Yuhuuu I'm come back, oh ya setelah cerita ini ada 40 part, aku bakalan up cerita aku yang bergenre fantasi dan visualnya BTS😍 ditunggu yaaaa, jangan lupa voted dan coment 🙂
.
.Setengah jam berlalu, namun Sea masih belum memutuskan akan pergi menemui Nukha atau tetap tinggal dengan Lucas. Sea membolak balikan garpunya frustasi memikirkan keputusan apa yang akan ia ambil, terlebih lagi ia melihat ke luar jendela restoran, hujannya semakin lebat. Mengingat rumahnya tidak mempunyai teras yang luas, yang akan mengakibatkan siapapun akan kehujanan jika menunggu diluar.
"Cas, aku pergi dulu ya. Ada urusan, kamu selesain aja makanannya."
Cepat-cepat Sea mengalungkan tasnya, ia segera berpamitan pada Lucas yang saat itu masih menikmati makanan di mejanya. Pria itu hampir tersedak saat mendengar Pacar nya ini mendadak berpamitan pergi karena ada urusan, Sea dengan cepat bergegas pergi keluar tanpa mendengarkan jawaban dari Lucas. Perempuan itu benar-benar meninggalkannya.
Berkali-kali telepon masuk dari Lucas menanyakan kemana Sea akan pergi, tapi tak kunjung dia angkat. Sea hanya mengirimkan satu pesan singkat untuk tidak khawatir dan hati-hati dalam perjalanan, begitulah Sea menyelesaikan semuanya.
****
Sea turun dari taxi dan langsung membuka payungnya karena saat itu hujan belum reda, ditambah cuaca malam itu sangatlah dingin dan tidak bersahabat. Ia melihat seorang laki-laki duduk disalah satu kursi di terasnya yang tidak memiliki atap mengakibatkan laki-laki itu kehujanan dan tampak menggiigil.
"Udah berapa lama dia nunggu?" bisik pelan Sea pada dirinya sendiri dengan diiringi langkahan kaki yang mendekati rumahnya dengan pelan.
Nukha sudah tak tahan lagi dengan dinginnya, ia sudah sangat menggigil hebat. Semua tubuhnya gemetar, ia menunduk sudah tak bertenaga dengan sekujur tubuh dan setelah jas mahalnya yang hampir basah semua.
Hingga tiba-tiba ia merasakan rintik hujan sudah tidak menetesinya, Apakah sudah reda?Nukha menengadah dan melihat sebuah payung sudah menaunginya degan lebar, ia menatap seorang gadis yang memayunginya. Ya, gadis itu tak lain adalah seseorang yang ia tunggu sedari tadi.
"Orang normal tuh kalo hujan berteduh, ini bukan hujan duit." Sea berteriak mencoba mengalahkan suara hujan yang deras.
"Bilang aja khawatir," jawab Nukha yang ikutan berteriak.
"Masuk," perintah Sea, tapi bukannya patuh. Nukha tiba-tiba membungkuk dan berlutut di kaki Sea, lututnya sampai mencium lantai teras rumah Sea yang sudah basah dan kotor.
"Sea maafin gue," teriak Nukha dengan air mata yang sudah bercampur dengan air hujan.
"Lo gila ya!!"
"Inikan yang Lo mau, saat gue tahu pelaku aslinya gue harus berlutut dan minta maaf sama Lo." Nukha mengingatkan perkataan Sea tempo hari.
Sea tak menyangka pria ini masih mengingatnya, "bangun! gue pegel mayungin Lo!"
"Dimaafin gak?"
"Iya."
"Lo yakin?" tanya Nukha.
"Lo buat gue jadi gak yakin," celetuk Sea.
Seketika itu juga Nukha langsung bangkit dan mensejajarkan pijakan kaki Sea takut gadis itu akan berubah pikiran, "makasih." Terlihat senyum sumringah dari Nukha.
"Gue udah maafin Lo dari semu...aaa.. kesalahan Lo kemarin dan masa lalu, gue udah gak benci lagi sama Lo. Gue mau berdamai sama itu semua," ucap Sea yang membuat Nukha terpaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nukha itu Luka (Tamat)✓ #dilirikmedianbooks
Romance!!!FOLLOW DULU SEBELUM.BACA !!! "Sebuah usaha untuk memperbaiki" Sea adalah gadis yang mental dan kepribadiannya berubah semenjak putus dengn pacarnya bernama Nukha, hingga lima tahun kemudian mereka dipertemukan kembali Dengan Nukha versi baru yang...