Bab 45

408 29 5
                                    

"Untungnya, kadar obatnya tidak terlalu tinggi." Seorang dokter menjelaskan dengan supir, sementara Damian yang memasukkan tangannya di kantong diam menyimak.

Sesungguhnya dia tak terlalu mengerti perbincangan antara dua pria tinggi ini, ada apa dengan Anya? Apakah dia diracuni oleh penculik itu. Setelah selesai berbincang, pria berpakaian putih dan berkacamata kotak itu mempersilakan mereka masuk ke ruangan tempat Anya diperiksa.

Lalu supir Damian melengkungkan punggung, dengan sopan.

"Terima kasih, Dokter!"

Keduanya kemudian masuk ke ruangan.

Anya yang berbaring di kasur sudah tampak lumayan, jika diperhatikan detail, wajahnya terlihat sangat syok.

"Perkenalkan, saya adalah supir tuan Damian."

Damian yang berdiri di belakang sang supir hanya terdiam sembari melipat tangan di bawah dada.

Anya bangkit duduk.

"Te-terima kasih banyak, karena sudah menolongku ...."

Gadis kecil itu tentu masih terlihat syok, hening menyelimuti isi ruangan tersebut sejenak. Beberapa saat kemudian, air mulai berjatuhan dari sudut matanya.

"Tuan Damian, melihatmu saat diculik oleh pria itu, dan dia menelepon saya."

"?!"

Damian menaikkan bahunya, dia menyorot sang sang supir denga panik, sejujurnya dia tidak ingin perempuan itu mengetahuinya kalau dirinya melihatnya saat diculik.

"Te-ri-ma kasih banyak!"

"Te-ri-ma kasih banyak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi

Gadis itu menyeka wajahnya berulang kali, hening sejenak, hanya suara tangisannya yang kecil memecah sunyi ruangan itu, dia sangat amat bersyukur karena mereka menolongnya, jika tak ada yang menolongnya, entah bagaimana nasibnya nanti.

Saat itu dia terlihat seperti  gadis rapuh, Damian menatap gadis itu dengan sayu, merasa kasihan.

Dia pun perlahan melangkah mendekati Anya.

Hatinya tiba-tiba terdorong, untuk menenangkan gadis itu.
Dia menyentuh tangan Anya yang lemah.

"Sudah, jangan menangis, semua sudah baik-baik saja."

Beberapa saat kemudian, dia mengangkat dagunya, spontan terkejut dengan apa yang dilakukannya.

"Ahh, sekarang sudah baik-baik saja, kan?"

"Dia sudah bisa pulangkan?" Laki-laki itu menoleh pada supirnya, dia menjadi tersipu malu.

SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang