21. Masa lalu

367 42 0
                                    


Wuhuu akhirnya bisa up.
happy reading penggemar Nukha dan Sea🤗
.
.
Setelah acara gathering yang dilaksanakan tiga hari dua malam itu akhirnya selesai, bus itu mengantarkan satu persatu ke alamat para karyawan dari yang terdekat, sampai yang terjauh. Hingga saatnya giliran Sea, untuk diantar ke alamatnya. Namun gadis itu berkata untuk menurunkan nya di halte saja karena Lucas akan menjemputnya, padahal saat itu waktu sudah menunjukan tengah malam.

"Langsung ke rumah aja, udah malam." Nukha menyarankan.

"Saya sudah dijemput, Pak." Sea menjawab.

"Bisa besok lagi pacarannya," sinis Nukha.

"Saya turun disini, Pak." Sea memerintahkan Pak supir untuk berhenti tanpa mengindahkan sindiran dari Nukha.

"Semuanya, saya duluan. Terimakasih," ucap Sea pamitan.

"Hati-hati, Sea." Anton menjawab sambil melambai, diikuti oleh karyawan lain.

Sea menuruni bus dengan tenang, sudah terlihat disana seorang pria yang menanggalkan tangan kemejanya sampai siku sedang menunggu kekasihnya di salah satu halte. Mobilnya sudah terpampang juga untuk mengantar sang pujaan hati, tak lupa senyum yang selalu ia lukiskan tak lekang tersingkir oleh kelelahan.

Lucas melambai pada Sea dari kejauhan, Sea mempercepat jalannya mendekat. Lalu Lucas dengan enteng langsung memeluk Sea erat, sangat erat. Sentuhan tangannya mengelus rambut Sea sangat terasa lembut, belum lagi wangi parfum yang berasal dari kemejanya menambah aroma cinta di malam itu.

"Capek?" tanya Lucas manja.

"Gue laper," jawab Sea.

"Kita makan ya," ajak Lucas menggandeng tangan Sea menuju mobil.

"Makan apa?" tanya Lucas saat di dalam mobil.

"Sate," jawab Sea singkat.

"Oke."

Tibalah mereka disebuah kedai sate yang memang buka dari jam delapan malam sampai subuh, setelah menunggu beberapa menit untuk bisa menyantap sate, akhirnya meja Mereka sudah terisi dengan menu yang tadi mereka pesan.

"Wedang jahenya," ucap Lucas menaruh sebuah minuman tradisional di depan Sea.

"Wah, Makasih." Sea langsung menyeruput minuman itu sebelum memakan sate.

"Gimana gatheringnya, seru?" tanya Lucas yang tak ikut makan karena sudah kenyang.

Sea mengangguk kecil,"Not bad, lah."

"Gak terjadi sesuatu kan disana?" Lucas menatap Sea dengan kekhawatiran.

Tiba-tiba saja Sea merasa takut Lucas akan mengetahui semua yang terjadi di Surabaya kemarin, sejujurnya ia begitu merasa bersalah pada Lucas karena dia tidak bisa menceritakan itu karena Sea takut Lucas salah paham.

"Maksudnya? gue sama Nukha? gak ada." Sea menjawab sambil membayangkan bahwa banyak sekali yang sudah terjadi antara dirinya dan Nukha saat di Surabaya yang tidak sinkron dengan jawabannya.

"Syukurlah," lirih Lucas menghela nafas.

" Lo gak makan?" Sea menawari satu suapan pada Lucas.

"Saya udah makan tadi," tolak Lucas dengan halus.

"Lo gak capek repot-repot jemput gue," kata Sea sambil mengunyah.

"Asalkan bayarannya bisa lihat wajah kamu, saya gak ngerasa capek," goda Lucas.

"Gombal Lo."  Sea masih sibuk dengan makanannya.

"Kamu belum ngasih tahu Mama kamu kalo kita udah jadian?" Tiba-tiba Lucas membahas hubungan, karena pada saat itu usia hubungan mereka sudah akan satu bulan.

Nukha itu Luka (Tamat)✓ #dilirikmedianbooksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang