Halo guys, gimana nih sejauh ini pendapat kalian tentang Nukha? oh ya jangan lupa bantu share juga ya dan tag aku @acha.nuralbi Suppaya lebih bnyak pembacanya.
jangan lupa coment dan voted😍
happy read.
.
.Nukha tampak tergesa-gesa mengemasi pakaian Sea yang berada di luar, sementara Mama dan Papanya masih sedang menyelesaikan suatu pembicaraan di ruang tamu.
"Kita pulang," ucap Nukha sambil menutup koper Sea dan menggenggam tangannya.
"Aku anter kamu pulang ya," tambahnya sambil tersenyum palsu.
"Abang kenapa pergi?" tanya Sonia lugu.
"Justru Abang mau menyelesaikan semuanya," tegas Nukha lalu menarik tangan Sea yang masih penurut.
"Kamu mau pulang, Nak?" tanya Alex melihat kepergian keduanya.
"Papi harus percaya sama keputusan aku ya," pungkas Nukha seperti memberi isyarat.
Sea masih saja diam seribu kata dari awal pertengkaran keluarga itu, dia hanya saja seperti tidak ada hak untuk ikut serta. Dan sekarang, saat Nukha menyuruhnya untuk pulang tiba-tiba pun tak ia tanyakan penyebabnya.
Semenjak kepulangan Sea dari Jakarta, membuat ia begitu khawatir tentang keputusan apa yang akan diambil Nukha untuk kedepannya. Ia ketakutan jika ada pihak lain lagi yang akan menjadi korbannya, atau mencelakai dirinya sendiri. Lalu kekhawatiran Sea semakin nampak saat keesokan harinya Nukha tidak pergi ke kantor tanpa kabar setelah mengantarkannya pulang.
"Ada masalah Sea?" tanya Fitria saat mengamati gerak-gerik Sea yang tampak linglung.
"Gue ke rumah Nukha ya," jawab Sea dengan pernyataan, kemudian langsung pergi.
Sesampainya di rumah Nukha, ia langsung masuk saat Bi Ati membukakan pintu untuknya dengan ramah. Ia menyisir ke sudut ruangan ingin menemukan Nukha, tapi dari gerak-gerik Bi Ati tadi sepertinya tidak ada masalah dalam rumah ini.
"Nukha," ucap Sea saat melihat pria itu masih tertidur di ranjangnya.
"Hai." Nukha terbangun dengan perlahan dibarengi senyuman yang sangat tenang.
"Kamu gak kerja hari ini, gak ada kabar juga. Aku khawatir, kamu baik kan?" tanya Sea meraba tangan Nukha.
"Aku cuman kesiangan."
"Syukurlah," ucap Sea membuang nafasnya lega.
"Ke Dufan yu!" ajak Nukha tiba-tiba sambil menyingkirkan selimut tebalnya.
"Tiba-tiba?"
Nukha mengangguk gemas.
"Aku lagi pengen bucin sama pacar aku," katanya dengan nada merajuk.
"Tumben."
"Aku mandi dulu ya!" sorak Nukha menuju kamar mandi tanpa mendengar persetujuan dari Sea.
Seharian mereka berdua berkeliling Dufan tanpa ada rencana sebelumnya, Sea sangat berbahagia mendadak ketika semenjak pagi dilanda khawatir dan cemas. Mereka sesekali bersorak ketika menaiki berbagai permainan yang disediakan pihak Dufan, dan Nukha yang begitu manjanya saat kemana-mana tidak ingin melepaskan genggaman tangannya.
Dan terakhir ketika mereka berdua sedang berada di biang Lala, Nukha berteriak bahwa dia sangat mencintai Sea. "I LOVE YOU SO MUCH! LUCIA CAMILA NUMA!"
"Malu ih." Sea bergumam dengan pipi merona karena malu.
"Biar semua orang tahu," jawab Nukha dengan lugas.
Semakin sore, tampaknya taman bermain ini semakin ramai dengan para pemuda pemudi yang asyik berkencan seperti mereka. Dirasa sudah cukup untuk hari ini, Sea memutuskan untuk pulang karena besok mereka harus bekerja pagi sekali. Tapi Sea ingin istirahat sejenak di sebuah bangku yang disediakan pihak taman sambil memijat-mijat kakinya karena pegal, sementara Nukha masih sibuk mengoperasikan ponselnya tanpa melirik kegiatan Sea.
"Sea," ucap Nukha tiba-tiba ketika menghentikan aktifitasnya.
"Hmm."
"Kita putus ya." Kalimat itu tiba-tiba melesat tanpa pemanasan dari mulut Nukha saat mereka masih di area Dufan.
"Gampang banget kamu bilang putus." Sea menyindir dengan datar.
"Kata siapa gampang? semaleman aku berusaha untuk cari cara supaya mempertahankan semuanya."
"Tapi? ini hasilnya?" tanya Sea.
"Aku gak mau kamu terlibat dalam hidup aku yang berantakan ini."
"Aku udah terlanjur terlibat Nukha, sejak lima tahun lalu! kita cukup harus hadapin dan berjuang sama-sama aja."
"Berjuang?" Nukha tersenyum menyeringai.
"Aku udah capek berjuang, aku mau menyelesaikan semuanya," tuturnya lagi.
"Apa yang kamu rencanain?" tanya Sea khawatir saat mendengarnya.
"Sea, dengerin aku. Aku cinta banget sama kamu, jatuh cinta yang sejatuh jatuhnya sama kamu. Jadi kamu harus percaya sama keputusan aku itu demi kita berdua."
"Aku tanya apa yang kamu rencanain?" ulang Sea.
"Hal yang bisa nyelesain semuanya," jawab Nukha lembut.
"Aku gak bisa di samping kamu selamanya," tambahnya lagi.
"Jangan buat aku takut, Nukha."
"Kita putus ya," ucap lagi Nukha sambil mengecup kening Sea sambil berkaca-kaca.
"Setelah semua perjuangan aku, ini balasannya?"
"Aku janji sama kamu, kalo apa yang aku perbuat ini sangat menguntungkan kamu diakhir sebagai balasannya."
"Kha.." Sea berhasil meneteskan air mata kesekian kalinya karena Nukha.
"Lupain aku ya, aku pergi."
Dari balik punggung Nukha yang tampak menjauh dari pandangan Sea. Ada raut wajah yang lebih terluka dari Nukha saat meninggalkan Sea, wanita yang sudah ia perjuangkan selama bertahun-tahun dan ia tinggalkan secara cuma-cuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nukha itu Luka (Tamat)✓ #dilirikmedianbooks
Romantik!!!FOLLOW DULU SEBELUM.BACA !!! "Sebuah usaha untuk memperbaiki" Sea adalah gadis yang mental dan kepribadiannya berubah semenjak putus dengn pacarnya bernama Nukha, hingga lima tahun kemudian mereka dipertemukan kembali Dengan Nukha versi baru yang...