 54

169 16 0
                                    

"Jangan bermimpi katamu? Mereka sudah temanan sekarang dan itu nyata. Benarkan, Damian?" kata Becky sambil melihat ke arah Damian. Yang ditatap pun terdiam dan menatap gadis berkuncir dua itu dengan mata membulat, berpikir dirinya harus mengakuinya atau tidak.

Bila mengakui hal itu di depan teman-temannya bagaimana dengan harga dirinya nanti? Becky mengetahui tentang itu pasti karena Anya memberitahunya, saat Damian memikirkan itu terlihat Becky mulai membuka mulutnya.

Damian pun merasakan panik dan langsung memotongnya. "Ya, kami memang sudah berteman."

"Ha?" Emile dan Ewen menoleh ke arahnya dengan ekspresi bingung.

"Ya, itu memang benar!" Laki-laki itu berusaha menunjukkan sikap biasa saja saat mengatakannya.

"Yang benar saja?"

"Padahal selama ini dia selalu mencari masalah denganmu, kau baik sekali mau berteman dengan gadis sepertinya?" tambah Ewen sambil menatap Damian tidak percaya.

"Mencari masalah?" Anya tampak tak terima mendengar perkataan itu.

Damian hanya mengangkat bahunya, merasa tidak menyangka setelah mendengar respon teman-temannya.

"Bagaimana Damian, apakah kau mau belajar bersama kami?" tanya Becky kemudian.

"Ya, baiklah ... aku mau belajar bersama kalian," jawabnya membuat teman-temannya semakin terkejut sementara itu Anya dan Becky terlihat senang.

"Yey! Baiklah, waktu sudah ditentukan, besok kita belajar bersama di rumah Anya," usul Becky dengan semangat.

"Ya, baiklah."

Damian melipat tangan di bawah dadanya, secara alami dia menerima tawaran ini, entah mengapa dia merasa tertarik. Sementara itu seorang perempuan berambut emas digerai memandang mereka dengan wajah yang sangat terkejut luar biasa.

Jane Ayumi yang mengintip mereka dari balik tiang gedung sekolah.

Matanya membulat tak percaya. Mengapa? Mengapa? Mengapa?

Mengapa Damian menerima ajakan mereka? Baikan? Mereka ternyata sudah akur? Semakin dipikirkan, membuat perasaannya semakin gelisah. Oh tidak, Damian harus harus belajar bersama dengannya, bukan kepada dua gadis itu ....

Saat mengintip lagi, terlihat mereka mulai bubar, Damian bersama dua pengikutnya berjalan ke arah gedung sekolah. Karena itu Jane kemudian pergi meninggalkan tempatnya, dia melangkah dengan raut nanar. Setelah ketiga laki-laki itu berjalan melewatinya, dengan kekuatan dan keberanian yang sudah dia kumpulkan sejak hari kemarin, anak perempuan itu memanggil Damian.

"Damian!"

Langkah laki-laki itu beserta dua temannya berhenti dan menoleh.

"Ma-maukah kau belajar bersama denganku untuk ujian nanti?"

Ayo terimalah, terimalah, terimalah! batinnya kemudian dengan penuh harapan.

"Tapi aku sudah ada janjian dengan orang lain," jawab Damian, tampak Ewen dan Emile memandang gadis tersebut dengan iba.

"Be-begitu ya?" Jane melengkungkan bibir untuk menyembunyikan rasa kecewanya.

"Kenapa kau tidak mengajaknya bergabung saja, bos?" tanya Emile memberi saran tiba-tiba. Jane Ayumi merupakan gadis paling memesona dan populer di kelas mereka, itulah sebabnya teman-teman Damian seolah membuat
celah pada gadis itu untuk mendekati Damian.

Damian kemudian memasang ekspresi bingung.

"Kau saja mau belajar bersama dengan kedua orang itu, apa lagi dengan Ayumi, kan?" Ewen bertanya dengan nada yakin sehingga Damian terkejut.

Merasa khawatir teman-temannya memandang dirinya aneh apabila menolak perempuan ini sementara ajakan Forger dia menerimanya, maka pada akhirnya dia pun menerima ajakan Jane belajar bersama seperti yang disarankan temannya.

Jane tentu terlihat gembira, namun di dalam hatinya dia merasa tidak terlalu senang. Meskipun begitu dia sangat bersyukur dia akan belajar bersama pada laki-laki itu.

***

SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang