Bab 46

253 17 0
                                    

"Anya tadi diculik?!" teriak Yor, dia sangat terkejut. Matanya melebar memandang Anya, Damian, dan supir yang baru sampai di depan rumahnya.

Anya hanya terdiam menunduk, iris matanya terlihat kosong. Masih agak terlihat syok. Sontak mata Yor  berlinangan air mata, lalu
wanita itu berjongkok dan memeluk Anya sangat erat.

"Anya, kamu sekarang sudah baik-baik saja kan!!? Huaa!!"

"Tenang, Bu. Sekarang kondisinya sudah lebih baik," ucap Damian menenangkan mama Anya.

"Terima kasih banyak, Damian! Terima kasih sudah menyelamatkan Anya!"  Yor berdiri dan memegang bahu Damian.

Laki-laki itu mengangkat bahu.

"Sama-sama—"

"Ayo silakan masuk!"

Damian awalnya menolak, tetapi karena Yor memaksa, Damian pun akhirnya masuk, bersama supir pribadinya. Anak laki-laki itu dengan perlahan duduk di sofa. Supirnya masih berdiri tegak di sampingnya.

Sementara Yor dan Anya berada di dapur segera menyiapkan hidangan.

"Sebaiknya hidangkan kue ini saja."

Anya membuka penutup toples dan menunjukkan isinya pada ibunya. Kue-kue tersebut merupakan buatan Loid.

"Iya, kita harus menghidangkan makan malam juga!" Yor tampak semangat dan terburu-buru.

Mendengar itu Anya menjadi panik dan menyergah, "Ini sudah sangat larut malam, mereka tidak mau makan yang berat-berat!"

"Tidak, mereka pasti lapar!" bantah Yor tetap melanjutkan kegiatannya. "Sebaiknya Anya beristirahat saja!"

Gadis itu melebarkan matanya. Yor dengan secepat kilat menghidangkan makanan itu untuk Damian dan supirnya. Ini tidak boleh dibiarkan,  dia harus mencegah mereka memakannya. Jika tidak, kedua pria itu akan mati!

Dia benar-benar harus melakukan sesuatu.

"Silakan nikmati hidangannya, oh ya, sepertinya suamiku sebentar lagi akan pulang ... mungkin kalian nanti akan bertemu dengannya, Damian, kamu kenal, kan?" tanya Yor ramah.

"Ya, saya kenal," sahut Damian, tiba-tiba tampang Loid yang tersenyum bersahabat terlintas di pikirannya.

"Ini sudah sangat malam, sebenarnya tidak usah menghidangkan makanan sebanyak ini, maaf sudah membuat Anda repot," ucap sang supir dengan perasaan tidak enak.

"Haha, santai saja, aku tidak merasa  direpotkan, aku malah merasa sangat senang, ayo makanlah!" pinta Yor.

"Anak kedua!" teriak Anya yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

Pandangan ketiganya pun tertuju pada Anya

"Anya! Kamu sebaiknya beristirahat," kata Yor sambil bangkit.

"Anya sudah sehat, Ma," jawab Anya.

"Hei, Anak kedua ... makanan-makanan di meja itu adalah makanan rakyat jelata, kau yakin akan memakannya?"

"Hah!?" Damian terheran.

"Dan, rumah ini adalah rumah rakyat jelata. Seorang seperti dirimu tidak pantas di sini," tambah gadis itu lagi.
Sehingga membuat semuanya sangat terkejut.

"Anya, apa yang kamu katakan!?"  tanya Yor panik.

"Maaf, orang sepertimu sebaiknya pulang saja."

Maka hati Damian mulai merasa memanas. Dia merasa dirinya diusir oleh gadis itu.

Di saat situasi yang membingungkan itu. Tiba-tiba bel pintu berbunyi, menandakan ada orang yang datang. Yor melangkah dan membuka pintu.

"Permisi .... Anya, Anya hilang!!" teriak orang yang datang itu, yang ternyata adalah Becky yang bersama Martha supir pribadinya.

"Anya berada di sini," ucap Yor, lalu mempersilakan gadis itu melihat ke dalam.

Pupil mata gadis itu pun membulat.

"Anya, Damian??!" Becky tampak syok.

Damian yang menahan amarahnya bangkit dari sofa.

"Lebih baik kita pergi dari sini," kata Damian dingin lalu melangkah melewati Becky yang masih mematung.

"Maafkan majikan saya yang kurang sopan, saya harus pamit, terima kasih atas hidangannya." Supir pribadi Damian buru-buru bangkit dan melangkah pergi.

TBC

⭐Terima Kasih Sudah Menunggu💚


A

da cerita baru, kepoin yuk!😊

da cerita baru, kepoin yuk!😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SPY X FAMILY Damianya Fanfic (Lagi di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang