9. Siapa Terluka

471 75 11
                                    

Hay guys gimana sampe part ini ada yang mau disampaikan atau disarankan? aku hargain banget ya.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan voted dan comment ya 😍

Hari ini ruang staf accounting sudah terasa sepi meskipun satu orang tidak ada, yaitu Sea. Ia ambil satu hari dari jatah 14 hari cuti tahunan, yang sudah diberikan pihak restoran pada setiap staf.

"Sea cuti?" tanya Nukha pada Anton.

"Ia, kemarin dia bilangnya. Emang gak bilang Lo?" tanya balik Anton.

Nukha hanya menggeleng, berniat berbalik untuk pulang ke ruangannya.

"Takut gak diijinin kali." Anton bersuara lagi.

"Dia emang gak mau aja bicara sama gue," jawab Nukha

"Dia bilang cuti kemana?"

"Katanya mau cek kesehatan doang ke rumah sakit Bandung Medika."

"Oke." Nukha terlihat berpikir.

"Lo mulai suka sama dia?" tanya Anton.

"Enggak," jawab Nukha jelas sambil pergi.

"Ditikung orang nangis Lo entar," teriak Anton.

Nukha kembali ke ruangannya dan melewati ruangan accounting, meja Sea tampak kosong. Entah kenapa hati Nukha begitu hampa, padahal Sea hanya cuti satu hari bukan resign. Nukha meletakan jas di ruangannya lalu berganti degan jaket bahan berwarna coklat yang menjadikan dia tampak lebih menawan meskipun simple.

"Mau kemana, Pak?" tanya Fitria saat melihat perubahan Nukha.

"Main." Nukha menjawab dengan bisikan sambil melangkah pergi.

****

Ia memarkirkan mobil dengan rapi di depan gedung rumah sakit Bandung medika tempat Sea check-up. Jujur ia merasa tidak sopan melakukan ini, tapi semenjak Lucas bilang Sea sakit ada rasa penasaran yang luar biasa dalam diri Nukha yang tidak bisa ia tahan. Karena ia yakin ini semua ada hubungan dengan dirinya, Sea sakit pasti karena ulahnya.

Nukha menuju receptionist untuk bertanya, "permisi, saya boleh tanya apakah ada pasien yang bernama Lucia Camila Numa hari ini?"

"Baik, sebentar saya cek ya." Suster itu menjawab sambil melihat komputernya yang penuh dengan data-data pasien.

"Ada, Pak. Dia sedang ada kunjungan dengan dokter Lucas."

"Dokter Lucas itu spesialis apa ya?" tanya Nukha.

"Dokter Lucas spesialis psikolog umum, Pak." Suster itu menjawab dengan ramah.

"Lucia sakit apa ya, Sus?"

"Kalo untuk data pasien kami tidak diperbolehkan, Pak. Atau mau saya panggilkan Mba Lucia? " tanya Suster.

"Tidak usah, Sus. Cukup, terimakasih ya."

Keesokan harinya, Nukha bertekad menemui Lucas untuk menanyakan semuanya.

"Cancel semua meeting saya, saya ada urusan. " Nukha memerintahkan Sea yang saat itu masih rangkap sekretaris sementara Nukha.

"Tapi, ini rapat penting, Pak." Sea berkata dengan jutek.

"Besok aja, saya pergi." Nukha menjawab dengan tergesa-gesa pergi.

Sea tak merespon apapun kecuali menatap punggung lebar itu menjauh dari pandangannya, mirip lima tahun lalu.

"Ada apa?" tanya Lucas saat sudah berhadapan dengan Nukha.

Nukha itu Luka (Tamat)✓ #dilirikmedianbooksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang