"Maaf ya, tapi hari ini kami harus pulang cepat," ucap Yor yang sejujurnya merasa tak enak.
"Cepat sekali Yor, kau benaran tidak ikut makan malam dengan kami?" kata teman Melinda yang lain.Sementara Melinda memasang ekspresi yang sangat menyayangkan karena Yor yang harus pulang cepat. Yor sangat khawatir Loid lama menunggu di rumah.
''Baiklah tidak apa-apa," jawab Melinda memaklumi.
"Tapi hari ini aku senang sekali, semoga kita bertemu di lain hari, terimakasih oleh-olehnya aku sangat suka." Yor tersenyum lalu menunduk untuk berterima kasih.
Melinda istri Ketua Partai ternyata sangat baik sekali, Yor tidak menyangka orang terhormat sepertinya sangat baik dan suka memberi.
"Padahal wajahnya terlihat sangat misterius dan sulit ditebak." demikian pikir Anya.
"Terimakasih Ibu Damian, " lalu Anya ikut menunduk."Baiklah kami pulang dulu," ucap Yor pamit tapi tiba-tiba tangannya dicegat.
"Kalian tidak usah lelah-lelah jalan kaki," kata Melinda. Dia menawarkan mereka akan dijemput oleh supir pribadinya.
"Terima kasih, tapi tidak usah, kami lebih baik jalan kaki saja."
Yor menolak tawaran itu karena wanita itu sudah terlalu menolongnya. Tapi pada akhirnya mereka tetap dijemput oleh supir Melinda, karena Melinda memaksa.
***
"Ibu Damian juga membelikan Anya baju?"
"Hmmp!"
Loid terkejut, Yor dengan senang menyodorkan tas kecil mewah yang diberikan Melinda tadi.
"Ini sovenir," kata Loid setelah mengeluarkan isinya.
"Dan ini coklat, ini harganya pasti mahal sekali," tambah Yor, sesaat wajahnya cemas dan berpikir mungkin suatu hari dia harus membelikan sesuatu hadiah pada Melinda juga.
"Istri Denovan itu baik sekali, apa ada sesuatu rencana dibalik ini," batin Loid, tapi dengan buru-buru dia menyingkirkan pikiran itu. Sebab sadar dirinya bukan seorang mata-mata lagi. Apa lagi yang dipikirkan? Bukankah negara timur dan barat sudah sepakat untuk tidak berselisih lagi?
"Mungkin aku harus membelikan sesuatu pada Melinda juga?" ucap Yor merasa tidak enak.
"Itu sangat bagus, saling memberikan sesuatu itu adalah hal yang terpuji." kata Loid mendukung ide istrinya.
"Hmm ... tapi aku beri apa ya?" Yor bingung dan mulai berpikir keras. Hadiah apa yang akan di berikan-nya pada Ibu Damian.
Ibu Damian adalah orang terhormat, istri dari Ketua Partai yang tentu saja memiliki banyak barang mahal dan mewah.
Apakah dia akan memberi hadiah pisau paling mahal dan tajam seperti belati, agar dia bisa menjaga dirinya dari hal buruk? Yor langsung menggelengkan kepala, menepis pikiran itu. Astaga kenapa dia memberi hadiah itu? Melinda seorang terhormat dan dia akan memberikan hadiah pisau? Bukankah itu konyol, seorang terhormat sudah sudah pasti memiliki seorang bodyguard yang menjaganya.
Anya sampai merinding saat membaca pikiran ibunya yang baru saja membayangkan Ibu Damian menikam perut seorang penjahat dengan pisau yang sangat tajam hingga darahnya muncrat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)
FanfictionCerita Sambungan Dari Lightnovel SPY x Family (Bagian habis berkemah) lanjutan ceritanya berdasarkan hasil pikiran sendiri. Anya akan tetap berusaha dan tidak pernah menyerah untuk menjalankan misi (rencana B) untuk menjadi lebih dekat dengan Damian...