"Sea?" Nukha sangat terkejut atas apa yang ia lihat di depannya, Sea yang di bawa oleh satpam rumahnya dalam keadaan mabuk berat.
"Maaf, Pak. Saya tadi lagi mau beli rokok ke warung dekat rumah, eh ngeliat dia lagi mabuk berat di pinggir jalan. Pas saya liat name tag nya, dia kerja di Garisston group. Jadi saya bawa kesini." Pak satpam menjelaskan.
"Bawa masuk aja, Pak. Makasih ya Pak, dia memang karyawan saya. "
Pak satpam membantu Sea untuk berjalan masuk ke ruang tamu, dan mendudukannya di sebuah sofa panjang.
"Saya permisi, Pak." Pak satpam ijin kembali ke pos jaga nya.
Nukha merapikan rambut Sea yang berantakan, terlihat wajahnya sangat lelah dan kacau. Nukha pergi sebentar dan kembali ke sofa itu dengan membawa wadah berisi air hangat dan handuk kecil, terlihat Sea masih terduduk dan terkadang senyum- senyum tak karuan. Nukha menggeleng-gelengkan kepalanya dan mulai membilas wajah Sea yang saat itu masih full make up dan keringat, tangannya mulai membasuh sudut dahi sampai pipi. Kemudian dia menghapus lipstik di bibir Sea yang sudah tak karuan, Sea masih setengah sadar dan mengomel sendiri masih berada dalam pengaruh alkohol.
"Nukha?" tiba-tiba celotehan Sea tertuju pada orang dihadapannya.
Tangan Sea menggapai wajah Nukha hangat dan berkaca-kaca, "jangan kesini lagi ya, Gue capek."
"Gue selamanya bakal disini.,"jawab Nukha walaupun ia tahu itu percuma.
"Jangan, nanti Gue susah lupa." Sea cemberut dan meneteskan air mata.
"Kalau gitu jangan lupain gue," jawab Nukha.
"Enggak! Gue harus lupain lo." Sea menggeleng-gelengkan kepalanya keras. Wajahnya sudah bersih sekarang, Nukha meletakan handuk kotor itu dan berniat membaringkan Sea.
"Nukha," ucap Sea lagi.
"Apa?"
"Gue benci sama Lo! benci sebenci benci nya!" teriak Sea.
"Tadi katanya susah lupa, sekarang benci. Jadi yang bener yang mana?" jawab Nukha.
"Gue benci Lo! benci banget, Nukha!"
"Iya tahu, sekarang tidur ya. "
"Persetan Lo, Nukha!" Sea mengumpat.
"Maaf ya, Sea."
"Lima tahun, Nukha. Gue berjuang lupain Lo, tapi Lo seenaknya tiba-tiba balik lagi dan lupa semuanya."
"Udah, sekarang tidur ya." Nukha mencoba membaringkan Sea.
"Ada apa, Pak? Bibi denger ada yang teriak-teriak." tanya Bi Ati.
"Subhanallah, kenapa dia Pak? mabuk?" Tanya nya lagi saat melihat Sea yang berantakan .
"Kebetulan Bibi bangun, bantu gantiin bajunya yah. Kayaknya tadi dia muntah, pake kemeja saya aja terus tidurkan di kamar tamu ya." Nukha memerintahkan karena sudah tidak tahu harus berbuat apa.
"Cantik, Pak. Pacarnya?" tanya Bibi.
"Lakuin aja perintah saya ya, " jawab Nukha malas.
****
Terik pagi itu menyilaukan wajah Sea dari balik gorden berwarna putih gading, yang membuat ia terbangun.
"Pagi, Non." Bi Ati menyapa.
"Kamu siapa? saya dimana?" pikiran Sea belum sepenuhnya kembali.
"Semalam Non mabuk, di temuin satpam rumah. Dibawa deh kesini," jawab Bi Ati.
"Ini rumah siapa?"
"Pak Nukha."
"Hah?" Bagaimana bisa ia sampai ke rumah ini? Sea sangat kaget saat tahu apa yang sudah ia lakukan semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nukha itu Luka (Tamat)✓ #dilirikmedianbooks
Romansa!!!FOLLOW DULU SEBELUM.BACA !!! "Sebuah usaha untuk memperbaiki" Sea adalah gadis yang mental dan kepribadiannya berubah semenjak putus dengn pacarnya bernama Nukha, hingga lima tahun kemudian mereka dipertemukan kembali Dengan Nukha versi baru yang...