Di hari berikutnya acara gathering akan dilanjutkan dengan berwisata ke Pantai ria Kenjeran, salah satu pantai yang cukup famous di kota Surabaya ini. Sesampainya disana para karyawan menuruni bus dengan berlari lalu berpencar, ada yang langsung berenang, ada yang hanya sekadar berfoto, ada juga yang asyik menyerbu kuliner disana.
Berbeda dengan Sea, setelah ikut berfoto bersama dengan Fitria, ia kemudian menepi sambil meminum kelapa muda yang barusaja dibelah. Lalu ia membuka tasnya dan merogoh sesuatu yang ada di dalam, Sea menyobek beberapa obat untuk ia minum.
"Masih minum obat?" suara berat yang ia kenal membut ia refleks melirik.
"Masih depresi gue," sindir Sea.
"Hmmmm, separah itu ya." Nukha membisik pelan.
"Lucas nyaranin gue buat terapi dua metode tahun ini, supaya cepet sembuh." Sea memberitahu Nukha agar pria itu tidak begitu khawatir.
Nukha mengangguk pelan, "sampe selama itu pengobatannya?"
"Hampir lima tahun lah gue berobat, kenapa lama? karena gue sering bolos setiap jadwal Konsul jadi penyembuhannya lama."
"Tapi tahun ini gue harus sembuh," tambah Sea.
"Lucas bakalan jadi pasangan terbaik Lo," Nukha mengatakan dengan asal sambil tatapan kecewa.
"Terkadang tuhan memberikan kita pasangan sesuai yang kita butuhkan, bukan sesuai yang kita inginkan." Sea menjawab datar menatap ombak.
"Emang yang Lo inginkan siapa?" tanya Nukha.
"Cuman ibarat aja," jawab Sea menyeruput kelapanya.
"Lo gak kesana?" tunjuk Nukha pada hamparan laut dan terlihat semua orang tertawa senang.
"Gak, Lo sendiri?" Sea bertanya balik.
"Gak juga, lebih baik disini. lebih keliatan semua keindahannya," ucap Nukha menggerakkan tangannya ke setiap sudut pantai.
"Iyah indah." Sea malas menjawab.
"Pantai tuh kayak Lo," kata Nukha melirik Sea yang saat itu sudah menatapnya duluan tanpa suara.
"Indah tapi gak bisa dimiliki," tambah Nukha tersenyum.
"Gue ke toilet dulu," ucap Sea berniat untuk bangkit.
"Ke toilet atau ngehindarin gue?" sindir Nukha.
"Nukha." Sea membalikan badan sebelum akhirnya benar-benar pergi.
"Iya Sea?"
"Jangan bikin gue goyah." Satu kalimat yang mampu membuat Nukha bertanya-tanya tak bisa menjawab. apa maksudnya?
"Bikin dia goyah? maksudnya dia baper?" bisik Nukha pada dirinya sendiri setelah kepergian Sea.
****
"Main banana Yuu!" ajak Marco pada semuanya menunjuk pada tempat wahana perahu karet berbentuk pisang itu.
Semuanya berlarian menuju arahan Marco untuk menaiki wahana banana itu, "ayoo!!!"
Satu perahu hanya bisa untuk sekitar sepuluh orang saja, jadi mereka menaiki nya bergantian karena saat itu hanya ada dua perahu yang tersedia.
Di perahu pertama terdapat Sea dan Nukha, juga terdapat delapan karyawan lainnya. Sea berada tepat di belakang Nukha Karena ia tidak ada pilihan lain, daripada ditempatkan di ujung perahu.
"Pegangan," ucap Nukha sebelum mereka mulai.
Sea tak banyak bicara, ia langsung patuh dan pegangan erat pada pinggang Nukha yang saat itu sudah sama-sama memakai pelampung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nukha itu Luka (Tamat)✓ #dilirikmedianbooks
Romance!!!FOLLOW DULU SEBELUM.BACA !!! "Sebuah usaha untuk memperbaiki" Sea adalah gadis yang mental dan kepribadiannya berubah semenjak putus dengn pacarnya bernama Nukha, hingga lima tahun kemudian mereka dipertemukan kembali Dengan Nukha versi baru yang...