14. Bukan Luka

322 54 18
                                    

"Halo semua!" teriak Amel saat baru kembali dari rapat bersama Pak Nukha.

"Capek ya, Ibu?" tanya Fitria.

"Banget, hari ini bukan hanya nemenin rapat. Tapi juga ngecek kandang sapi, bayangin gak Lo." Amel menggerutu.

"Baru juga gitu, nih si Sea nemenin dia ke sawah, kandang ayam, luar kota, pulang malem. Gak ngeluh dia," ucap Fitria.

"Gue beda lah sama Sea." Amel nyolot sambil memalingkan wajahnya, sementara Sea dan Adam masih hening di mejanya masing-masing.

"Emang beda," timpal Fitria.

"Eh ngomong-ngomong, Ea. Kemarin ada yang titip salam sama Lo, Chef Marco." Amel berceloteh lagi.

"Tugas Lo bukannya sekretaris ya? kok bisa sampe kenal sama staff kitchen? mereka kan dibawah, wah kerjaan Lo pasti ngegoda-goda gitu ya." Fitria menjawab lagi.

"Iyalah, yakali restoran mahal gini gue gak punya gebetan. Tapi pas gue caper kesemuanya, eh perhatian semua orang teralihkan sama dia." Amel menujuk Sea yang masih diam.

"Ya iyalah, Lo mau ngalahin Sea? Lo itu sok cantik sementara Sea emang cantik. Beda kasta,," ucap Fitria tertawa.

"Biasa aja dong," omel Amel.

"Lagian si Marco itu udah lama kali cuman titip-titip salam sama Sea, dia gak pernah berani ngomong langsung. Yakan, Ea." Fitria mencari pembenaran.

"Ya emang kalo bilang langsung Sea bakal Nerima?" tanya Amel.

"Gue udah punya pacar." Setelah sekian lama hening, satu kalimat pertama Sea yang mampu membuat semua orang kaget.

"Hah?" Fitria mendorong kursinya yang beroda itu mendekati meja Sea, begitupun Adam dan Amel.

"Siapa?" tanya semuanya beriringan.

"Lucas," jawab Sea datar.

"Dokter Lucas?" tanya Fitria.

"Jadi pacar nya dokter?" tanya juga Adam.

"Ganteng gak?" Amel menambahkan.

"Tumben Lo terima." Fitria bergumam.

"Gue gak ada alasan nolak Lucas." Sea kembali mengetik laporan di laptopnya.

"Kapan?" tanya Amel.

"Bakal jadi hari patah hati sekantor kalo gini ceritanya," gumam Adam.

"Lo kok gak cerita ke gue?" tanya Fitria kesal.

"Lucas nembak gue Minggu kemarin, yaudah gue terima." Sea menjelaskan dengan singkat.

"Udah ada pawangnya nih sekarang," Adam menyindir.

"Syukurlah, Ea. Lo udah mau mencoba buka hati sama orang baik kayak Lucas. Gue dukung," jawab Fitria.

"Yaudah balik ke meja kalian sana," usir Sea karena menurutnya sudah selesai.

"Gue masih mau nanya dia ganteng gak?" tanya Amel.

"Ganteng." Sea menjawab.

"Sama Pak Nukha gantengan mana?" pertanyaan Amel mampu membuat Sea dan Fitria menoleh.

"Lo suka sama Pak Nukha ya," tebak Fitria.

"Cuman orang tolol kali yang gak suka, dia ganteng banget, Fit." Amel memuji Nukha.

"Sekeras apapun Lo berusaha dapetin hati Pak Nukha, Lo gak bakal bisa. " Sea berkata dengan nada sangat datar.

"Kenapa? dia udah punya istri?" tanya Amel.

Nukha itu Luka (Tamat)✓ #dilirikmedianbooksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang