Bab 9

676 60 0
                                    

Damian yang merasa dilirik Anya pun menyadarinya, langsung menatap gadis itu balik dengan wajah sinis.

Seketika anak laki-laki itu teringat beberapa hari yang lalu, saat sekolah Eden mengadakan perkemahan. Di mana saat itu mereka tersesat di hutan dan bersembunyi di dalam gua yang kecil untuk berlindung dari petir dan guyuran hujan deras.

Mengingat saat mereka saling menggenggam tangan sehingga membuat tubuh mereka merasakan hangat satu sama lain, padahal saat itu mereka kedinginan.

Membuat wajah Damian bersemu merah, dan membuang muka.

"Menjengkelkan!"

"Uh, Kenapa Bos??"

"Anya, apa kau mau ikut? Ini kesempatan kita untuk mendapatkan bintang lo," ucap Becky pada Anya.

"Iya ... Anya mau ikut."

Tampak gadis kecil itu memasangkan ekspresi yakin.

"Apa? Kau Serius?" tanya Becky tidak percaya dan Anya mengangguk.

"Pak Henderson ..."

Anya mulai berdiri.

"Ada apa Forger?"

"Saya juga ingin ikut," ucap gadis itu tersenyum, tampangnya tiba-tiba seperti seorang cerdas dan matanya melirik ke Damian.

"Kau yakin? "

M.R Henderson hampir tidak percaya.

"Anya Forger, padahal saat ujian dia hanya mendapatkan nilai 30, dan nilai pelajarannya pun selalu mendapatkan nilai rendah," batin guru itu.

"Tetapi meskipun begitu, dia malah tertarik untuk ikut perlombaan ini, semangatnya itu yang membuatku suka ... ELEGAN SEKALI!"

"Kau memiliki tekad yang kuat Forger!" gumam pak Henderson lagi haru.

"Baiklah, selain itu siapa lagi yang ingin ikut!?"

Setelah menuliskan nama peserta ikut lomba 'Damian Desmond'. Kemudian Pak Henderson menulis nama 'Anya forger'.

Anya yang tak sengaja membaca pikiran pak Henderson pun tersenyum senang, karena barusan dia dipuji.

"Tenang pak ... Anya pasti bakal menang karena nanti Anya bisa membaca pikiran anak kedua, hehe," batin gadis itu.

"Anya kau serius!? Soal ujiannya sangat susah lo." Becky mencoba meyakinkan Anya. Takut temannya itu bisa mati karena stres berusaha belajar mati-matian untuk mengikuti lomba. Gadis itu sangat tahu sekali sifat temannya itu.

"Tenang Becky, aku ikut karena aku mau bantu anak kedua dengan perlombaan ini!" jawab Anya membuat Becky terkejut.

"Uwwoh karena itu! "

"Apa-apaan?" ucap Damian yang berada di belakang mereka.

"Orang itu tidak jelas bos," timpal Emile.

"Anya ingin membantumu!" ucap Anya dengan wajah berbinar.

"Apa? Kau selalu mendapatkan nilai jelek, kau hanya menyusahkan nanti!" ketus Damian.

"Terimakasih Anya! Berkatmu kita bisa menang! Kita akhirnya juara dan mendapatkan bintang stella!"

"Heh ... sama-sama, ini juga belum apa-apa."

ucap Anya sambil memasang ekspresi bangga pada dirinya.

"Anya, aku ingin kau menjadi teman  dekatku, ayo ke rumahku! Kalau bisa ajak ayahmu juga!"

Kemudian Ayah Damian bertemu dengan Papa ... mereka berkenalan, berteman ... dan akhirnya dunia pun menjadi damai.

"YEAAH SEMPURNA!" teriak Anya sehingga membuat Becky bingung melihatnya.

"Sempurna?" ucap Becky mengerut dahi.

"Dasar rakun! "

"Dasar orang aneh!" cibir teman-teman Damian melihat tingkahnya.

"Anya bakal berusaha kok, demi anak kedua." Tak ada henti-hentinya gadis kecil itu selalu mengatakan itu.

Anya mendekat ke arah Damian, dan wajah anak laki-laki itu bersemu merah.

"Jangan terpancing! Dia mendekatimu hanya karena dia ingin dekat dengan ayah!" batin Damian
mengingatkan dirinya sendiri. Membuat Anya syok.

"Darimana dia tahu?"
Sejenak Anya terdiam.

Tiba-tiba bel berbunyi, menandakan waktunya sudah pulang.

"Baiklah, ada 10 murid yang tertarik ikut perlombaan ini. Silahkan persiapkan diri kalian! Jam 1 siang nanti kalian harus sudah berkumpul di ruang aula!"

"Yang lain silakan pulang ke rumah masing-masing!" pinta pak Henderson.

"BAIKK PAK!"

***

"Semangat bos, kau pasti menang! "

"Terimakasih."

"Kami pulang dulu ke asrama, kami mendukungmu boss!" ucap teman-teman Damian menyemangati.

"Ahh sayang sekali hari ini tidak bisa beli baju bersamamu ... semangat Anya! Aku mendukungmu!♡"

"Bye! Bye!"

Anya melambaikan tangannya ke arah mobil pribadi yang dinaiki Becky.

SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang